Fernando Gaviria terus menunjukkan diri sebagai superstar sprinter di Tour de France (TdF) 2018. Pada Etape 4 di Sarzeau, Selasa, 10 Juli, pembalap Quick-Step Floors itu berhasil meraih kemenangan keduanya. Dia menang sangat tipis, lewat photo finish, atas Peter Sagan (Bora-Hansgrohe) dan Andre Greipel (Lotto-Soudal).

Dua tim unggulan team time trial (TTT) menunjukkan kelasnya di Etape 3 Tour de France (TdF) 2018, Senin, 9 Juli. Dan setelah tancap gas sejauh 35,5 km di Cholet, BMC Racing mampu meraih kemenangan. Richie Porte dkk mencatat waktu 38 menit dan 46 detik, berkecepatan rata-rata 54,9 km/jam. Catatan waktu itu hanyalah empat detik lebih cepat dari Team Sky!

Etape pertama TdF 2018 yang dimulai Sabtu ini, 7 Juli, di kawasan Vendee panjangnya 201 km berkarakter datar. Jadi, para sprinter mendapat kesempatan langka. Pemenangnya akan menjadi orang pertama yang mengenakan baju kuning tahun ini. Unggulannya adalah Peter Sagan (Bora-Hansgrohe), Dylan Groenewegen (LottoNL-Jumbo) dan Fernando Gaviria (Quick-Step Floors).

Ajang balap sepeda terbesar di dunia, Tour de France (TdF), dimulai Sabtu, 7 Juli, di kawasan Vendee, Prancis. Kamis lalu (5/7), acara perkenalan tim peserta telah dilaksanakan. Total, sebanyak 12 juta orang diperkirakan bakal meramaikan jalanan yang dilalui lomba 21 etape itu. Amaury Sport Organisation (ASO), penyelenggara lomba menyiapkan keamanan yang tidak tanggung-tanggung. Sekitar 30 ribu polisi dan petugas pemadam kebakaran akan turun mengawal lomba yang menempuh jarak lebih dari 3.200 km

Team Sky hadir di Tour de France 2018 sebagai kekuatan utama. Mereka pun tampil dengan corak baru, mengkampanyekan penyelamatan laut dan gerakan anti pemakaian plastik. Awal pekan ini, menjelang dimulainya lomba 7 Juli ini, tim Inggris itu pun menampilkan corak barunya secara lengkap. Bukan sekadar jersey, tapi juga helm, mobil support, dan bus!

Team Sky akan menurunkan pasukan supernya di Tour de France (TdF) 2018, yang berlangsung 7-29 Juli nanti. Saking supernya, susunan tim Inggris ini bisa membuat tim-tim lain gemetaran!

Lokasi lomba terbesar di dunia, Tour de France selalu di Prancis. Ironisnya, lomba ini justru paling sulit menghasilkan juara dari negeri sendiri! Sudah 33 tahun lamanya tidak ada orang Prancis menjadi juara TdF. Yang terakhir adalah Bernard Hinault alias “The Badger,” yang mengenakan yellow jersey sebagai juara overall pada 1985. Tahun ini, publik Prancis menaruh harapan pada Romain Bardet, pembalap AG2R La Mondiale.

Berakhir sudah kasus dugaan pelanggaran obat asma yang dihadapi bintang Team Sky, Christopher Froome. Federasi balap sepeda dunia, UCI, bersama badan anti-doping dunia, WADA, Senin, 2 Juli, menyatakan bahwa pembalap Inggris itu tidak bersalah dan bebas dari segala ancaman hukuman.

Di arena balap sepeda, nama Eddy Merckx itu seperti dewa. Pembalap Belgia era 1960-1970-an itu memegang rekor kemenangan etape terbanyak di TdF, mencapai 34 kali. Saat ini, satu-satunya pembalap yang punya kans menyamai, atau menyalipnya, adalah Mark Cavendish. Sprinter Inggris itu total sudah memenangi 30 etape. Pada TdF 2018, yang berlangsung 7-19 Juli nanti, Cavendish akan kembali turun, dan tim Dimension Data akan berupaya maksimal membantunya meraih lebih banyak kemenangan. Mampukah Cav men

Tour de France (TdF) adalah lomba terbesar di dunia, dengan hadiah terbesar pula di arena balap sepeda. Pada edisi 2018 yang berlangsung 7-29 Juli nanti, total hadiah yang diberikan untuk semua kategori, termasuk hadiah harian, akan menembus angka 2 juta Euro, atau di atas Rp 30 miliar. Apakah itu angka yang dahsyat? Sebenarnya tidak. Bahkan, tiap tahun selalu keluar tulisan/komentar tentang betapa “kecil”-nya hadiah TdF. Tidak sebanding dengan kehebohannya, apalagi biaya partisipasinya.