Kondisi Mark Cavendish Masih Tanda Tanya

Tahun 2017 dan 2018 tidak berlangsung menyenangkan untuk Mark Cavendish, salah satu sprinter paling kondang di dunia. Pada awal 2019 ini, kondisi pembalap Dimension Data itu masih tanda tanya.

Belakangan, bintang Inggris itu memang terganggu oleh sakit. Tepatnya, berkutat dengan Epstein Barr Virus (EBV). Semula dia mengira sudah aman pada 2017, tapi malah mengalami masalah lagi pada 2018. Menghadapi 2019, dia dan tim sama-sama sepakat untuk perlahan kembali mengejar sukses.

Setelah menuntaskan Vuelta a San Juan dan UAE Tour, dia kembali bermasalah pada Paris-Nice awal Maret lalu. Mengundurkan diri pada Etape 2. Dia pun absen di Milan-San Remo, dan kemungkinan terus absen dalam beberapa pekan ke depan.

Target utamanya setiap tahun adalah Tour de France, di mana Cavendish mengejar rekor kemenangan etape terbanyak. Rekor itu dipegang oleh legenda Belgia, Eddy Merckx, dengan 34 kemenangan. Cavendish sudah punya 30.

Sekarang, masih belum jelas apakah Cavendish bisa turun di Prancis Juli nanti.

“Kita harus terus memantau perkembangan. Dia masih berlatih saat ini dan kami belum bisa mengabarkan kapan dia bakal kembali. Semoga dalam waktu dekat, tapi kami tidak bisa memastikan,” ungkap Doug Ryder, manager Dimension Data, Rabu (28/3).

Ryder menegaskan, Cavendish selalu bertindak sangat profesional. Dia terus berupaya agar kondisi membaik, dan dia sangat berambisi untuk kembali berjaya. Tinggal menunggu kabar baik saja.

Mark Cavendish adalah mantan juara dunia 2011, dan sekarang sudah berusia 33 tahun. Kalau tahun ini kondisinya kembali normal, dia masih merupakan salah satu peluru tercepat di dunia.

Rekan-rekan setimnya pun masih percaya atas kemampuan Cavendish. Khususnya sahabat seperti Bernie Eisel, yang selalu mengikutinya setiap kali pindah tim.

“Rekor (Tour de France) adalah motivasi utamanya. Itulah sebabnya dia masih bertahan di olahraga ini,” pungkas Eisel. (mainsepeda)

 Foto : Getty Images


COMMENTS