Peter Sagan Pakai Sepeda Alloy, Team Sky Tetap tanpa Disc Brake

Tour Down Under di Adelaide, Australia, berlangsung 13-20 Januari. Sebagai ajang pembuka WorldTour 2019, inilah tempat untuk melihat inovasi atau komponen/aksesori termutakhir tim-tim terbaik dunia. Dan memang, ada sejumlah barang/solusi menarik di paddock lomba di pusat kota.

Yang paling mengejutkan adalah pilihan sepeda sang juara dunia tiga kali, Peter Sagan. Pembalap Bora-Hansgrohe itu akan mengawali lomba menggunakan sepeda alloy/aluminium!

Specialized, suplier asal California, telah menyiapkan sepeda Allez (baca: Ale) Sprint Disc. Sepeda ini minimal di gunakan di kriterium pembuka, Minggu, 13 Januari. Kemungkinan juga dipakai di etape-etape awal lomba yang datar. Setelah itu, Sagan bisa pindah ke sepeda karbon, bisa Venge atau Tarmac.

Bahan alloy belakangan memang kembali naik daun. Berkembangnya teknologi industri membuat produsen bisa memanipulasi bentuk dan ketebalan aluminium, membuatnya bisa disesuaikan mirip karbon.

Cannondale terus menjaga popularitasnya dengan seri CAAD. Trek juga terus mengembangkan Emonda ALR. Specialized membuat sepeda aluminiumnya menjadi sebuah sepeda aero disc brake: Ya Allez Sprint Disc ini.

Untuk Sagan, Specialized dan Bora-Hansgrohe memastikan sepeda ini speknya sama dengan Venge atau Tarmac. Tetap pakai Shimano Dura-Ace Di2. Stem “bogem” merek Zipp yang ditutupi logonya (karena bukan sponsor). Plus komponen-komponen lain.

Bayangkan kalau Sagan meraih kemenangan etape naik sepeda alloy ini. Bahan tersebut bisa kembali melejit popularitasnya!

Masih di Bora-Hansgrohe, plus di kawasan kerja Deceunink-QuickStep, ditemukan pula sepatu superringan terbaru dari Specialized. Sepatu ini bagian dasarnya karbon, tapi bagian atasnya seperti selop tanpa material rigid. Hanya ada satu putaran Boa untuk mengencangkannya. Keren!

Di bagian lain paddock, mudah ditemukan barang-barang unik baru. Di kawasan EF Education First, yang baru saja merilis jersey Rapha warna pink menyala, ada helm terbaru dari POC. Kemungkinan besar, inilah pengganti POC Octal, yang sudah beredar sejak 2013. Bentuknya seperti helm aero Ventral yang baru dirilis akhir 2018 lalu, tapi lubang ventilasinya lebih banyak.

Di kawasan EF pula, pembalap Australia Lachlan Morton terlihat mengenakan sepatu terbaru dari Rapha. Sepatu ini menggunakan tali, plus satu perekat di ujung depan.

Plus, SRAM Red eTap 12-speed terbaru bertebaran di dua kawasan kerja. Yaitu milik Trek-Segafredo dan Katusha-Alpecin. Penggemar grupset wireless itu hanya perlu menghitung hari, kapan akan dirilis ke pasar bebas. Yang menarik, grupset itu kabarnya dirancang untuk fleksibel. Bisa untuk chainring depan dobel atau single (2x atau 1x).

Pembalap Trek-Segafredo, Richie Porte, adalah unggulan utama lomba. Kalau dia meraih juara overall, maka itu akan menjadi debut istimewa SRAM Red eTap 12-speed!

Tour Down Under akan berlangsung dalam beberapa hari ke depan. Kita tunggu, barang-barang asyik apa lagi yang nongol!

Catatan khusus adalah di kawasan kerja Team Sky. Pinarello Dogma F10 mereka punya corak baru lebih minimalis, menyesuaikan dengan jersey baru tim buatan Castelli. Tapi, tim ini tetap belum memberi tanda-tanda akan pindah ke disc brake. Mengingat ini tim yang dikenal paling cerewet dalam hal progres, sikap ini sangat menarik untuk dijadikan bahan pemikiran! (mainsepeda)


COMMENTS