Tour de France Preview 7: Team Sky Turunkan Tim Paling Super

Team Sky akan menurunkan pasukan supernya di Tour de France (TdF) 2018, yang berlangsung 7-29 Juli nanti. Saking supernya, susunan tim Inggris ini bisa membuat tim-tim lain gemetaran!

Setelah bebas dari masalah salbutamol, Christopher Froome akan tampil sebagai kapten, memburu gelar grand tour keempat berturut-turut, sekaligus gelar TdF kelima dalam karirnya. Dan dia akan didampingi dan dilindungi oleh tujuh pembalap luar biasa.

Chris Froome (tengah) memburu gelar grand tour keempat berturut-turut dan gelar Tour de France kelima dalam kariernya.

Sebagai pengawal utama, Froome memiliki letnan setianya, Wout Poels. Pembalap Belanda itu telah membantu luar biasa dalam beberapa lomba terakhir bersama Froome. Dia juga punya ukuran badan sama, sehingga bisa mengorbankan sepedanya untuk Froome apabila sang kapten mengalami masalah teknis dan mobil pengawal jauh di belakang.

Wout Poels, pengawal utama Froome dalam meraih impiannya di Tour de France 2018.

Selain Poels, Geraint Thomas bakal jadi pendamping penting pula di pegunungan, sekaligus menjadi “Plan B” apabila terjadi sesuatu pada Froome. Thomas kini sedang dalam kondisi top. Dia baru saja memenangi lomba pemanasan Criterium du Dauphine, plus menjadi juara nasional time trial Inggris.

Kemudian, di kaki gunung atau di etape berbukit, Froome bisa mengandalkan tiga jagoan: Michal Kwiatkowski, Jonathan Castroviejo, dan Gianni Moscon. Luke Rowe akan menjadi “road captain,” bertugas khusus mengawal saat di etape datar atau berbatu (Etape 9).

Sebagai “kartu Joker,” Team Sky juga akan menurunkan bintang muda sensasional asal Kolombia, Egan Bernal. Baru berusia 21 tahun, pembalap pendatang baru WorldTour itu langsung mendapat kepercayaan besar dari tim yang dipimpin oleh Dave Brailsford tersebut. Khususnya setelah berhasil menjadi juara Tour of California, Mei lalu.

Team Sky juga menurunkan Egan Bernal meski baru berusia 21 tahun tapi berhasil menjadi juara Tour of California, Mei lalu.

Bernal adalah climber dahsyat, bisa menjadi bantuan ekstra bagi Froome di pegunungan. Selain itu, Bernal juga bisa ditugasi memburu posisi general classification (GC) sebaik mungkin, mengejar gelar pembalap muda terbaik dan hadiah white jersey.

Dengan demikian, Team Sky bisa dibilang memburu jersey kuning dan putih sekaligus!

Yang membuat para pesaing harus garuk kepala dan kerja lebih keras: Delapan bintang Team Sky ini semuanya jagoan time trial. Jadi, tim ini bisa merebut banyak waktu dari para pesaing saat etape team time trial dan individual time trial!

Dengan susunan ini, dan dengan berakhirnya masa-masa sulit akibat kasus salbutamol (obat asma), Chris Froome menatap TdF 2018 dengan penuh percaya diri. Dia belum pernah turun di TdF setelah menuntaskan Giro d’Italia, tapi dia mengaku tidak khawatir. Tahun lalu dia telah belajar banyak saat mengikuti Vuelta a Espana setelah menuntaskan TdF (dan dua-duanya juara).

Kalau berhasil juara di TdF 2018, maka Froome menjadi pembalap pertama sejak Marco Pantani, 20 tahun lalu, meraih “Giro-Tour Double.”

Chris Froome lebih percaya diri menghadapi Tour de France 2018 setelah kasus salbutamol-nya berakhir.

“Saya ingin mencatat sejarah dengan merebut gelar TdF kelima, serta kemenangan grand tour empat kali berturut-turut. Saya sama sekali tidak meremehkan tantangan ini, tapi saya merasa siap dan saya tak mungkin bisa meminta tim lebih baik untuk memberi support. Ini lomba terbesar, di hadapan penggemar cycling paling fanatis, dan saya tak sabar segera balapan,” kata Froome, 33 tahun.

Team Sky akan turun di Tour de France 2018 mengenakan jersey khusus, berhiaskan blok hitam di depan dan gambar ikan paus di belakang. Bagian dari kampanye untuk perlindungan laut.

Pesaing utama Team Sky nanti kemungkinan besar adalah Movistar, yang menurunkan tiga kapten sekaligus: Nairo Quintana, Alejandro Valverde, dan Mikel Landa. Pesaing selanjutnya adalah BMC, yang menurunkan tim kuat untuk mendukung Richie Porte. (habis)

 Foto : Team Sky, Bettini, Getty


COMMENTS