Nggravel Blitar 2025: Terbukanya Potensi Blitar Berkat Rute Off-Road Menawan

Semangat Mainsepeda untuk mengangkat potensi pariwisata di sejumlah daerah lewat event sepeda terus berlanjut. Setelah sukses melalukannya lewat East Java Trilogy (Bromo KOM di Surabaya-Pasuruan, Dholo KOM di Kediri, dan Banyuwangi Bluefire Ijen KOM), Journey to TGX (Trenggalek), dan East Java Journey, kini berlanjut ke Blitar.

Ya, Mainsepeda memang punya event baru. Namanya Nggravel Blitar 2025. Event ini melintasi rute sejauh 83 Km. Dimulai dari Istana Gebang di Kota Blitar dan finis di Pendopo Kabupaten Blitar di Kanigoro.

Jalurnya melintasi berbagai jenis jalan atau all-terrain. Highlight panorama alamnnya berada di kawasan Bukit Teletubbies. Di sana, pemandangan perbukitan, perkebunan nanas dan tebu, hingga melintas sungai bekas lahar menciptakan pengalaman bersepeda yang sangat berkesan.

Peserta juga diajak melihat dari dekat kebun kopi legendaris, De Karanganjar Koffieplantage. Peserta juga dikenalkan dengan Kampung Coklat. Tak hanya itu, saat finish peserta juga disuguhi makanan khas Blitar. Ada kuliner omahan legendaris dari 'Mak Ti'. Juga ada Es Pleret Bagi sebagian orang, pasti cukup asing dengan kudapan ini. Nah, Nggravel Blitar 2025 sukses menjadi sarana memperkenalkan kuliner-kuliner tersebut. Apalagi dari lebih dari 80 persen peserta berasal dari luar Blitar.

Pemkot dan Pemkab Blitar terkesan dengan event Nggravel Blitar 2025. Bupati Blitar Rijanto menyebut event yang dibuat Mainsepeda menjadi kesempatan pemkab memperkenalkan Blitar secara menyeluruh. Baik alamnya, maupun kulinernya.

"Kami ini memiliki alam yang sangat bagus. Ada perkebunan dan pemandangan yang sangat indah. Nah dengan adanya event sepeda seperti Nggravel Blitar ini, masyarakat secara tidak langsung bisa menikmati keindahan itu," kata Rijanto.

Rijanto sendiri hadir menyambut para peserta Nggravel Blitar di lokasi Checkpoint (CP) 2 di Bendungan Ngusri. Ia sempat berbincang akrab dengan founder Mainsepeda, Azrul Ananda.

Setelahnya, ia juga menyambangi race village di Pendopo Kabupaten Blitar di Kanigoro. Ia ingin menyambut langsung peserta di finish. Rijanto ingin memastikan tamunya dijamu dengan baik di sana. Selain itu, ia juga mengalungkan medali Nggravel Blitar secara simbolik kepada Azrul. 

"Kami cukup senang karena pesertanya banyak yang dari luar daerah, harapannya ke depan Mas Azrul (Azrul Ananda) bisa membuat lagi event-event seperti ini di Kabupaten Blitar. Apalagi secara penyelenggaraan Nggravel Blitar sangat bagus. Saya mewakili teman-teman di pemkab menyampaikan terima kasih yang luar biasa kepada Mas Azrul dan teman-teman Mainsepeda," imbuhnya. 

PLH Sekda Kota Blitar Widodo Saptono (kedua dari kanan) dan Kadispora Kota Blitar M. Amirnurcholis (kedua dari kiri) usai menghadiri prosesi start Nggravel Blitar 2025.

Sementara itu, Pejabat Pelaksana Harian Sekretaris Daerah (PLH Sekda) Kota Blitar, Widodo Saptono Johanes, turut mengapresiasi digelarnya Nggravel Blitar 2025. 

"Apresiasi dan kebanggaan kepada Mainsepeda karena memilih Kota Blitar jadi yang pertama kali Mainsepeda gravel digelar, bahkan start-nya di Istana Gebang yang merupakan kebanggaan dan memeriahkan Bulan Bung Karno," ungkap Widodo. 

Efek domino dari digelarnya Nggravel Blitar 2025 yang paling terasa adalah meningkatnya okupansi atau tingkat hunian hotel. Baik yang masuk wilayah Pemkot Blitar, maupun Pemkab Blitar. 

Dampak yang sama juga terjadi di kunjungan tempat-tempat wisata. Sebab sebelum maupun setelah event tak sedikit peserta yang menyempatkan datang ke obyek-obyek wisata di Blitar. Mulai Makan Bung Karno, Istana Gebang, hingga Kampung Coklat. 

"Silakan berolahraga di Kota Blitar karena Blitar udaranya sejuk, udaranya bagus. Kemudian destinasi wisata bagus, apalagi kalau Blitar Raya sekalian muter-muter sambil menikmati kota bersejarah dan menikmati alam yang indah," tutup Widodo.(Mainsepeda)


COMMENTS