Nanjak Rame-Rame ala Komunitas

Antusiasme pendaftar even climbing, Antangin Bromo KOM Challenge tak terbendung. Kian hari kian banyak cyclist yang mendaftar via online, maupun mendatangi outlet pendaftaran di toko sepeda.

“Awalnya klub kami hanya tiga orang yang mendaftar, tetapi teman lain penasaran dan akhirnya ikutan mendaftar. Sebelas cyclist FratzCC akan bareng-bareng nanjak Bromo,” tutur Andry Widjaja, salah satu founder FratzCC Surabaya.

 

FRATZCC Surabaya. 11 anggotanya ikut Antangin Bromo KOM Challenge (Foto: FratzCC Surabaya)

 

Komunitas yang berbasis satu sekolah dan satu angkatan yakni 97 ini semuanya mengikuti peloton non-competitive. “Kita semua adalah penghobi sepeda dan bukan atlit. Jadi nanjak Bromo dibikin fun saja,” tutur David Boenhwie, mantan atlit basket yang sekarang gandrung bersepeda.

Nggak mau kalah, komunitas asal Malang, Ratjoen Cycling Club (RCC) mendaftarkan 21 cyclist. “Bromo itu selalu bikin kangen, walaupun nanjaknya lumayan berat. Tapi pasti tidak terasa berat apabila nanjaknya rame-rame,” pungkas Pudjianto ‘Buketu’, ketua RCC Malang.

 

21 anggota RCC Malang bakal meramaikam Antangin Bromo KOM Challenge (Foto: RCC Malang)

 

Selain itu, Buketu juga menjadikan Antangin Bromo KOM Challenge ini sebagai ajang temu kangen antar cyclist se-Indonesia. “Pastilah kita ketemu dengan teman sehobi di sini. Lumayan bisa ngobrol,” imbuh pria jangkung ini.

UNCC (UBS Nestle Cycling Club), komunitas yang baru berumur tiga tahun ini mendaftarkan sepuluh cyclist! Stevanus Andre, ketua UNCC mengaku dirinya bersama teman-teman pingin merasakan sensasi serunya ikut even. “Meskipun kami jarang nanjak tapi ikut even pasti lebih seru daripada berangkat sendiri ke Bromo,” kekeh Stevanus.

Komunitas lady cyclist, Aurora Team asal Yogyakarta dipastikan juga ambil bagian memeriahkan Antangin Bromo KOM Challenge. “Kita akan berangkat lima atau enam cyclist cewek dan kita akan ikut kategori QOM. Kejar hadiah dan piala. Bangga banget pastinya kalo menang di even ini,” tukas Yanti Fuchianty, salah satu pendiri Aurora Team yang juga istri Aiman Cahyadi, pembalap Indonesia yang bergabung dalam Sapura Team Malaysia.

 

Team Aurora Yogyakarta: Yanti, Ayustina dan Yuni

 

Meskipun Yanti mengaku belum pernah menanjak gunung Bromo menggunakan sepeda, tetapi wanita cantik ini mengaku penasaran sekali. “Banyak teman yang bilang kalo pemandangan bagus dan mereka juga bilang saya pasti kuat menaklukkan Bromo. Jadi nekad daftar, deh!” kekehnya.        

Bicara soal lomba, Antangin Bromo KOM Challenge memang mengakomodasi para climber untuk adu cepat mencapai finish di Wonokitri dengan ketinggian 2000 meter di atas laut.

“Tahun lalu saya sudah ikut even climbing Bromo dan saya juga sempat mengikuti lomba KOM-nya tetapi masih belum beruntung. Tapi nggak papa, saya belajar rutenya dan karakter tanjakannya. Tahun ini, begitu saya dengar ada Antangin Bromo KOM Challenge saya langsung daftar apalagi hadiahnya gede. Memacu semangat saya harus menang!” tutur Galih Wardana (Ilufa Cycling Team Solo).

Tidak cuman Galih, tim asal Solo ini menurunkan 2 pembalap lagi yakni Andriyan Hidayat dan Woro Fitriyanto. “Sengaja kami turunkan tiga pembalap agar kesempatan tim kami menang lebih besar,” imbuh Kusnan Jatmiko, Manager Ilufa Cycling Team.

Pria ramah ini menggembleng pembalapnya dengan latihan intensif endurance climbing menanjak Cemoro Sewu dan Selo seminggu dua kali, Rabu dan Sabtu. “Hari-hari lainnya kami ikut komunitas latihan di Musuk,” tukasnya.

Rama Team Elite, salah satu komunitas besar di Surabaya juga turut ambil bagian di Antangin Bromo KOM Challenge. “Wajib hukumnya kita ikut even teman sendiri. Apalagi panitia menyediakan timing chip sebagai alat penghitung waktu sehingga akurasi tinggi dan mengurangi kecurangan. Membuat kami bersemangat untuk daftar,” tutur Andy Kurniawan, Manager Rama Team Elite.

Hadiah gede untuk kelas Men/Women Elite juga menjadi daya tarik Andy untuk menurunkan 4 atletnya. “Jarang ada even besar yang hadiahnya juga besar apalagi panitia bilang bilang akan diberikan secara cash setelah even,” bilang Andy.

Untuk itu, Rama Team Elite serius memilih pembalap yang bakal berlaga di Antangin Bromo KOM Challenge. “Kelas Women Elite ada Marenda Maghfirotika, yang pernah berlaga di Vietnam ikut Ladies Challenge Biwase Vietnam 2018 bersama timnas road race putri yang diproyeksikan ikut Asian Games 2018. Dia salah satu andalan tim kita,” tukas Andy.

Juara 1 kategori Women Open di Gresik Cup 2017 itu akan ditemani oleh M. Roihan Salim (eks PGN Cycling) dan menempati peringkat 9 Individual Road Race dan peringkat 10 Criterium di LCC Series Sidoarjo, Minggu 11 Maret.

“Saat ini kami intensif latihan menanjak terus seminggu tiga kali ke berbagai tanjakan daerah Surabaya seperti Jatijejer, Surya, Kasiman, Nongkojajar dan Talunongko. Hari lainnya kita latihan datar dan program indoor training,” tutup Roihan.

Perlu diingat, pendaftaran Antangin Bromo KOM Challenge akan ditutup tanggal 1 April 2018. Segera daftarkan dirimu melalui website www.mainsepeda.com atau bisa datangi toko sepeda yang terdaftar. Info bisa dilihat di website tersebut dan instagram resmi @bromokomchallenge.  (mainsepeda)

 

Foto utama: Ratjoen CC


COMMENTS