Menikmati Tanjakan Maut dan Eksotika Alam Ambon sekaligus Berdonasi

Sukses dengan Tour de Ambon Manise 1 bulan November 2018, Irjen Pol Royke Lumowa, Kapolda Maluku menggelar kembali Tour de Ambon Manise 2. Kali ini tidak gowes tiga hari, tapi cukup gowes dua hari, 28-29 September 2019.

Agar berbeda dengan tahun lalu, rute kali ini benar-benar mengeksplorasi keindahan Pulau Ambon. Juga menaklukkan tantangan tanjakan-tanjakan maut di Pulau Ambon. “Meskipun minus gowes di Pulau Seram, tapi kami tetap menyuguhkan sesuatu yang layak untuk dikenang dan dibawa pulang sebagai cerita ke kota masing-masing,” tutur Royke.

Memang, peserta Tour de Ambon Manise tahun ini meningkat dibandingkan tahun lalu, meskipun ada beberapa yang cancel karena takut dengan gempa bumi yang terjadi tepat dua hari sebelum even berlangsung.

“Tahun lalu sekitar 400an cyclist. Tahun ini mencapai 518 cyclist,” bilang Royke. Saat gala dinner pembukaan Tour de Ambon Manise 2 di lapangan Tahapary, kota Ambon, digelar juga doa bersama untuk keselamatan korban gempa dan keselamatan bangsa yang dipimpin oleh Ketua MUI Maluku, Abdullah Latuaopo dan Pastor Ino Ngutra dari keuskupan Amboina. Selesai technical meeting, seluruh peserta beristirahat di 3 hotel yakni Pacific Hotel, Swissbel-Inn Hotel, dan City View Hotel.

Keesokan harinya, 28 September, perjalanan gowes dimulai dari Gong Perdamaian Dunia di Lapangan Pelita, kota Ambon. Meskipun hujan deras mengguyur sejak subuh, seluruh peserta tidak patah semangat.

Sebelum berangkat, panitia Tour de Ambon Manise 2 ini memberikan sumbangan bantuan kepada korban gempa bumi Ambon. Sumbangan berasal dari seluruh peserta TdAM 2 dan sponsor BRI Peduli serta Yayasan Baitumal BRI.

“Total sumbangan terkumpul 195 juta rupiah dan diserahkan langsung oleh Sigit Hastowo, petinggi Bank BRI ke Royke. Lantas Royke memberikannya ke kepala BPBD Maluku,” tutur Kombes Pol Moh Roem Ohoirat, Kabid  Humas Polda Maluku.

Setelah acara serah terima dan doa bersama, Royke bersama Kasdam Kodam XVI/Pattimura Brigjen TNI Asep Setia Gunawan, S.Ip, dan Gubernur Maluku, Murad Ismail melepas rombongan, di bawah guyuran hujan. Selanjutnya merekapun ikut gowes bersama peserta.

Kasdam Kodam XVI/Pattimura Brigjen TNI Asep Setia Gunawan, S.Ip (kiri) bersama Thie Hong Peng (kanan).

Rute hari pertama ini sejauh 85 km dengan total elevasi gain mencapai 990 meter. Tentu melewati tanjakan-tanjakan “maut” kota Ambon. Selepas start, langsung diberi menu tanjakan Karang Panjang.

Lantas, ada juga tanjakan Air Kaki Setan. Memang tanjakan itu seseram namanya. Ada turunan curam lantas belok ke kiri lantas langsung disambung dengan menanjak tajam. Maksimal gradien mencapai 26 persen.

Kapolda Maluku, Irjen Pol Royke Lumowa.

Selepas tanjakan Air Kaki Setan, seluruh cyclist yang menggunakan berbagai macam sepeda mulai road bike, MTB, hingga sepeda lipat dan sepeda mini ini memasuki tanjakan Kuda Mati. Lanjut terus hingga naik menuju Gunung Nona.

Tanjakan Air Kaki Setan.

“Gunung Nona ini biasa disebut juga tanjakan TVRI atau SCTV karena di ujungnya ada pemancar dua stasiun TV itu,” bilang Royke. Selanjutnya, peserta gowes menuju Pantai Pintu Kota yang merupakan pitstop 1.

“Selepas pitstop 1 Pantai Pintu Kota, peserta melanjutkan perjalanan ke arah Batu Merah Atas, Halong, SPN Passo hingga ke Pantai Natsepa di desa Suli yang jadi pitstop 2 dan tempat makan siang,” urai Kombes Pol Moh Roem Ohoirat.

Dari Pantai Natsepa, perjalanan dilanjutkan ke garis finis di Pelabuhan Perikanan Nusantara Tantui. Masih ingin “menjual” pariwisata Ambon, Royke mengajak cyclist untuk menikmati pemandangan sore hari di teluk Ambon dengan kapal yang berangkat pelabuhan ini.

Hari kedua, 29 September, Royke menyuguhkan menu yang berbeda. Sejak pagi cuaca mendukung. Tidak ada matahari tetapi juga tidak hujan. Rute kali ini adalah rolling naik turun perbukitan di sekitar kota Ambon. Juga menjual pemandangan indah menyusuri sepanjang jalur pantai.

Pangdam XVI/Pattimura, Mayjen TNI Dr. Marga Taufiq SH MH.

Meskipun jarak tempuhnya hampir sama dengan hari pertama, tapi total menanjaknya lebih tinggi, mencapai 1.200 meter. Berangkat dari depan hotel Swissbell-Inn, peserta melewati Batu Merah Atas, Jembatan Merah Putih, LIPI, Durian Patah, Telaga Kodok, Mamala lantas masuk pistop pertama di Pantai Mogi Morella.

Selepas beristirahat di Pantai Mogi Morella, perjalanan dilanjutkan ke Kampung Liang, Waai, Tulehu, dan masuk pitstop 2 di Pantai Batu Kuda. “Di sini, untuk peserta yang ingin berenang, diving kami sediakan alatnya dan kami fasilitasi,” bilang Royke. Hari kedua ini istimewa karena Pangdam XVI/Pattimura, Mayjen TNI Dr. Marga Taufiq SH MH ikut gowes bersama rombongan.

Puas dengan makan siang dan berenang, perjalanan dilanjutkan melewati tanjakan ekstrem hingga 25 persen di Kampung Tengah. Lalu diteruskan ke Tial, Suli Bawah, Natsepa, Passo, Lateri, Mako Lantamal, Galala, Jembatan Merah Putih, dan finis di Lapangan Tahapary.

Peserta TdAM 2 berpose di Jembatan Merah Putih. 

Di sini, seluruh peserta dijamu dengan makan malam seafood khas Maluku. Dihibur dengan penyayi lokal serta pembagian doorprize dari sponsor Probicycle berupa 3 unit sepeda dan 1 unit bike komputer Wahoo.

“Ada tiga poin utama yang saya ingin sampaikan. Anda semua adalah cyclist pemberani, tidak takut datang meskipun baru ada gempa bumi. Anda semua mempunyai rasa empati yang tinggi dan mau berbagi dengan korban gempa bumi. Anda semua cyclist yang kuat karena sudah bisa menaklukkan tanjakan-tanjakan maut kota Ambon,” tutur Royke disambut tepuk tangan oleh seluruh pengunjung.

Amharet Rirei, salah satu peserta TdAM 2 asal Serui, Papua memuji keindahan kota Ambon. “Ini pertama kali saya ke Ambon dan saya takjub. Mungkin saat Tuhan menciptakan Ambon ini dengan senyuman karena kota ini begitu indah dan begitu gembira sejak di Bandara Pattimura sudah dihibur nyanyi-nyanyian!” bilang cyclist yang baru dua bulan gowes ini.

Amharet Rirei (tiga dari kiri) bersama kawan-kawan Jayapura Cycling Club. 

Hal senada juga diakui oleh Ridwan, cyclist asal klub Esso Esso Gowes Makassar. “Saya sudah ikut TdAM 1 dan sekarang ikut TdAM 2. Sama-sama puasnya meskipun beda karakter even. Buat teman-temanku yang tidak ikut, kalian rugi!” bilangnya dia kontak videocall dengan teman-teman Makassarnya.

Berulang kali Royke memberi ucapan terima kasih kepada para sponsor yakni Bank BRI, Pertamina, Jasa Raharja, dan Probicycle. “Tanpa mereka, acara ini tidak bisa jalan. Saya harap masih ada Tour de Ambon Manise tahun depan. Sampai jumpa!” tutup Royke. (mainsepeda)

Gubernur Maluku, Murad Ismail.

Irjen Pol Royke Lumowa dan Pangdam XVI/Pattimura, Mayjen TNI Dr. Marga Taufiq SH MH memberikan donasi korban gempa bumi di Desa Liang, Pulau Ambon.

 


COMMENTS