Dampak positif digelarnya Kediri Dholo KOM membuat Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kediri tak berpikir panjang untuk terus memberi dukungan. Efek yang paling dirasa adalah peningkatan sport tourism di sana.
Sejak 2021, Mainsepeda telah memperkenalkan rute King of The Mountain (KOM) menuju puncak Dholo yang sangat ikonik. Ada Kelok 9 dan ditambah tanjakan Gigi 1 yang punya gradiens di atas 25 persen. Sejak saat itu banyak cyclist berkunjung ke Kediri untuk sekadar menjajalnya tantangan itu di luar event Kediri Dholo KOM.
Nah, efek lebih terasa jika event tersebut digelar. Okupansi penginapan di Kediri penuh, belum lagi perputaran uang untuk UMKM khususnya di bidang kuliner maupun oleh-oleh juga meningkat drastis.
Baca Juga: Jersey Bulu Domba hingga Roti Gandum Bekal Arbelly Noor Taklukkan NorthCape4000
"Tentu kami ingin mengucapkan terima kasih kepada DBL lndonesia. Event yang kelima untuk Dholo KOM dan selama ini alhamdulillah dapat memberikan dukungan sepenuhnya dalam rangka menggiatkan olahraga, khususnya untuk cycling. Peminat masyarakat masih tetap tinggi dan tentu kami menyambut baik," ucap Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Kediri, Mohamad Solikin.
Selain itu, Hadirnya peserta Kediri Dholo KOM yang berasal dari berbagai kota di Indonesia, bahkan ada cyclist dari luar negeri, membantu promosi wisata di Kabupaten Kediri. Khususnya wilayah-wilayah yang dilintasi oleh jalur Kediri Dholo KOM. Ambil contoh, banyak cyclist yang kini mengenal wisata seperti Air Terjun Dholo, lereng Kelud hingga Monumen Simpang Lima Gumul (SLG).
"Kediri Dholo KOM akan memasuki edisi kelima dan sudah menjadi agenda rutin. Harapan kita jadi bagian promosi kita. Tentu yang kita butuhkan adalah dukungan semua pihak baik dari internal Pemkab Kediri, Kepolisian, dan kecamatan terkait."
Demi mengulang kesuksesan Kediri Dholo KOM 2025 seperti edisi-edisi sebelumnya, Pemkab Kediri dan Mainsepeda terus mematangkan pelaksanaan dengan melakukan rapat koordinasi dengan dengan mengundang pihak organisasi perangkat daerah (OPD) terkait di Kantor Pemkab Kediri pada Rabu, 9 Juli 2025.
Rapat ini dipimpin langsung oleh Sekda Kabupaten Kediri, Mohamad Solikin, didampingi oleh PLT Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Kediri Mustika Prayitno Adi serta perwakilan Mainsepeda, Donny Rahardian. Sedangkan, OPD yang hadir antara lain Bagian Umum Pemkab Kediri, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR), Dinas Perhubungan, Dinas Komunikasi dan Informatika, Dinas Kesehatan, Dinas Lingkungan Hidup, Bapenda, Palang Merah Indonesia (PMI), Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) dan pihak Kepolisian baik dari Kota Kediri maupun Kabupaten Kediri.
Rapat ini membahas hal-hal urgensi terkait pelaksanaan Kediri Dholo KOM 2025. Pembahasan yang cukup krusial ialah terkait terkait pengamanan, rekayasa lalu lintas, perbaikan jalur yang akan dilewati hingga fasilitas-fasilitas pendukung yang akan disediakan bagi para peserta.
Baca Juga: Bersepeda Nyaman dan Aman Sambil “Keliling Indonesia” di Rute TMII Loop
Di sisi lain, perwakilan Mainsepeda Donny Rahardian memberikan apresiasi atas dukungan semua pihak atas digelarnya Kediri Dholo KOM 2025.
"Terima kasih untuk pemerintah kabupaten kediri dan juga jajaran-jajarannya. Dan juga dari Polri, Kapolres Kota Kediri dan Polres Kediri atas support-nya. Ini event kelima, event pertama sewaktu pandemi. Jadi ini event ini semakin beragam dan seperti biasa, event Mainsepeda 70-80 persen dari luar Jawa Timur," Kata Donny.
Seperti biasa Kediri Dholo KOM akan menjajikan menu utama tanjakan Kelok 9 yang ikonik, mirip dengan Jalan Lombard di San Francisco, Amerika Serikat. Dan side dish-nya adalah tanjakan Gigi 1 yang curam dengan gradien mencapai 26 persen.
Event yang menjadi seri kedua Mainsepeda Trilogy 2025 ini akan digelar pada Minggu, 20 Juli mendatang. Seri pembuka Bromo KOM 2025 telah digelar 17 Mei lalu. Sedangkan, event penutupnya adalah Banyuwangi Blue Fire Ijen KOM 2025 akan dilaksanakan 27 September 2025. (Mainsepeda)