Vincenzo Nibali ke Trek-Segafredo, Nairo Quintana ke Arkea-Samsic

Tanggal 1 Agustus adalah tanggal penting di arena cycling dunia. Mulai 1 Agustus, tim-tim dan pembalap secara resmi boleh menandatangani dan/atau mengumumkan kontrak baru untuk 2020 dan selanjutnya. Dan akan ada banyak perubahan di arena WorldTour!

Salah satu tim yang paling agresif merekrut bintang adalah Trek-Segafredo. Gagal meraih grand tour bersama Richie Porte dalam dua tahun terakhir, mereka mencomot Vincenzo Nibali (dan paketnya) untuk 2020 dan 2021.

Walau sudah berusia 34 tahun, Nibali masih sangat mengancam di lomba-lomba tiga pekan. Dan dia merupakan manusia langka, pernah memenangi tiga grand tour: Tour de France, Giro d’Italia, dan Vuelta a Espana. Di Tour de France 2019 yang baru berakhir, Nibali masih mampu memenangi etape gunung penutup di Val Thorens.

Mendatangkan Nibali tidak murah, dan tidak mudah. Dia harus datang satu paket. Dia membawa pelatih dan directeur sportif pribadi, Paolo Slongo, soigneur (asisten) Michele Palini, dokter pribadi Emilio Magni, plus adiknya yang juga pembalap, Antonio Nibali.

Tapi, dengan hadirnya Nibali, tim Amerika itu akan punya barisan climber lebih komplet untuk 2020. Mereka sudah punya Richie Porte, Bauke Mollema, dan bintang muda Giulio Ciccone. Kabarnya, Trek juga akan merekrut climber hebat lain dari Team Ineos, Kenny Elisonde.

Tim lain yang mengisi banyak climber adalah Arkea-Samsic. Tidak tanggung-tanggung, mereka merekrut juara Vuelta a Espana dan Giro d’Italia, Nairo Quintana dari Movistar. Dan Quintana, 29, juga harus dibeli satu paket. Harus termasuk adiknya, Dayer Quintana, plus “tukang tarik” kepercayaan, Winner Anacona.

Di tim Prancis ini, Quintana akan bergabung dengan climber hebat lain, Warren Barguil.

Saat ini, Arkea-Samsic masih berstatus Pro Continental. Kabarnya, mereka akan naik kelas ke WorldTour untuk 2020, 2021, dan 2022.

Quintana bukan satu-satunya climber meninggalkan Movistar. Mikel Landa juga kabarnya akan hengkang ke Bahrain-Merida. Kemudian, Richard Carapaz, yang baru saja memenangi Giro d’Italia 2019, akan pindah ke Team Ineos.

Lalu siapa andalan Movistar di balapan-balapan paling bergengsi tahun depan? Mereka memilih jalur muda. Merekrut Enric Mas dari Deceuninck-QuickStep. Selain itu, tim elite Spanyol ini masih punya juara dunia Alejandro Valverde dan Marc Soler.

Deceuninck-QuickStep juga sudah siap kehilangan banyak bintang. Mereka memutuskan untuk invest ke Julian Alaphilippe, membangun tim di sekeliling pembalap serbabisa Prancis itu. Sebagai konsekuensi, mereka melepas banyak bintang lain. Selain Enric Mas, mereka juga melepas supersprinter Elia Viviani. Ganti Viviani kabarnya adalah Sam Bennett, yang pindah dari Bora-Hansgrohe. Sedangkan Viviani disebut pindah ke Cofidis, yang tahun depan berniat naik level ke WorldTour.

Philippe Gilbert, pemenang Paris-Roubaix 2019, juga meninggalkan QuickStep, pindah ke Lotto-Soudal. Di sana, dia akan bergabung dengan John Degenkolb, yang meninggalkan Trek-Segafredo.

Mark Cavendish, yang belakangan turun pamor, kabarnya masih akan ditampung oleh Bahrain-Merida. Nacer Bouhanni, sprinter Prancis yang juga meredup, kabarnya akan ke Arkea-Samsic.

Bagaimana dengan tim paling kaya, Team Ineos? Selain merekrut Carapaz, mereka sedang menyiapkan program jangka panjang. Memperkuat tim di bawah usia 23 tahun untuk tumbuh bersama sang juara Tour de France, Egan Bernal.

Sekarang, mereka sudah punya banyak pembalap muda lain. Sebut saja Ivan Sosa, Pavel Sivakov, Tao Georgeghan Hart, dan Kristoffer Halvorsen. Untuk 2020, tim Inggris ini menambahkan Tom Pidcock plus time trialist terbaik usia di bawah 23 tahun saat ini: Mikkel Bjerg.

Tentu saja, nama-nama dan tim-tim di atas bisa berubah dalam beberapa hari ke depan. Tapi, banyaknya perubahan ini akan punya dampak besar untuk peta kekuatan 2020. (mainsepeda)


COMMENTS