Gowes Bersama, Launching Temple Project Ombre

| Penulis : 

Hari Minggu pagi, 30 September sekitar pukul 06.00, Mechanix Bike Kustomizer yang berada di kawasan Kali Kepiting, Surabaya dipenuhi 60an orang cyclist.

Mereka berkumpul untuk gowes bersama keliling Surabaya bersama Bryan Cocrell dan Henokh Wahyudi, founder dari cycling apparel, Temple Project. Salah satu cycling apparel papan atas asal Indonesia.

 

“Ride ini diadakan agar hubungan produsen dan konsumen makin erat. Karena memiliki passion yang sama di cycling, jadi lebih fun apabila bisa ketemuan, ngobrol, sharing dan gowes,” buka Bryan yang sudah mengadakan Temple Project ride di Jakarta dan Manila sebelumnya.

Tentu, setelah bersepeda sekitar 50 km dan kembali ke Mechanix, seluruh peserta dijamu dengan makan pagi yang sangat spesial dari Garasi Ergo. “Di Mechanix ini kami adakan flash sale produk Temple Project,” imbuh Henokh.

Di dalam flash sale ini, Temple Project juga menjual barang-barang sampel produk yang dibuat saat dalam tahap R&D. “Jadi selain apparel stok lama, banyak juga barang pra-produksi massal,” tukas Henokh.

Sejatinya, even flash sale ini diadakan hari Sabtu dan Minggu, 29-30 September. Teddy Moeljono, bos Mechanix sangat gembira dengan antusiasme pembeli. “Sejak Kamis sudah banyak pembeli yang datang dari luar kota,” tuturnya.

“Penjualan sangat baik dan banyak cyclist yang memburu produk Temple Project. Sampai-sampai jersey laki ukuran medium habis padahal permintaan masih banyak,” bilang Teddy.

Selain memajang apparel sale, Bryan juga membawa koleksi terbaru yakni Core Collection yang baru dilaunching awal Juli. “Sekaligus di even Surabaya ini, kita mengadakan regional launching untuk versi Ombre dari Core Collection,” bilang Bryan.

Temple Project Core Collection Ombre Series.

Seri Ombre ini memang kekinian banget. Berdesain simple memadukan berbagai warna dengan model sembur gradasi. “Keren jersey Ombre ini sembur jadi bisa kelihatan lebih elegan, cocok dengan warna frame sepeda Trek saya, pink chrome,” tutur Fitri Ismi, cyclist sekaligus dosen ini.

Menurut Henokh dan Bryan, cyclist Surabaya suka dengan warna cerah yang ada di seri Ombre ini. Juga suka mix and match sehingga BIB, bidon, kaos kaki, dan gloves semua laku.

Bryan (belakang jersey biru) dan Henokh (belakang jersey pink) bersama cyclist Surabaya dan Teddy Moeljono (dua dari kanan).

“Kami juga memiliki line up baru, cycling cap yang cocok dipadukan dengan Core Collection,” imbuh Bryan. Pria bule yang tinggal di Bali ini senang dengan antusiasme cyclist Surabaya.

“Saya pasti akan kembali ke Surabaya, apalagi sudah ada rekanan, Teddy, bos Mechanix. Jadi lebih mudah untuk mengadakan ride atau even Temple Project. Antusiasme cyclistnya sangat tinggi, rutenya juga enak, jalanan tidak terlalu macet seperti Jakarta,” tutup Bryan. (mainsepeda)

Fitri Ismi (tiga dari kanan) bersama cyclist wanita Surabaya. 

 

Populer

Kolom Sehat: Tales of Unfortunate Events
Bike and Camp, Cara Unik Mumed CC Gelar Acara Halal Bihalal 
Carlos Rodriguez Bungkus Gelar Juara Umum Tour de Romandie
Valtteri Bottas, Pembalap F1 Menuju Kejuaraan Dunia Gravel UCI
Kalender Event Mainsepeda 2024: East Java Journey Pertama, Bromo KOM X 18 Mei
Preview Bromo KOM Kategori Men 60+: Ambisi Besar Soetanto Tanojo Rebut Kembali Gelar Bromo KOM 
Kolom Sehat: Sisi Lain Bromo
Tour de Romandie 2024 Etape 4: Puasa Kemenangan Eks Juara Olimpiade Berakhir di Leysin
Jajal Rute Cirebon-Tasikmalaya Bareng Komunitas, Azrul Ananda Melintasi Tanjakan Kaki Gunung Ciremai
Bromo KOM X Kategori Women Elite: Chika Zerra Berambisi Pertahankan Gelar