Bentang Jawa 2025 baru berlangsung sekitar 38 jam sejak start pada Minggu, 10 Agustus 2025, pukul 05.30 WIB. Namun, para "pembalap" sudah melewati setengah dari 1.500 Km rute yang harus dilewati.
Hingga pukul 20.00 WIB, setidaknya ada dua ultra cyclist yang telah bersepeda lebih dari 750 Km. Yakni Stephen Lane dan Rama Wieland yang sama-sama berasal dari Australia.
Lane masih jadi yang terdepan. Pemenang Kediri Dholo KOM 2025 di kategori Men Age 45-49 ini secara mengagumkan telah menempuh jarak 837 Km. Kecepatannya bahkan seperti tak berkurang, meski telah bersepeda ratusan kilometer. Jika terus konsisten, Lane diprediksi akan finish di Banyuwangi pada Rabu (13/8) sebelum makan siang. Sesuai dengan target pribadinya.
Sementara itu, penantang terdekat Lane, Rama, tertinggal sekitar 75 Km di belakangnya. Tepatnya KM 763. Cyclist yang juga berasal dari Negeri Kangguru itu berhasil merangsek ke posisi kedua sebelum memasuki CP 1. Sedangkan, posisi ketiga untuk Men Solo ditempati Qorie Muhammad.
Di sisi lain, hari kedua para peserta dihadapkan dengan kondisi cuaca yang sangat terik. Bahkan Founder Mainsepeda, Azrul Ananda, menyebut kiasan hiperbola matahari berjumlah tujuh karena saking panasnya. "Hari ini mataharinya tujuh, panas, rolling-nya gak selesai-selesai," kata Azrul.
Hal senada juga disampaikan jebolan East Java Journey (EJJ) 2025, Tri Ayu Lestari. "Panas, hujan. Gila sih kalau siang. Aku pas nanjak itu, pas panas-panasnya. Akhirnya ngaso dulu di warung," kata cyclist yang disapa Dok Ayu itu.
Tri Ayu sendiri saat ini berada di posisi kedua Women Solo setelah disalip oleh Citra Dewi Saraswati usai CP 1 Rancabuaya. Sebelumnya cyclist asal Jakarta itu jadi cyclist perempuan pertama yang mencapai CP 1, disusul Citra.
Sementara itu, hingga hari kedua terdapat 11 cyclist yang memilih DNF (Did Not Finish). Sedangkan, beberapa cyclist terancam over Cut of Time (COT) di CP 1 yang ditetapkan pada pada Senin (11/8), pukul 22.00 WIB. (Mainsepeda)