Konversi Semua Grupset Mekanikal Jadi Wireless Elektronik

Pameran sepeda terbesar dunia, Taipei Cycle Show 2019, berlangsung 27-30 Maret ini. Hanya enam bulan setelah edisi 2018. Dan kali ini, ada jauh lebih banyak “barang” keren dan asyik. Mungkin bukan sepeda terbaru, melainkan aksesori dan komponen yang seru!

Ciclovation XShifter

Mungkin, ini termasuk produk yang paling diidamkan cyclist sedunia. Tidak perlu keluar uang banyak untuk memiliki grupset elekronik, wireless pula!

Cukup mempertahankan grupset mekanikal lama. Terserah itu 9, 10, 11, atau bahkan yang baru 12-speed. Merek apa saja. Semua bisa berubah instan jadi grupset elektronik dan wireless.

Produk ini adalah Ciclovation XShifter. Cara kerjanya sebenarnya tidak rumit. Dipasangkan pada chainstay, kabel mekanikal shifter “dilewatkan” XShifter, yang kemudian bekerja menarik kabel secara elektronik untuk memindah gir belakang. Perpindahannya diperintah secara wireless lewat tombol kecil yang dipasang di handlebar atau pada tuas shifter.

Perintah ini disampaikan via bluetooth. Setelan pun bisa disesuaikan melalui app di smartphone. Ciclovation mengklaim sekali charge baterai bisa digunakan untuk 10 ribu kali perpindahan gigi.

Yang istimewa adalah harga, karena diklaim akan beredar tak sampai USD 400. 

Sensah Grupset 11-Speed

Makin lama, tampaknya makin banyak opsi grupset untuk penggemar sepeda. Di Taipei, muncul Sensah Empire, grupset 11-speed baru. Kalau melihat shifter-nya, cara kerjanya mungkin mirip SRAM DoubleTap, tapi yang digerakkan adalah langsung brake lever-nya. Sensah juga punya opsi untuk MTB.

Mengingat adanya perlindungan paten untuk komponen-komponen seperti ini, sulit membayangkan kapan grupset-grupset merek baru ini bisa benar-benar beredar. Apalagi mengingat FSA K-Force WE saja belum beredar secara global, padahal sudah hampir dua tahun diluncurkan!

Sensah tidak sendirian, beberapa produsen juga memamerkan grupset alternatif, atau minimal komponen grupset alternatif di luar merek-merek utama.

Ruji Bahan Tekstil Dyneema

Bahan Dyneema, yang disebut sebagai bahan tekstil terkuat di dunia, sudah beberapa tahun beredar di arena sepeda. Etxeondo menggunakannya sebagai bahan tambahan pada bibshort, mengurangi risiko robek dan luka pada pembalap saat jatuh. Specialized juga sudah menggunakannya untuk sepatu.

Sebagai bahan ruji roda, akhirnya dimunculkan secara utuh di Taipei 2019. Carbon Endurance Component (CEC) menggunakan bahan tekstil itu, yang dianyam seperti benang, menjadi spoke (ruji) roda yang kuat dan ringan. Plus, mampu meredam getaran atau hantaman lebih baik dari ruji standar.

Wheelset CEC ini dinamai SLD (Super Light Dyneema). Harganya disebut di kisaran 2.000 Euro.

Anti-Lock Braking System untuk Sepeda

Pemakaian disc brake mulai berkembang di dunia, tapi teknologi rim brake masih terus dikembangkan. King Industries memperkenalkan SABS (Safe Anti-Lock Braking System) di Taipei 2019.

Dengan sistem ini, ketika mengerem, risiko mengunci yang berbahaya bisa berkurang banyak. Pengendara juga tidak perlu repot memodulasi tekanan pada tuas rem saat turunan panjang. Karena secara mekanikal, SABS akan memodulasi rem untuk keselamatan Anda.

benar-benar mekanikal, tidak perlu perawatan khusus.

King Industries merekomendasikan untuk memakainya minimal pada roda depan. Tentu saja, mereka menggunakan bahan karet khusus untuk sistem mereka sendiri. (mainsepeda/bersambung)

 


COMMENTS