Tim Inggris (Team GB) selalu punya tradisi kuat di arena track (velodrome). Untuk menjaga kekuatan di Olimpiade Tokyo 2020 nanti, mereka pun menyiapkan senjata khusus. Sebuah sepeda bernama HB.T, hasil kolaborasi Hope dan Lotus.

Sepeda ini benar-benar eye catching. Dirancang untuk mengeksploitasi segala celah yang ada di buku regulasi UCI. Khususnya tentang rongga fork dan seatstay, yang diizinkan berjarak hingga 8 cm dari sisi roda.

Hope dan Lotus pun membuat fork dan seatstay HB.T begitu lebar, “mengangkangi” roda depan dan belakang. Dengan demikian, sepeda ini menjadi lebih superior dari segi aerodinamika. Sesuatu yang sangat penting di arena track, saat sepeda dengan mudah melaju di atas 70 km/jam.

Ini bukanlah proyek sepeda pertama Hope, produsen komponen asal Inggris. Mereka pernah membuat sejumlah sepeda MTB. Sedangkan Lotus punya sejarah panjang di arena sepeda. Ikut membantu Chris Boardman meraih medali emas di Olimpiade Barcelona 1992.

Walau dirancang untuk Olimpiade Tokyo, sepeda ini sudah akan bisa dilihat kiprahnya di sejumlah event di penghujung 2019 ini. Walau harga tidak disebut, sesuai regulasi, sepeda ini juga harus tersedia untuk publik yang berminat.

Bagi Tim Inggris, ini juga bukan kali pertama membuat sepeda dengan desain khusus. Sejak lama, mereka punya tim khusus yang bertugas mengoptimalkan segala senjata tim.

Menjelang Olimpiade London 2012 lalu, mereka juga punya sepeda track khusus. Kalau publik berminat, harganya waktu itu di atas USD 20 ribu! (mainsepeda)

Foto: cyclist.co.uk 

Populer

Kolom Azrul Ananda: Misteri Tanjakan Bromo
Giro d'Italia 2024, Etape 3: Pogi Gagal Breakaway, Tim Merlier Menang Setelah Adu Sprint
Giro d’Italia 2024, Etape 2: Taklukkan Tanjakan Santuario di Oropa, Pogacar Rebut Maglia Rosa
Kalender Event Mainsepeda 2024: East Java Journey Pertama, Bromo KOM X 18 Mei
Menyala Abangku! Jadi Inspirasi Jersey Baru Strattos CC
Kolom Sehat: Hari Apes Nggak Ada di Kalender
Kolom Sehat: Sisi Lain Bromo
Jhonatan Narvaez Kuasai Etape Pertama Giro d’Italia
Tadej Pogacar Melawan Dirinya Sendiri di Giro d'Italia
Kolom Sehat: Habis Gelap Terbitlah Terang