Simon Yates tak Sabar Nanjak di Zoncolan

Simon Yates (Team BikeExchange) memiliki unfinished business di Giro d'Italia. Rider asal Inggris itu gagal juara pada musim 2018 silam. Padahal Yates sempat mengenakan maglia rosa (pink jersey) selama 13 hari. Mimpi buruk tersebu diharapkan tak terulang tahun ini. 

Perjalanan saudara kembar Adam Yates (Ineos Grenadiers) di Giro musim ini cukup landai. Tidak mencolok, tapi juga tak terlalu buruk. Sejak finis kesebelas di Etape 6, ia selalu berada di sepuluh besar General Classification (GC).

Rider 28 tahun ini terpaut 56 di belakang sang pemuncak GC, Egan Bernal (Ineos Grenadiers). Kans untuk memangkas jarak masih sangat terbuka. Sebab Giro baru berlangsung separuh jalan.

"Saya pikir akan membutuhkan banyak balapan agresif untuk memenangkan Giro. Gapnya masih cukup kecil. Itu dapat berubah dengan sangat cepat," jelas juara La Vuelta a Espana 2018 ini.

Memasuki pekan kedua ini Yates diharapkan lebih kompetisif. Utamanya di tahapan gunung seperti di Etape 14 di mana para pembalap harus nanjak di Monte Zoncolan. Serta di Etape 16 yang akan finis di Cortina d'Ampezzo.

Etape 14 adalah tahapan yang ia nantikan. Para pembalap akan menanjak ke Monte Zoncolan via Sutrio. Ini adalah tanjakan Kategori 1 sepanjang 14,1 kilometer dengan kemiringan rata-rata 8,5 persen.

"Sejauh ini banyak pendakian yang berlangsung cepat dan persaingan baru dilakukan di akhir pendakian. Namun tak ada tempat untuk bersembunyi di Zoncolan. Itu adalah pendakian yang sangat sulit," ucap climber kelahiran Bury, Inggris itu. (mainsepeda)

Foto: Getty Images


COMMENTS