Stoffel Vandoorne Ke Mana-Mana selalu Bawa Sepeda

Stoffel Vandoorne digadang-gadang sebagai juara dunia Formula 1 masa depan. Pembalap McLaren-Renault ini ternyata maniak bersepeda. Tapi itu juga ternyata wajar, karena dia berasal dari Belgia, negara yang maniak balap sepeda!

Tahun 2018 ini, Stoffel Vandoorne mengawali musim Formula 1 dengan manis. Mampu finis di urutan sembilan dan meraih poin di Grand Prix Australia, di Melbourne, Minggu, 28 Maret lalu.

Bukan hal yang mudah balapan di F1, butuh kondisi fisik yang benar-benar prima, dan tidak boleh kelebihan berat badan. Karena setiap kilogram tetap bisa mempengaruhi laju kendaraan!

Tak heran, para pembalap F1 sering akrab dengan bersepeda. Tak jarang, ada kolaborasi antara tim F1 dengan produsen sepeda. Seperti McLaren dengan Specialized, Force India dengan Windy Milla, juga Ferrari dengan Bianchi (dulu dengan Colnago).

Di antara para pembalap itu, yang mungkin paling maniak bersepeda adalah Stoffel Vandoorne. Dan kalau melihat latar belakangnya, dia memang seharusnya jadi pembalap sepeda, bukan pembalap F1!

 

 

Vandoorne lahir 26 tahun lalu di Kortrijk, di kawasan Flanders, di perbatasan Belgia dengan utara Prancis. Asal tahu saja, itu salah satu pusat cycling dunia. Team Sky punya markas di situ. Berbagai lomba terbesar dunia ada di sekitar situ. Bahkan velodrome Roubaix yang legendaris di Prancis hanya berjarak 22 km dari situ!

Di majalah Cycling Plus, Vandoorne pernah bercerita tentang dunia cycling-nya itu. “Sebagai orang Belgia saya harus terjun di dunia cycling. Dua olahraga paling populer di Belgia adalah cycling dan sepak bola. Jadi motorsport sebenarnya tidak mendapat banyak perhatian,” ungkapnya.

 

Selain menjadi pembalap F1,  Vandoorne (tengah) ternyata juga maniak bersepeda

 

Vandoorne bercerita, cinta pertamanya adalah MTB, tapi kemudian terjun ke balap gara-gara seorang klien ayahnya (arsitek) meminjaminya gokart. Meski demikian, cycling tetap menjadi bagian dari menu latihan.

Dia justru makin serius naik road bike gara-gara balap mobil. Pelatih fisiknya yang menyeretnya ke situ. Berkali-kali dia pergi training camp bersepeda. Saat weekend, latihan intensif empat hari, dan lain-lain. Sebagai pembalap McLaren, tentu dia dapat sepeda istimewa. Tahun lalu tunggangannya adalah Specialized McLaren S-Works Tarmac yang sangat limited edition!

 

Vandoorne saat di Australian Grand Prix 2018

 

“Saya punya satu di rumah, lalu ada satu lagi dalam koper yang selalu bepergian bersama saya. Di mana ada waktu, saya selalu bersepeda,” ujarnya.

Rute seperti apa yang disukai Vandoorne? “Saya suka pegunungan. Jalan datar itu asyik kalau bersepeda bersama grup. Tapi saya lebih suka tuntutan teknis saat menanjak,” jawabnya.

 

Stoffel Vandoorne (kanan)

 

Tidak jarang, Vandoorne bersepeda bersama atlet-atlet top Belgia lain. Seperti juara dunia Philippe Gilbert dan Tom Boonen. Rekan setimnya di McLaren, Fernando Alonso, juga seorang maniak sepeda. “Alonso bilang kepada saya, kalau dia tidak jadi pembalap F1, maka dia akan menjadi seorang pembalap sepeda!” tutur Vandoorne.

Meski serius gowes, Vandoorne menegaskan bahwa dirinya akan sangat hati-hati, khususnya saat turunan. Karena karirnya di F1 harus dijaga dengan sangat baik. “Saya sangat sadar, kecelakaan parah akan bisa menghancurkan karir saya,” tandasnya. (mainsepeda)


COMMENTS