ICT Gowes 1.000 Km Mengelilingi Taiwan

Indonesian Cyclist in Taiwan (ICT) menghabiskan libur tahun baru Imlek dengan bersepeda. Kali ini gowesnya tidak main-main. Sebanyak tujuh member ICT plus satu cyclist dari Malaysia gowes mengitari Pulau Taiwan. Total jarak tempuhnya lebih dari 1.000 meter.

ICT memang rutin dan rajin latihan. Mereka juga aktif ikut event gowes di negara tersebut. Berbagai medan berat di Taiwan sudah mereka taklukkan. Termasuk tanjakan Wuling yang dikenal sebagai medan paling 'kejam' di negara berpenduduk 23 juta jiwa itu.

BACA JUGA: Menyatukan Cyclist Indonesia di Taiwan

Setelah mengkhatamkan Wuling, sejumlah member ICT tercetus ide untuk membuat tantangan lagi. Mereka memutuskan untuk mengitari Taiwan. Pulau Taiwan hanya seluas 36,197 kilometer persegi. Cuma seperempat dari luas Pulau Jawa.

"Kami dari ICT ingin membuat sebuah kenang-kenangan. Kami sudah pernah ke Wuling, ke titik tertinggi di Taiwan. Jadi, kami mencoba gowes ke rute terpanjang, yakni mengelilingi Taiwan. Kami menyebut perjalanan ini dengan ICT Success Taiwan Loop," ucap Adi Sahudi, salah satu member ICT.

Mereka pun mulai berhitung tentang jarak yang akan ditempuh, berapa lama waktu perjalanan, serta rute-rute yang harus dilalui. Mereka berangkat bersembilan. Lima orang start dari Taichung dan empat lainnya memulai perjalanan dari Taipei.

Mereka tidak berangkat bareng-bareng karena tinggal di kota yang berbeda. Sementara jarak Taichung ke Taipei cukup jauh. Kurang lebih 200 kilometer. Setelah berembuk, diputuskan jika rombongan dibagi dua grup sesuai dengan kota tempat mereka tinggal. Perjalanan dimulai pada Rabu (10/2) dini hari pukul 02.00 waktu setempat.

Untuk member yang berangkat dari Taipei, mereka bergerak ke arah selatan menuju Chiayi. Panjang rutenya 290 kilometer. Kemudian pada hari kedua, mereka bergerak dari Chiayi menuju Kenting yang terletak di ujung selatan Taiwan. Panjang rutenya 210. Di sini salah satu peserta gowes memutuskan finis di KM 350.

Trio cyclist dari Taipei yang menuntaskan perjalanan hingga finis

Tersisa tiga cyclist yang bertahan dari grup Taipei, yakni Adi Sahudi, Hartono, dan Rudy Cahyono. Mereka start gowes hari ketiga dari Kenting menuju Taitung yang berjarak 200 km. Mereka disuguhi jalanan berbukit dengan pemandangan yang indah.

Rute di hari keempat, Sabtu (13/2) kemarin, adalah yang terberat. Perjalanan sejauh 220 kilometer dari Taitung ke Yilan ini membuat trio cyclist dari Taipei harus gowes naik turun gunung hingga tiga kali. Mereka membelah jalan yang dikelilingi hutan belantara dengan total evelasi 2.500 meter.

"Ini rute terberat. Kami mengelilingi gunung. Begitu sampai puncak, turun, lalu merayap ke puncak lagi. Total ada tiga gunung yang kami lalui. Hingga pukul 20.00 pun kami masih di atas gunung, berkawan dengan kera. Banyak sekali kera di sepanjang perjalanan ini," cerita Adi Sahudi kepada Mainsepeda.com.

Rekam perjalanan milik Adi Sahudi

Setibanya di Yilan, mereka menginap semalam di kota itu. Perjalanan dilanjutkan pada Minggu (14/2) pagi. Mereka gowes dari Yilan menuju Taipei. Jaraknya 180 kilometer. Mereka menyisir jalur pinggir pantai dengan rute rolling bak punggung naga. Mereka tiba di Taipei pada Minggu pukul 17.00 waktu setempat. Total jarak yang mereka tempuh 1.053 kilometer dengan moving time 44 jam 28 menit 14 detik.

Sementara itu, Mereka yang berangkat dari Taichung adalah Sutrisno, Yasir, Dheny Indrawan, Gio Samoedra, serta satu cyclist dari Malaysia bernama Mat Moss. Mereka melalui rute yang sama dengan grup dari Taipei. Hanya saja titik start-nya berbeda.

Grup dari Taichung sempat ditilang polisi karena melanggar rambu lalu lintas

Menurut cerita Sutrisno, mereka beranglat dari Taichung menuju Kenting di hari pertama. Rutenya memang flat, tapi cuacanya kurang bersahabat. Anginnya sangat kencang. Pada hari kedua mereka bertolak dari Kenting ke Taitung. Kali ini hujan disertai angin kencang menjadi tantangan yang harus mereka lalui.

Mengusung misi finis lebih cepat, mereka bertolak pada Jumat (12/2) pukul 02.00 di hari ketiga. Mereka berangkat dari Taitung menuju Yilan dengan melewati Hualien. Seperti yang dilalui grup dari Taipei, mereka juga harus naik turun gunung di Yilan.

Catatan perjalanan milik Sutrisno

Dari Yilan mereka bergerak ke Keelung, lalu ke Tamsui, dan lanjut sampai titik akhir di Taichung pada Minggu (14/2) pukul 05.00 waktu setempat. Total jarak yang ditempuh tim dari Taichung adalah 1.072 kilometer dengan moving time 45 jam 40 menit 2 detik.

"Praktis kami tidak tidur selama tiga hari dan dua malam. Cuma sempat tidur selama 30 menit di sebuah minimarket saja," ungkap Sutrisno.

ICT bangga bisa menyelesaikan tantangan gowes keliling Taiwan 

Perjalanan mengelilingi Taiwan ini membuat Adi, Sutrisno, dan member ICT lainnya bangga. Sebab mereka berhasil menyelesiakan misi ini dalam waktu singkat. Menurut Adi, yang diamini Sutrisno, cyclist lokal biasanya membutuhkan waktu seminggu untuk gowes keliling Taiwan.

"Normalnya enam hari. Tapi saya juga bertemu dengan cyclist dari Inggris dan Chile. Mereka butuh delapan hingga sembilan hari untuk keliling Taiwan," ungkap Adi.

Keduanya makin bangga karena, sepengetahuan mereka, belum ada cyclist Indonesia lain yang gowes mengitari Taiwan sebelumnya. "Kami tahu rintangannya berat. Oleh sebab itu kami melakukan persiapan maksimal sebelum gowes. Kami juga menjaga tubuh tetap fit karena cuaca kurang mendukung selama perjalanan," bilang Sutrisno. (mainsepeda)

Podcast Main Sepeda Bareng AZA x Johnny Ray Episode 31

Audionya bisa didengarkan di sini

Foto: Dokumentasi ICT Taiwan


COMMENTS