Mike Turtur: Mungkin Ada Sepuluh Kandidat Juara Overall

"Perang" WorldTour 2020 resmi dimulai dengan Etape 1 Tour Down Under (TDU) 2020, Selasa ini (21 Januari). Dalam total enam etape, para bintang dunia akan berebut kemenangan etape sekaligus juara overall. Dan menurut penyelenggara, persaingan tahun ini bisa menjadi yang paling sengit. Karena ada begitu banyak kandidat juaranya.

"Saya kira, kalau kita melihat kandidat juara overall di sini, mungkin ada sepuluh pembalap yang punya peluang solid meraih kemenangan. Bukan hanya itu, ada banyak jagoan sprint pula hadir. Jadi kita akan mendapatkan yang terbaik dalam segalanya. Mungkin, inilah barisan peserta terkuat dalam sejarah kami," kata Mike Turtur, race director TDU, sekaligus penggagas lomba ini pada 1999.

Turtur menyampaikan itu dalam konferensi pers resmi menjelang lomba, di Adelaide, Senin siang (20 Januari). Di kanan dan kirinya, beberapa unggulan tersebut hadir. Termasuk tiga mantan juara. Yaitu Rohan Dennis (Team Ineos, juara 2015), Richie Porte (Trek-Segafredo, juara 2017), serta Daryl Impey (Mitchelton-Scott, 2018-2019).

Sebagai tim tuan rumah, Mitchelton-Scott tampak berambisi melanjutkan dominasinya. Tahun ini, bukan hanya menurunkan Impey, mereka juga menampilkan climber bintang lain, Simon Yates.


John Boemihardjo dan Daryl Impey

Melihat rute yang disuguhkan, plus persaingan makin sengit, Impey bilang "senjata tambahan" sangatlah penting. "Tahun ini, ada beberapa pembalap baru dengan ambisi baru. Saya kira, banyak tim akan mencoba strategi yang berbeda-beda," kata Impey, asal Afrika Selatan.

Yates mengamini ucapan Impey. "Saya kira kami punya tim yang bisa merebut lomba ini, antara lewat saya atau Impey," ujar mantan juara Vuelta a Espana 2018 tersebut.


Azrul Ananda dan Simon Yates

Rute TDU 2020 memang disebut paling berat dalam sejarah. Karena akan ada dua etape yang tergolong berat, menjadi ajang pertarungan para climber unggulan. Yang pertama dilingkari adalah Etape 3, yang finis di tanjakan Paracombe. Tiga kilometer terakhirnya bakal superseru. Bukan tanjakan panjang, tapi cukup curam untuk memisahkan jagoan dan pura-pura jagoan.

Impey menegaskan, setelah Paracombe, barulah tim-tim menata ulang strategi berdasarkan klasemen usai etape tersebut. Setelah itu, fokus bersiap menghadapi Etape 6 sekaligus penentu, di mana para pembalap harus dua kali menanjaki Willunga Hill.

"Saya sangat ingin meraih hattrick (kemenangan). Saya siap dan saya telah menyiapkan diri dengan baik. Hanya itu yang bisa saya lakukan," pungkasnya.

Sebagai penghadang dominasi Mitchelton-Scott, semua akan memperhatikan Rohan Dennis dan Richie Porte. Dennis, yang meraih juara 2015 dengan memenangi tanjakan Paracombe, tidak mau bersesumbar terlalu banyak. Baginya, lomba ini adalah kesempatan pertamanya balapan bersama Team Ineos. Jadi dia masih menyesuaikan diri dengan suasana kerja baru.

Sementara Porte tidak menyembunyikan ambisi. Apalagi, dia adalah "King of Willunga," telah memenangi tanjakan penentu itu enam tahun berturut-turut. Hanya nasib kurang baik saja yang menghalanginya jadi juara overall lebih dari sekali.


Richie Porte 

Porte membenarkan Turtur, bahwa ada banyak unggulan di lomba tahun ini. "Penantang utama saya bisa siapa saja yang duduk bersama di sini (konferensi pers, Red). Tapi mungkin juga George Bennett (Jumbo-Visma) atau beberapa yang lain. Selalu saja ada yang mengejutkan di lomba ini," tuturnya.

Kunci untuk jadi juara, tambah Porte, adalah tim yang kuat. Dan tahun ini, Trek-Segafredo memberinya pasukan kuat. Ada climber lain yang bisa membantu di tanjakan, seperti Kenny Elissonde. Bahkan, sang juara dunia Mads Pedersen menegaskan bahwa dia datang di Adelaide murni untuk membantu ambisi Porte.


Romain Bardet

"Saya telah berlatih dengan baik dan saya punya tim super di ini. Jadi dalam hal-hal yang bisa kami kontrol, segalanya sudah kami lakukan. Kami tak sabar segera memulai lomba," tandas Porte.

Selasa ini, TDU 2020 dimulai dengan etape datar dulu. Yaitu etape sirkuit mengelilingi Tanunda, menempuh jarak total 150 km. Para sprinter akan dapat kesempatan untuk unjuk gigi dan meraih puncak klasemen general classification terlebih dahulu. (Laporan AZRUL ANANDA dan JOHN BOEMIHARDJO dari Adelaide) 

Foto-Foto: John Boemihardjo


COMMENTS