Kolom Sehat: Semua Rute Nikmat, Asal Teman Tidak Jahat

Salah satu topik yang paling sering dibahas, diperdebatkan, dan membuat seseorang join atau tidak dengan sebuah grup/komunitas adalah rute gowes yang dipilih oleh grup/komunitas tersebut.

Bila yang direncanakan adalah rute panjang dan jauh, maka peminatnya adalah mereka yang suka bersepeda sampai siang/sore. Bahkan dari gelap sampai gelap. Bila rute yang disuguhkan berisikan tanjakan lebih dari 1.000 meter elevation gain, maka biasanya peminatnya adalah para cyclist dengan mental cicak dan ber-body climber.

Bila rute sudah diumumkan jauh-jauh hari, misal empat hari sebelumnya, maka jumlah peserta pasti belum final. Semakin dekat dengan Hari H, biasanya perubahan akan semakin banyak terjadi. Peserta yang awalnya yakin bisa berubah pikiran.

Negosiasi untuk memperpanjang atau memperpendek rute juga bisa berlangsung alot. Kalau kepanjangan ada yang tidak bisa ikut. Kalau kependekan para peserta bisa merasa sayang. Maksudnya sayang tidak memaksimalkan visa bersepeda yang sudah didapatkan. Sayang juga sudah menyiapkan dandanan yang komplet. Mulai dari baselayer, bib, jersey, sunblock, arm sleeve, helm, kacamata, serta buff atau masker.

Masa sudah siap dengan dandanan lengkap gowesnya hanya 10 km? Keringetan saja belum!

Sebenarnya, semua rute itu sejatinya punya kelebihan sendiri-sendiri dan indah untuk dinikmati. Walau terkesan berat, tanjakan yang curam, bila kita sudah siap mental untuk mencobanya pasti akan indah pada waktunya (saat berhasil mencapai puncaknya). Entah itu dicapai terus di atas sepeda maupun saat dicapai sambil turun dan menuntun sepeda. 

Rute yang flat tetapi panjang melewati jalan sepi juga nikmat. Apalagi kalau jalan itu melewati pemandangan yang membuat hati ayem. Seperti sawah, sungai, pantai, atau gunung di kejauhan.

Bila saya kembalikan ke pembaca, menurut Anda mana yang lebih berat: Rute menanjak tinggi atau jalur datar panas dengan bonus angin kencang?

Cyclist-cyclist yang terhormat, mana yang lebih berat untuk kaki Anda? Mana yang lebih membuat Anda bosan? Rute seperti apa yang membuat Anda malas bersepeda di luar rumah?

Ada yang bilang suka menanjak karena tanjakan itu menantang, sementara rute flat itu membosankan dan bikin ngantuk. Sebaliknya, ada yang suka flat karena tanjakan itu berat membuat kaki kram. Plus, turunannya juga berbahaya.

Salah satu 'penjahat' cari lawan

Apa pun selera Anda soal rute, saya pastikan ada satu hal yang membuat rute itu jadi tidak menyenangkan. Yaitu teman-teman Anda saat bersepeda!

Bila Anda kira rute datar itu menyenangkan dan tidak berat, saya bisa memperkenalkan teman-teman saya yang bisa membuat Anda berpikir ulang. Dia bisa membuat rute flat menjadi momok, membuat Anda menghargai setiap tarikan napas dan setiap kayuhan pedal. Bila Anda tidak punya cukup ruang di dada untuk membakar oksigen untuk jadi tenaga, maka dalam hitungan detik teman-teman saya itu akan hilang di depan.

Bukan hanya harus kuat kaki dan napas, teman-teman itu juga bisa menantang nyali Anda. Karena kadang harus memaksa kita masuk di sela-sela kendaraan umum di tengah keramaian jalan. Siapa bilang rute datar itu enak dan nyaman? Teman-teman saya itu bisa membuat Anda menyesal ikut keluar rumah untuk bersepeda!

Karena itu, kita semua harus sepakat dengan satu kesimpulan ini: Semua rute adalah baik dan nikmat! Hanya teman-teman saja yang bisa membuatnya terasa berat, karena mereka adalah teman-teman yang jahat.

Jadi, pilihlah rute model apa saja. Semuanya nikmat! Kemudian, mari berdoa supaya teman-teman Anda tidak sejahat seperti teman-teman saya di atas. Andai Anda tidak bisa menghindari teman-teman jahat itu, ya terima saja nasib. Anggap saja mereka sebagai pengajar, supaya kita keluar dari zona nyaman.

Semoga tulisan ini bisa jadi masukan untuk memilih rute Minggu ini, Minggu depan, dan Minggu-Minggu seterusnya! (johnny ray)

Podcast Main Sepeda Bareng AZA x Johnny Ray Episode 8: Jangan Sampai Celaka Konyol di Jalan

Audionya bisa didengarkan di sini


COMMENTS