Muhammad Fadli Imammuddin belum memperoleh hasil memuaskan dalam Paralympic Games. Dalam lomba pertamanya di kategori C4-C5 nomor time trial 1000 meter, Fadli finis di urutan ke-17. Ia mencatat waktu 1 menit 10,423 detik.

Balapan di Izu Velodrome, Shizuoka itu dimenangkan oleh Alfonso Cabello. Rider asal Spanyol itu menjadi yang tercepat dalam waktu 1 menit 1,557 detik.

Posisi kedua ditempati oleh Jody Cundy (Britania Raya) dengan 1 menit 1,847 detik. Tempat ketiga menjadi milik Jozef Metelka asal Slovakia dengan catatan waktu 1 menit 4.786 detik

Catatan waktu Fadli cukup jauh dari Llamas. Mereka terpaut 8,886 detik. Catatan waktu Llamas juga memecahkan rekor dunia di nomor tersebut.

Pelatih tim Indonesia, Fadilah Umar mengatakan, sebenarnya penampilan Fadli cukup bagus. Hal itu dibuktikan dengan kesuksesan Fadli menorehkan catatan waktu terbaik sepanjang kariernya di nomor ini.

"Ia mampu memperbaiki catatan waktu terbaiknya. Fadli telah melakukan persiapan yang matang dan telah menunjukan penampilan terbaik," kata Fadilah.

Tidak ingin meratapi hasil itu, Fadli langsung fokus pada nomor berikutnya. Ia kembali berlaga pada di kategori C4 nomor 4000 meter individual pursuit. Ini merupakan nomor spesialisnya. Apalagi pesaing terberat, Jody Cundy (Britania Raya) tidak turun.

Dalam catatan pertemuan terakhir, Fadli masih memiliki torehan waktu lebih baik dari Cundy. Prestasi bagus Fadli atas Cundy terjadi pada Kejuaraan Dunia Para Balap Sepeda di Kanada pada 2020. Meski tanpa Cundy, Fadli harus mewaspadsai Metelka asal Slovakia.

"Dari awal persiapannya memang untuk tampil di nomor 4000 meter. Sebab ia memiliki endurance yang bagus. Saya berharap Fadli bisa tampil terbaik untuk mengharumkan nama Indonesia," harap Umar. (mainsepeda)

Podcast Main Sepeda Bareng AZA x Johnny Ray Episode 53

Foto: NPC Indonesia

Populer

Giro d'Italia 2024, Etape 9: Olav Kooij Curi Kemenangan Jhonatan Narvaez
Giro d'Italia 2024, Etape 8: Tersisa Dua Pekan Lomba, Pogi Sudah "Match Point"?
Giro d’Italia 2024, Etape 7: Menang ITT, Pogi Kian Perkasa di Puncak
Kalender Event Mainsepeda 2024: East Java Journey Pertama, Bromo KOM X 18 Mei
Detak Jantung Tak Normal Lagi, Peter Sagan Kembali ke Meja Operasi
Bromo KOM X: Butuh Waktu Berapa untuk Jadi Juara?
Panitia Sediakan Dua Opsi Transfer Service Bromo KOM X, Begini Aturannya!
Jalani Proses Pemulihan Pasca Crash Horor, Wout van Aert Absen di Giro d'Italia
Kolom Azrul Ananda: Misteri Tanjakan Bromo
Volta a Catalunya Etape 4: Comeback Stronger Marijn van den Berg