Kelar Tour de Banten, Rencana Nanjak di Merbabu

Komunitas Road Bike Depok (RIDE) punya cara tersendiri untuk menjaga kekompakan anggota. Selain latihan rutin, mereka juga menggelar event khusus para member. Seperti tur keliling Banten yang dilakukan pada penghujung Maret lalu. Mereka menamainya Tour de Banten Lama.

Ketua RIDE Dimas Bagus menceritakan banyak suka, duka, dan kejadian-kejadian lucu yang dialami selama tur tersebut. Di antara semuanya, yang terpenting adalah semua anggota bisa kembali dengan selamat sampai di rumah masing-masing.

Tur keliling Banten itu diikuti 50 orang. Mereka terbagi menjadi tiga peleton. Start di salah satu cafe di Margonda pukul 06.30 pagi. Mereka menempuh rute sejauh 240 kilometer dan berakhir di Masjid Banten Lama. Total waktu tempuh kurang lebih 10 jam perjalanan dengan tiga kali check point.
Salah satu yang jadi tantangan adalah cuaca yang terik pada hari itu. Memang saat pagi hari tidak begitu terasa. Makin siang, makin panas.

"Sampai di Mauk sekitar pukul 10-11 siang, tapi sudah panas menyengat. Itu cuaca panas sampai 40 derajat celcius. Teman-teman pada mengeluh rutenya memang tidak nanjak, tapi cuacanya yang nanjak," ujar Dimas lantas tertawa.

Memang, sepanjang rute dari Mauk ke Serang sama sekali tidak ada pepohonan yang menaungi di pinggir jalan. Hanya ada area persawahan saja.
Tidak hanya itu, tantangangan berikutnya adalah kemacetan di daerah Kragilan, Serang. Kebetulan mereka melalui jalan provinsi dan di sana merupakan daerah industri. Alhasil mereka terjebak macet lumayan parah.

"Macetnya memang nggak manusiawi. Apapun kendaraan yang digunakan, tetap kena macet. Termasuk yang pakai sepeda. Di situ banyak waktu yang terbuang," kata cyclist asal Malang itu.

Kejadian lain yang tidak kalah lucu ketika para anggota istrahat makan siang di sebuah restoran. Karena tidak ada reservasi sebelumnya, mereka menunggu waktu makan hingga dua jam.

"Datangnya memang dadakan, jadi mereka mungkin kaget. Pesan ikan bakar yang bakarnya lama sekali. Sampai teriak-teriak 50 orang," lanjut alumnus Universitas Dinamika (STIKOM Surabaya) tersebut.
Dengan acara yang cukup seru itu, RIDE merencakan beberapa agenda seusai Ramadan. Memang saat Ramadan ini RIDE tidak mengadakan latihan rutin seperti biasanya. Meski begitu, beberapa anggota memilih latihan mandiri.

"Setelah puasa ada race lagi dengan konsep individual time trial. Kemudian bulan Agustus, mau ada touring di Jawa Tengah, ke Merbabu yang dihitung jaraknya 130 kilometer dan total elevasinya 3000 meter. Kami masih menggodok soal akomodasinya," tutur Dimas. (mainsepeda)

Podcast Main Sepeda Bareng AZA x Johnny Ray Episode 40

Audionya bisa didengarkan di sini

Foto: Dokumentasi RIDE, Dimas Hastomo, Aminudin, Riza Akbar, Ian Ahlan Kusuma


COMMENTS