United Bike dan Patrol Mengincar Amerika – Eropa, Polygon Riset E-Bike

Terdapat 1.150 peserta pameran sepeda, komponen, parts, dan aksesori terbesar, Taipei Cycle Show yang digelar 31 Oktober – 3 November. Tapi ada tiga exhibitor yang menarik perhatian Mainsepeda.com. Peserta dari Indonesia. Mereka adalah United Bike, Patrol Mountain, dan Insera Sena (Polygon Bike)!

Ya, di blok I lantai 4 Nangang Exhibition Center, Taipei ada booth United Bike. Sebanyak 20 sepeda dipajang di booth yang lumayan luas dan mencolok dengan warna kuning hitam ini.

“Ini bukan yang pertama kami ikut di Taipei Cycle. Ini adalah acara wajib diikuti untuk produsen sepeda seperti kami untuk mendapatkan pembeli dari luar negeri,” buka Henry Mulyadi, pemilik PT. Terang Dunia Internusa.

Segala macam sepeda merek United dipajang di sana. Mulai dari road bike karbon, aluminium, e-city bike, e-bike MTB, MTB hingga sepeda BMX. Tak ketinggalan juga sepeda lipat juga mejeng di sini.

Saat ini, hampir 20 persen dari total produksi PT. Terang Dunia Internusa diekspor ke berbagai negara di Eropa seperti Spanyol, Chile, dan lainnya. “Ekspor terbesar kami masih negara Asia Pacific,” imbuh Handi, Marketing Export Staff PT. Terang Dunia Internusa.

Menjemput demand luar negeri yang sedang booming e-bike (electric bike), United tidak ketinggalan. Mereka mempunyai e-bike bentuk city bike dan MTB.

“Untuk motor dinamo, grupset dan beberapa parts masih impor. Tetapi rangka aluminiumnya kami produksi sendiri di Indonesia. 40 persen komponen bikinan lokal,” imbuh Handi.

Selain menjual merek United, PT. Terang Dunia Internusa juga memproduksi sepeda dengan merek yang diinginkan oleh pembeli. “Dengan adanya even seperti ini, kami bisa menjalin hubungan dengan calon pembeli dari Jepang, Amerika, dan negara lainnya,” tambah Henry.

Henry Mulyadi (kiri) bersama Yudy Hananta (kanan).

Tak jauh dari booth milik United Bike, ada booth sepeda khusus MTB merek Patrol. Merek premium ini masih satu grup dengan United Bike. “Tapi kami beda menejemen dan pasar. Patrol lebih menyasar ke high end aluminium bike. Beda dengan MTB-nya United,” tutur Arifin Tedja, Direktur Patrol Bike.

Baru dua kali mengikuti Taipei Cycle, Arifin merasa puas karena antusiasme buyer terhadap produknya sangat tinggi. “Andalan kami saat ini adalah sepeda MTB untuk anak-anak. Karena belum ada merek asal Indonesia yang serius memproduksi pasar ini,” tuturnya.

Arifin juga menambahkan bahwa, dengan ikutnya Patrol di even ini, diharapkan akan membuka pasar untuk Eropa. “Patrol sudah masuk ke pasar Amerika Utara dua tahun terakhir ini,” tutur Arifin.

Masih di lantai yang sama, hanya berbeda beberapa blok dari United Bike dan Patrol, terdapat booth PT. Insera Sena. Ini adalah pabrik di Sidoarjo yang memproduksi sepeda merek Polygon.

Kali ini, booth PT. Insera Sena “bersih” tidak ada pajangan sepeda Polygon. Hanya ada dealing room. “Tahun ini, fokus hanya melayani meeting dengan klien kami dari seluruh dunia di Taipei ini,” bilang Soejanto Widjaja, pemilik PT. Insera Sena.   

Azrul Ananda (kiri) berbincang santai dengan Soejanto Widjaja (kanan).        

Meski begitu, Yanto, panggilan akrabnya tidak berhenti berinovasi. Menurutnya, pasar e-bike memang sedang booming di negara-negara tujuan ekspor Polygon. Saat ini, dirinya dengan tim sedang melakukan berbagai riset. “Budaya setiap negara yang sedang booming e-bike itu berbeda. Kami sedang riset, untuk membuat sepeda e-bike yang sesuai dengan karakter negara itu,” tuturnya. Perkiraan Agustus 2019, Polygon akan meluncurkan e-bike. Menurut Yanto, salah satu pasar ekspor terbesar Polygon saat ini adalah dari Cina bagian utara seperti Mongolia dan lainnya. 

Mereka terus berinovasi mengikuti perkembangan sepeda global. Mereka berkiprah membantu ekonomi juga mengharumkan nama Indonesia di industri sepeda dunia. (bersambung)

 


COMMENTS