Fotografer Bersepeda, Bagikan Tips Motret Sambil Gowes

Mengawinkan bersepeda dan fotografi. Inilah yang dilakukan Demakijo CC. Penggagas komunitas ini memang para fotografer dan pehobi fotografi. Jangan terkecoh dengan namanya. Sebab mereka berasal dari Jogjakarta, bukan dari Kabupaten Demak di Jawa Tengah.

Jika menengok akun Instagram-nya, ada banyak foto-foto keren yang dibagikan Demakijo CC. Tentu saja semua bertema sepeda. Berdiri pada 1 Mei 2019, Demakijo CC digawangi fotografer profesional dan pehobi fotografi di Jogja.

Penggagasnya ada lima orang: Reza Fitriyanto, Darmawan Trihatmojo, Ghiffari Muhammad, Rayhan Fauzi, Hafidh Priambodo. Mayoritas adalah fotografer dan pemilik rumah produksi di Jogja. Cuma Rayhan yang bekerja di instansi keuangan. Namun ia hobi motret.

Selain memiliki passion yang sama di bidang fotografi, mayoritas dari mereka juga berasal dari satu almamater, yakni UPN Veteran Yogyakarta. Kelima orang ini kemudian berkembang. Mereka mulai mengajak kawan-kawan yang hobi bersepeda untuk memulia gowes rutin setiap pekan.

"Demak Ijo sendiri merupakan nama salah satu wilayah di Sleman. Sekaligus menjadi titik kumpul kami saat gowes. Kebetulan rumah kami juga berdekatan tak jauh dari kawasan itu," cerita Reza Fitriyanto.

Anggota komunitas ini memang dibatasi. Mereka sepakat jika "rumah" ini hanya untuk sejumlah fotografer dan beberapa teman dekat saja. Meski begitu, mereka cukup dikenal di Jogja. Jika Demakijo CC menggelar gowes bareng, pesertanya menembus 50an cyclist. Penjualan jersey-nya pun mencapai ratusan pieces.

"Gowes barengnya bersifat terbuka. Pesepeda lain boleh ikut. Tapi sejak ada pandemi Covid-19 ini, terhitung mulai Maret, kami tidak lagi lagi mengadakan gowes bareng. Kami tidak mau mengambil risiko. Kondisinya belum aman karena pandemi ini belum mereda," ujar Reza.

Berbeda dengan komunitas pada umumnya, gowes rutin para member Demakijo CC justru dilakukan saat weekdays. Maklum, sebagai fotografer, agenda kerja mereka justru sangat padat ketika weekend. Sehingga cukup sulit untuk menggelar gowes pada Sabtu atau Minggu.

Sebagai gantinya mereka bikin ritual khusus. Namanya Kamis rutin. Jadi, saban Kamis mereka akan gowes ke Puncak Bibis di Kabupaten Bantul. Tempat ini memang salah satu destinasi gowes favorit di Jogja. Utamanya bagi cyclist yang doyan nanjak. Agar lebih seru, mereka membikin KOM challenge.

"Tidak ada hadiahnya. Justru yang juara KOM biasanya disuruh mentraktir teman-temannya," ucapnya lantas tertawa.

Berbicara fotografi, Demakijo CC sering mengambil foto dari saat berpeloton. Artinya, mereka motret sambil gowes. Memang tak semua member berani melakukan ini. Maklum, risikonya sangat besar. Jika hilang keseimbangan dan jatuh, bukan hanya sepedanya saja, kamera kesayangan pun berpotensi rusak.

Hingga kini baru Reza dan Petra Kristyanto yang cukup nekat untuk melakukannya. Petra merupakan anggota baru. Ia juga salah satu fotografer profesional di Jogja. Menurut Reza, mereka banyak belajar cara motret di atas sepeda dari para fotografer luar negeri.

Ada beberapa aspek yang harus diperhatikan jika ingin motret sambil gowes. Pertama adalah pemilihan lensa. Reza menganjurkan untuk menggunakan lensa pendek. Hasil fotonya akan berbeda. Terasa lebih intim, lebih dekat.

Syarat kedua adalah harus betul-betul mengenal dan menguasai tunggangannya. "Saya sebagai cyclist dan fotografer yang motret di atas sepeda, harus mengerti sepeda saya sendiri dan mengerti pacing ketika motret di atas sepeda dan saat berpeloton," jelasnya.

Aspek ketiga adalah pemilihan kamera. Lebih baik memilih kamera yang tangguh. Tahan banting. Alasan inilah yang membuat Reza mantap menggunakan DSLR sebagai senjatanya. Meski harus diakui jika kamera DSLR itu lebih berat dan lebih ribet dibanding kamera lain macam mirrorless.

"Kebetulan dua minggu lalu saya jatuh dari sepeda saat motret. Kamera sempat mati. Setelah saya copot baterai dan copot semuanya, lalu dipasang lagi, kameranya hidup lagi. DSLR memang lebih berat, tapi lebih tahan banting," urai Reza. (mainsepeda)

Podcast Main Sepeda Bareng AZA x Johnny Ray Episode 15

Audionya bisa didengarkan di sini

Foto: Dokumentasi Demakijo CC


COMMENTS