Belajar Rapi Berpeloton, lalu Keliling Sirkuit Road Race

 

Semangat kompak dan belajar ditunjukkan Komunitas Women Cycling Community (WCC) Jawa Timur pada Minggu pagi, 25 November. Sebanyak 50 cyclist perempuan dari Surabaya, Malang, dan Kediri berkumpul di Wdnsdy Café Surabaya Town Square.

Mereka bukan sekadar temu kangen. Mereka gowes bareng sekaligus menjalani “klinik gowes,” belajar sejumlah hal untuk membuat hobi semakin asyik dan bermanfaat. Antara lain briefing safety dari Azrul Ananda, serta pengetahuan nutrisi dari Cipto S. Kurniawan alias Wawan, dari Strive Nutrition Products.

Pagi itu, diramaikan oleh sejumlah cyclist laki-laki alias “WCC Bro,” mereka sudah berkumpul sejak pukul 05.00. Tidak tanggung-tanggung, kalau ditotal jumlah peserta gowes mencapai lebih 100 orang!

Pukul 05.15, safety briefing disampaikan Azrul Ananda. Khususnya tentang bagaimana berpeloton yang aman dan nyaman. Yang utama adalah pentingnya fokus, bagaimana rapi dua-dua di jalan, selalu berkomunikasi tentang kondisi jalan, dan beberapa detail lain.

“Kebanyakan kejadian jatuh biasanya terjadi saat pelan dan tidak fokus, jadi tolong benar-benar berusaha untuk fokus dan tidak banyak ngobrol saat di jalan,” kata Azrul, yang dipandu rekan-rekan Azrul Ananda School of Suffering (AA SoS) memandu peloton.

Kemudian, peloton start dari Wdnsdy Café, gowes sekitar 25 km menuju komplek olahraga Gelora Bung Tomo (GBT) di kawasan Surabaya Barat. Hujan malam sebelumnya membuat jalanan cukup becek, tapi tidak meredakan semangat peserta.

Kecepatan dikontrol di bawah 30 km/jam, para pemandu terus mengingatkan peserta untuk fokus pada peloton.

Rombongan aman selamat sampai kompleks GBT. Walau saat hendak berhenti, ada tiga cyclist perempuan terjatuh. Untung jatuhnya saat perlahan, dan tidak ada masalah berarti. Walau ini menjadi bukti omongan di awal, bahwa kecelakaan biasanya terjadi saat pelan dan tidak fokus!

Ketika semua berkumpul, Azrul Ananda mengingatkan lagi pentingnya fokus. “Terus terang ini pengalaman paling mendebarkan saya membawa sebuah peloton. Ternyata cyclist perempuan sangat mudah tergoda untuk ngobrol dan kehilangan fokus,” katanya lantas tertawa, disambut tawa pula oleh peserta lain.

Di kompleks GBT, mereka lantas berputar beberapa kali di sirkuit road race. Kali ini dipandu oleh Ilham Wahyudi. Mereka berbaris satu-satu, melaju mengikuti Ilham keliling lintasan balap 1,3 km tersebut. Sambil keliling, para pemandu mengingatkan teknik menikung dan menempel yang aman.

Setelah istirahat dan foto bersama, rombongan kembali berpeloton kembali ke Wdnsdy Café di Surabaya Town Square. Di sana, makanan sudah menanti, begitu pula door prize dari SUB Jersey, Strive, Wdnsdy Bike, dan Polygon.

Sambil makan, ada sesi wawasan tentang nutrisi dan bersepeda oleh Wawan, salah satu owner Strive dan cyclist dari Pasuruan. Utamanya soal makan saat gowes, apa itu carbo loading, dan lain-lain. “Biasanya orang carbo loading sehari sebelum gowes berat. Padahal yang benar adalah tiga atau empat hari sebelum,” jelas Wawan.

Wawan saat menjelaskan wawasan tentang nutrisi dan bersepeda

Para peserta mengaku sangat senang dengan acara ini. Acara berkumpul ingin dilakukan lebih sering, sehingga semua semakin berkembang dalam menekuni hobi. Dan di Jawa Timur, anggota WCC jadi semakin berkembang.

“Saat ini WCC Jawa Timur ada di Surabaya, Kediri, dan Malang. Selama ini hanya ramai di grup Whatsapp. Inilah saatnya kopi darat,” kata Isna Iskan, koordinator WCC Surabaya.

Anggota WCC dari Malang dan Kediri. 

“Antusiasmenya bagus. Banyak cyclist datang dari Kediri dan Malang,” tambah Maya Anggraeny, juga koordinator WCC Surabaya.

Mereka yang datang dari luar Surabaya mengaku senang bisa mendapat teman lebih banyak. “Di Kediri tidak banyak cyclist perempuan. Semakin banyak teman akan membuat kami semakin semangat,” ucap Maudy Margareth Angelic, WCC Kediri.

Anggota WCC dari Surabaya.

Peserta baru pun senang. “Ini kali pertama saya gabung dalam komunitas sepeda. Selama ini hanya melihat acara WCC yang seru dari Instagram. Ternyata setelah join, beneran seru! Mereka punya dua tujuan utama: Menambah teman dan sehat. Tidak membanding-bandingkan sepeda,” bilang Wida Kurniawati, yang ekstra gembira membawa pulang door prize utama sebuah tas koper.

Isna Iskan (kiri) dan Wida Kurniawati (kanan).

Christina Avanti dari WCC Surabaya berniat terus mengobarkan semangat bersepeda para cyclist perempuan. Rencananya, acara serupa akan rutin diselenggarakan pada minggu ketiga setiap bulannya. (mainsepeda)

 

 


COMMENTS