Port Sally Club, Rumahnya Pecinta Gowes di Pelindo III

Berawal dari gerakan bike to work, lahirlah sebuah klub sepeda di PT Pelabuhan Indonesia III (Persero). Namanya Port Sally Club (PSC). Klub yang sudah berbadan hukum ini berisi pecinta gowes, khususnya sepeda lipat, di grup Pelindo III.

Gerakan bersepeda ke kantor, alias bike to work sebenarnya sudah lama dilakukan para karyawan dan petinggi Pelindo III. Namun, kampanye ini semakin digencarkan pada 2017 lalu. Pada saat itu Pelindo III mewajibkan bike to work setiap Rabu. 

“Rabuan ini awalnya sebuah kewajiban. Setelah satu tahun, terus dilepas. Manajemen hanya menyediakan konsumsi setiap selesai gowes. Digilir setiap anak perusahaan,” bilang Memet Ismardianto, salah satu pentolan PSC. 

Walaupun tak lagi menjadi agenda wajib di kantor, Rabuan --begitu bike to work ala Pelindo III ini disebut-- tetap dilanjutkan ratusan karyawannya hingga sekarang. Titik kumpulnya di Jalan Darmo. Setelah itu mereka gowes bareng ke Tanjung Perak. 

Memet bercerita, kegiatan Rabuan PSC tak hanya diikuti oleh member klub ini saja. Semakin hari kian banyak pula cyclist dari komunitas, dan instansi lain yang turut gabung. “Kalau Rabuan bisa sampai 200an cyclist,” ungkapnya. 

Setelah setahun aktivitas Rabuan ini berjalan, pegiat sepeda di Pelindo III sepakat membentuk Port Sally Club (PSC). Menurut keterangan di laman resminya, PSC berdiri pada 1 April 2018. Memet menambahkan bahwa PSC sudah resmi berbadan hukum.

“Kalau jumlah member di grup WhatsApp 147 orang. Cuma pada kenyataannya lebih dari itu. Ketika kami membuat event saja bisa sampai 250 orang dari seluruh Pelindo III Group,” jabar Senior Manager Pengadaan Barang dan Jasa Pelindo III ini.

Walaupun belum genap dua tahun berdiri, PSC sangat aktif menggelar event besar. Meski cakupannya internal perusahaan. Mereka pernah mengadakan gowes ke Semarang, Alas Purwo di Banyuwangi, Jogjakarta, hingga ke Ndoro Donker di Solo. 

Memet Ismartadianto mengungkapkan bahwa member PSC lebih senang gowes ke medan tanjakan. Menurutnya, bersepeda lipat berkeliling jalan datar di dalam kota adalah hal yang biasa. Kalau naik gunung dengan sepeda lipat, itu baru luar biasa. 

“Kenyataannya bisa. Pada awalnya memang susah. Akhirnya teman-teman mulai menyesuaikan. Sehingga mareka banyak yang up grade sepedanya,” jelas alumnus Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya ini.

Selain menjadi wadah pecinta sepeda di grup Pelindo III, PSC juga mengampanyekan gaya hidup sehat di kalangan perusahaan. “Gowes membuat hubungan kami lebih akrab secara informal. Dan lebih sadar, dan peduli akan gaya hidup sehat,” tuturnya.(mainsepeda)

FOTO: Instagram Port Sally Club.


COMMENTS