Pembalap asal Italia, Francesco Carollo, merebut kemenangan di etape 2 Tour de Banyuwangi Ijen pada Selasa, 29 Juli 2025. Ia tampil sempurna dalam sprint terakhir yang berlokasi di area Kantor Bupati Banyuwangi.
Tour de Banyuwangi Ijen 2025 semakin seru. Sejumlah drama tercipta pada etape 2 yang digelar mulai dari lahirnya breakaway sejauh hampir 130 Km, cuaca yang tak menentu, hingga persaingan ketat di akhir balapan.
Start dari Alas Purwo, para pembalap menempuh rute terpanjang dengan jarak 158,8 Km. Tak selang lama dari flying start, empat pembalap melakukan breakaway. Yakni Wariski Setiawan (BRCC), Astnan Maulana (Nusantara-BYC), Aiman Cahyadi (Terengganu Cycling Team), dan Honda Haruhi (VC Fukuoka). Namun, dua nama terakhir yang bertahan lama di baris terdepan. Wariski keluar dari baris terdepan usai tergelincir, sementara Astnan tertangkap peloton.
Para pembalap berjajar rapi di belakang mobil commissaire sebelum flying start di Alas Purwo, Banyuwangi.
Aiman dan Honda silih berganti melakukan tarikan dan terus menjauh dari rombongan. Bahkan gap sejauh lima menit sempat tercipta ketika keduanya melewati kilometer ke-102. Dalam dominasi keduanya, Aiman mampu menunjukkan kemampuan dengan berhasil merebut keunggulan di seluruh sesi intermediate sprint. Masing-masing berada di Temurejo (34,5 km), Maron (78,5 km), dan Lincing (113,4 km).
40 Km sebelum finish, peloton akhirnya menambah kecepatannya. Hal ini membuat jarak waktu dengan baris terdepan semakin pendek. Menjelang rute menanjak dengan jalur paving stone di Jelun, keduanya akhirnya tertangkap setelah breakaway sejauh 130 Km.
Setelahnya, calon pemenang etape seperti dikocok ulang. 18 pembalap memisahkan diri dari rombongan untuk berada di jalur sprint terakhir. Pertarungan sengit pun terjadi. Carollo dari Swatt Club berhasil meraih kemenangan, mengalahkan Youcef Reguigui (Madar Pro Cycling Team) dan Jeroen Meijers (Victoria Sports Pro Cycling) yang notabene pemakai jersey Ijen Sulfur.
Kemenangan Carollo berkat andil rekan-rekannya. Ia mendapatkan lead-out sempurna dari rekan setimnya, Kasper Andersen, sebelum melancarkan serangan 300 meter jelang finish. Hal ini yang membuat lawan-lawannya gagal mengejar.
"Setelah pendakian, kami semua bersama-sama. Rekan-rekan banyak membantu saya. Mereka melakukan pertolongan dan meninggalkan saya di 300 meter terakhir sehingga saya bisa menyerang dan mengambil etape ini," ujar Carollo.
Carollo bertahan di peloton sebelum memasuki segmen tanjakan di Tambong-Jelun.
Hasil dua etape Tour de Banyuwangi Ijen 2025 menunjukkan dominasi Swatt Club. Mereka selalu menyumbang minimal tiga pembalap di ranking 10 besar di setiap etapenya.
Tim asal Italia itu sejatinya nama anyar di dunia balap sepeda. Mereka baru terbentuk pada akhir 2024 lalu. Bahkan statusnya masih sebuah klub atau berada di level amatir. Belum mendapat pengakuan resmi dari UCI dengan embel-embel seperti WorldTeam atau UCI Continental Team. Akan tetapi, nama Swatt Club mulai menarik perhatian khalayak ramai usai keberhasilan pembalap mereka, Filippo Conca meraih gelar juara nasional road race Italia. Mengalahkan pembalap-pembalap kelas atas seperti Jonathan Milan (Lidl-Trek) atau Andrea Vendrame (Decathlon AG2R La Mondiale Team).
"Kami tahu bahwa kami adalah tim terbaik. Kami mencoba mengambil risiko seperti seorang pemimpin. Ketika terjadi breakaway, kami tetap tenang, menunggu hingga tanjakan. Setelahnya kami mulai menyerang dengan sangat keras," imbuhnya.
Meskipun demikian, pemimpin klasemen juara umum (GC) masih dimiliki Jeroen Meijers dari Victoria Sports Cycling Fiipina. Finish di posisi ketiga membuatnya mempertahankan jersey Ijen Sulfur Jersey dan Blue Fire Jersey (Pemimpin Klasemen Points) sekaligus.
Di klasemen GC, Meijers unggul 14 detik dari rival terdekatnya Benjamin Prades (VC Fukuoka). Sedangkan, di posisi ketiga ditempati cyclist Thailand Peerapol Chawchiangkwang dengan selisih 18 detik.
"Saya pikir setiap hari makin sulit. Besok akan ada tanjakan yang lebih panjang lagi. Jadi kita lihat besok. Jika kami masih bisa mengontrolnya, saya yakin mempertahankannya. Setiap balapan sangat penting dan saya akan lakukan yang terbaik," ujar Meijers.
Sementara satu-satunya pembalap asal Indonesia yang berhasil finish di 10 besar, adalah Muhammad Syelhan Nurrahmat (ASC Monster Indonesia). Hasil ini membuatnya berhasil merebut klasemen Best Indonesian Rider sejauh ini. (Mainsepeda)