Rute Giro d’Italia 2019 resmi diperkenalkan di Milan, Rabu malam, 31 Oktober (Kamis dini hari WIB). Balapan tiga pekan ini menyuguhkan menu yang berbeda dengan Tour de France 2019, tapi tidak kalah kejam.

Dalam lomba 21 etape yang dijadwalkan berlangsung 11 Mei-2 Juni tersebut, bakal ada tiga etape individual time trial (ITT). Termasuk pada babak pembuka di Bologna dan penutup di Verona. Namun, dua di antaranya bakal berakhir di tanjakan curam.

Bahkan, secara keseluruhan, bakal ada tujuh etape yang berakhir di tanjakan curam. Yang paling kejam adalah Etape 16. Di etape ini, finisnya adalah tanjakan kondang Ponti di Legno. Tapi dua tanjakan menuju ke sana jauh lebih kondang: Passo Gavia, yang ketinggiannya lebih dari 2.600 meter, dan Passo di Mortirolo, yang penuh dengan bagian sangat curam (di atas 17 persen).

Asal tahu saja, “Mortirolo” itu artinya “Mati”!

Dan di Etape 16 ini, pembalap harus menempuh jarak total 226 km, menanjak total hingga 5.700 meter…

Profil Etape 16 Giro d'Italia 2019.

Dengan rute seperti ini, RCS Sport selaku penyelenggara sepertinya ingin terus melanjutkan tradisi Giro d’Italia sebagai “The hardest race in the most beautiful place.”

Secara keseluruhan memang lebih “balance” daripada Tour de France 2019, yang minim time trial dan lebih banyak naik ke gunung. Di sisi lain, Giro d’Italia tetap kejam karena juga menawarkan lebih sedikit etape datar alias sprint.

Pada dasarnya, hanya ada lima etape datar ditawarkan di Italia tahun depan. Itu bisa menghapus minat para sprinter kondang, walau sang juara dunia tiga kali, Peter Sagan, digadang-gadang bakal turun di Giro d’Italia 2019.

Pada 2018, Giro dimenangkan oleh Chris Froome. Pembalap Team Sky itu hadir di presentasi rute di Milan, tapi belum memastikan keikutsertaannya tahun depan. Kemungkinan besar, Froome memang akan fokus memburu gelar Tour de France kelimanya tahun depan.

Di Italia, Team Sky disebut akan menurunkan Gianni Moscon dan Egan Bernal. Geraint Thomas, juara Tour de France 2018, tidak menutup peluang ikut turun mengejar jersey pink.

Mauro Vegni, direktur Giro d’Italia, tetap yakin Team Sky akan menurunkan skuad istimewa. Sedangkan dari Italia, dia yakin dua climber paling top negeri itu sekarang bakal hadir.

“Saya kira dua kekuatan Italia, (Vincenzo) Nibali dan Fabio Aru, akan ikut lomba. Saya kira kehadiran mereka sangatlah penting, baik mereka sendiri maupun untuk kami. Giro d’Italia butuh bintang Italia untuk memuaskan publik Italia,” tandasnya. (mainsepeda)

Foto : Bettini photo, twitter Giro d'Italia 

 

 

Populer

Kibar Lolos ke Kejuaraan Dunia Gravel UCI 2026, Tombro Alami Insiden
Fantastic CC Gowes Tanpa Bidon, Tak Lupa Beramal!
UCI World Championship 2025: Pogacar Back to Back Juara Dunia Road Race
Ini Dia Hasil Resmi Bentang Jawa 2025
Lelogama KOM 2025: Panasnya Tak Terkira, Pemandangannya Tiada Tara
Juara Bentang Jawa Yusuf Kibar Menimba Ilmu di Dustman 2025
Nasib Biniam Girmay Terkatung-katung Efek Merger Lotto-Intermarche
Vuelta a Espana 2025, Etape 1: Menang di Turin, Philipsen Hapus Kekecewaan Tour de France
Misi Lolos Kejuaraan Dunia Gravel, Hadi Tombro-Fian Targetkan Podium Gravelista 2025
Banyuwangi Bluefire Ijen KOM 2025: Abdul Soleh Kejar Sapu Bersih Trilogy