Fantastic CC baru saja meluncurkan jersey keempatnya tahun ini. Dalam acara tersebut, mereka menggelar gowes bersama selama dua hari. Total jaraknya sejauh 360 kilometer. Etape pertama ditempuh dari markas mereka di Sidoarjo, Jawa Timur menuju Boyolali dengan jarak 270 kilometer.

Pada hari kedua, mereka melanjutkan perjalanan dari Boyolali ke Semarang dengan total jarak kurang lebih 90 kilometer. Total elevasi yang ditempuh rata-rata 1.000 meter. Ketua Fantastic CC Pungky Heby Priambodo menceritakan, gowes jarak jauh merupakan kegiatan wajib dari komunitasnya.

"Mengingat kami suka gowes minggat dengan minimal jarak 200 km, maka kami pilih rute ke Semarang yang lintas provinsi. Ada pilihan Banyuwangi secara jarak memenuhi, tetapi itu kan masih wilayah Jawa Timur," kata Pungky.

BACA JUGA: Fantastic CC, Minggat Bareng-Bareng sejak 2018

Tahun lalu Fantastic CC juga menggelar kegiatan serupa. Mereka melakukan launching jersey ketiganya dan mengadakan gowes Sidoarjo-Jogjakarta. "Sebenarnya mau diadakan ke Bali. Tetapi mengingat kondisi pandemi yang belum menentu seperti ini, jadi mereka menundanya terlebih dulu.

"Setiap tahun pasti kami buat jersey baru. Mudah-mudahan tahun depan bisa terlaksana ke Bali," lanjutnya.

Dalam jersey terbarunya ini, Fantastic CC tetap pada ciri khasnya dengan warna-warna cerah. Memadukan warna kuning dengan gradasi hijau dan biru muda. Dalam jersey edisi sebelumnya, Fantastic CC memiliki jersey warna oren (2021) dan hijau neon (2020).

Saat pertama terbentuk pada 2019, mereka masih memiliki warna ungu (2019). “Konsep warna cerah supaya bisa dilihat saat sore dan malam hari mengingat kami kan suka gowes minggat itu," ujar pria asal Sidoarjo tersebut.

Acara soft launching sebenarnya sudah dilakukan pada 16 Januari lalu. Mereka mengadakan gowes dengan rute lokal ke Pandaan, Pasuruan. Acara tersebut untuk mengakomodir anggota-anggota yang belum terbiasa dengan rute jarak jauh. Kemudian dilanjutkan gowes ke Boyolali dan Semarang pada 19-20 Februari 2022 lalu.

Mereka melakukan start di pertigaan Tulangan, Sidoarjo. Acara tersebut diikuti sebanyak 45 member. Pungky menceritakan, acara tersebut berlangsung relatif lancar. Beda dengan tahun lalu, kali ini mereka melalui cuaca yang terik. Padahal bulan Februari sudah masuk musim hujan.

"Meski ada beberapa yang sempat jatuh karena terpeleset pas jalannya tidak bagus. Tapi mereka tidak mau di-loading. Mereka malah lebih bersemangat gowes untuk menuntaskan misinya. Kemudian banyak yang berusia 50-60 tahunan banyak yang lolos karena mereka sudah rutin latihan sebelumnya," ungkap Pungky. (mainsepeda)

Podcast Main Sepeda Bareng AZA x Johnny Ray Episode 75
https://www.youtube.com/watch?v=qYOU2MRvdDM

Foto: @yanto_or

Populer

Kolom Azrul Ananda: Misteri Tanjakan Bromo
Bromo KOM X: Butuh Waktu Berapa untuk Jadi Juara?
Jersey Bromo KOM X: Jersey Ikonik Penanda Satu Dekade Bromo KOM
Kolom Sehat: Habis Gelap Terbitlah Terang
Kalender Event Mainsepeda 2024: East Java Journey Pertama, Bromo KOM X 18 Mei
Kolom Sehat: Hari Apes Nggak Ada di Kalender
Giro d'Italia 2024, Etape 3: Pogi Gagal Breakaway, Tim Merlier Menang Setelah Adu Sprint
Giro d'Italia 2024 Etape 4: Giliran Pembalap Tuan Rumah Rebut Panggung Giro
Menyala Abangku! Jadi Inspirasi Jersey Baru Strattos CC
Giro d’Italia 2024, Etape 2: Taklukkan Tanjakan Santuario di Oropa, Pogacar Rebut Maglia Rosa