Baru usai perhelatan olahraga internasional, Asian Games dan Asian Para Games, ISSI (Ikatan Sport Sepeda Indonesia) bekerjasama dengan UCI menggelar Asian Track Championship (ATC) 2019 di Jakarta International Velodrome.

Sebanyak 297 pembalap dari 16 negara berlaga di track yang berada di Rawamangun, Jakarta Timur ini. Balapan indoor yang diadakan tanggal 8-13 Januari ini dijadikan ajang untuk mengumpulkan poin agar bisa ikut Olimpiade Tokyo 2020.

Hari pertama, 9 Januari melombakan tujuh perlombaan. Yakni point race junior putri, point race elite putri, omnium points race junior putri, team sprint junior putri, team sprint junior putra, team sprint elite putri, dan team sprint elite putra.

Untuk perlombaan point race elite putri, peringkat pertama direbut oleh Olga Zabelinskaya dari Uzbekistan. Atlet yang pernah mendapatkan medali perunggu di Olimpiade 2012 ini mengungguli Huang Ting Ying (Taiwan) dan Zhang Ying (China).

Dengan begitu, Zabelinskaya berhak meraih 70 poin dan 22 point diraih Huang Ting Ying, dan Zhang Ying mendapatkan 15 poin. “Ini Asian Track Championship pertama saya. dan saya grogi karena belum pernah berkompetisi di sini. Untung saya bisa menjalaninya dengan baik dan meraih hasil positif,” ujar Olga.

Olga Zabelinskaya.

Pembalap Indonesia, Ayustina Delia Priyatna hanya bisa finis ke-6 dan Ayustina hanya bisa mendapatkan 4 poin.

“Tadi saya rileks saja, karena sejak awal tidak ditargetkan di kategori yang diikuti oleh 13 pembalap ini,” tukasnya ringan. Bahkan, Ayustina mengaku bisa mendapatkan banyak pelajaran sebagai bekal agar bisa tampil lebih baik.

Menurutnya, dalam balapan point race ini juga mesti pintar dan lebih menggunakan taktik, jadi tidak hanya mengandalkan fisik saja. Ayustina mengaku gembira dapat melewati pembalap Singapura dan Thailand yang selama ini tidak pernah dilewatinya.

Ayustina Delia Priyatna.

Di ATC 2019, pembalap berusia 20 tahun ini juga turun di kelas 3.000 meter individual pursuit putri dan scratch race. “Untuk 3.000 meter individual pursuit putri saya berhasil mendapatkan hasil manis hingga masuk final di Asian Games. Kali ini saya harus melawan atlet Korea Selatan, Taiwan, dan China. Unggulannya adalah atlet Korea Selatan karena mereka memegang rekor Asia,” tutupnya. (mainsepeda)

Foto : tribun, antara

 

Populer

Legenda Barcelona Akuisisi Israel-Premier Tech, Rebranding Jadi NSN Cycling
Fian Tiga Besar di Gravelista 2025, Hadi Tombro Kurang Beruntung
Dirtyland, Gravel Race Pertama di Indonesia Tuntas Digelar!
Il Lombardia 2025: Pogacar 'Pentakill' dan Lampaui Rekor Legenda Italia
Bluefire Ijen KOM 2025: Terpukau Keindahan Banyuwangi, Janji Kembali Ajak Keluarga Berlibur
Drama Setengah Ban, Raihan Juara Banyuwangi Bluefire Ijen KOM 2025
Banyuwangi Bluefire Ijen KOM 2025: Recovery Ride with BRCC, Menikmati Keindahan De Djawatan
UCI World Championships 2025: Evenepoel Ukir Sejarah, Tiga Kali Beruntun Juara Dunia ITT
Banyuwangi Bluefire Ijen KOM 2025: Dilepas Bupati Ipuk, 400 Cyclist Tantang Tanjakan HC
Banyuwangi Bluefire Ijen KOM 2025: Cyclist Jakarta Kompak Ingin Happy Ending di Paltuding