Meski Dihukum, Sagan Belum Lelah Kejar Jersey Hijau

Kans Peter Sagan (Bora-Hansgrohe) untuk mendapatkan green jersey di Tour de France 2020 diyakini semakin berat. Penyebabnya adalah insiden insiden dengan Wout van Aert (Jumbo-Visma) saat keduanya beradu sprint di etape 11, Rabu (9/9) malam.

Saat Van Aert sedang sprint dari sisi kanan, Sagan muncul dan berusaha membuka ruang sempit antara Van Aert dengan barrier. Juara dunia tiga kali itu tertangkap kamera menyenggolkan bahunya ke arah Van Aert sebelum menyentuh garis finis.

Juri balapan TdF langsung menjatuhkan hukuman kepada Sagan. Ia didegradasi ke urutan 85 di etape 11 ini. Sagan juga dihukum pengurangan 13 poin di points classification, dan denda 500CHF (sekitar Rp8 juta).

"Hari ini, saya memiliki kecepatan dan, dalam sprint, saya mencoba untuk pergi ke sisi kanan. Saya melewati satu pembalap dengan mudah, tetapi kemudian menjadi sangat sempit. Saya harus bergerak untuk menghindari rintangan, dan sebagai hasilnya saya mendapat degradasi," kata Sagan, Kamis (10/9) dini hari.

Hukuman itu menjauhkan Sagan dari green jersey. Sekarang ia terpaut 68 angka dari Sam Bennett (Deceuninck-QuickStep) di points classification."Tetapi saya masih belum meninggalkan perjuangan untuk meraih jersey hijau," tegas Sagan dalam laman resmi Bora-Hansgrohe.

Enrico Poitschke, Direktur Olahraga Bora-Hansgrohe ikut bersuara atas insiden yang melibatkan Sagan. Poitschke bahkan pasang badan untuk pembalap andalannya tersebut. "Dalam sprint, Peter berada dalam posisi yang baik tetapi kadang-kadang ia diblokir," ucapnya.

"Dan di meter terakhir ia melihat kemungkinan bisa meraih kemenangan jika ia mendekati rintangan. Peter menyentuh Van Aert lebih keras daripada yang ia inginkan, jadi ia terdegradasi. Itu jauh dari sempurna, tetapi kami harus menerimanya," terangnya. (mainsepeda)

Podcast Main Sepeda Bareng AZA x Johnny Ray Episode 13

Audionya bisa didengarkan di sini

Foto: ASO, Getty Images, Bettini Photo


COMMENTS