Hapus Kenangan Buruk, Tadej Pogacar Menang Fantastis di Liege-Bastogne-Liege

Belum lekang diingatan pembalap UAE Team Emirates Tadej Pogacar pada kenangan buruk di ajang Liege-Bastogne-Liege tahun lalu. Ia terlibat kecelakaan fatal yang membuat pergelangan tangannya patah. Pembalap Slovenia dipaksa menepi dua bulan dan absen di gelaran GrandTour, Giro d'Italia. 

Meski Pogacar pulih tepat waktu sebelum event grand tour lainnya, yakni Tour de France 2023. Tapi sisa-sisa rasa sakit akibat cedera tersebut membuat penampilannya kurang maksimal. 

Ia pun kembali dipecundangi oleh pembalap Visma-Lease a Bike, Jonas Vingegaard, dan menyelesaikan persaingan pada event balapan paling prestisius tersebut sebagai runner-up. Persis yang terjadi di Tour de France tahun sebelumnya. 

Lebih mendalam lagi, Pogacar juga harus meninggalkan balapan Liege-Bastogne-Liege pada 2022 karena ibu tunangannya, Urska Zigart, meninggal dunia. 

"Ini cukup emosional bagi saya sepanjang mengendarai sepeda kali ini. Memikirkan ibu dari Urska yang meninggal dua tahun lalu dan kami harus pulang. Dan tahun lalu, tangan saya patah. Jadi dua tahun belakangan sangatlah sulit," kata Pogacar. 

Pogacar melewati tanjakan Côte de La Redoute seorang diri usai solo attack 35 km sebelum finis.

Akan tetapi, kenangan buruk tersebut berhasil dikubur Pogacar dengan cemerlang. Pembalap 25 tahun ini meraih kemenangan sensasional di Liege-Bastogne-Liege setelah breakaway ketika balapan masih menyisakan 35 Km. 

Ia pun finis dengan seorang diri dengan jarak 1 menit 39 detik dari pesaing terdekatnya, Romain Bardet (Team dsm-Firmenich PostNL). Sementara itu, rival yang digadang-gadang bakal menyulitkan Pogacar, Mathieu van der Poel (Alpecin-Deceuninck), harus puas mengisi podium ketiga. Ia berjarak 2 menit 2 detik dari sang juara balapan.  

Baca juga:Kolom Sehat: Habis Gelap Terbitlah Terang 

Meskipun demikian, kemenangan fantastis di Liege-Bastogne-Liege belum memecahkan rekor pribadinya. Pogacar tercatat pernah solo attack sejauh 81 kilometer di gelaran Strade Bianche 2024 pada awal Maret lalu. 

"Saya sangat dan sangat senang sekali akhirnya saya dapat memenangi kembali balapan yang sangat menarik ini dan terima kasih bagi tim yang telah membantu saya," ujar Pogacar.

Mathieu van der Poel gagal memupus dominasi Pogacar dan finis di peringkat ketiga. 

Gelar juara ini menandai kemenangan Liege-Bastogne-Liege kedua sepanjang karirnya, sekaligus titel keenam bagi Pogacar dalam balapan-balapan Monument. Terdapat lima balapan profesional yang masuk dalam lis balapan Monument, yaitu Milan-San Remo, Tour of Flanders, Paris-Roubaix, Liège-Bastogne-Liège dan Il Lombardia. Sejauh ini Pogacar mengoleksi tiga gelar di Il Lombardia, satu pada ajang Tour of Flanders, dan sisanya di balapan Liege-Bastogne-Liege. 

Baca juga: Tak hanya Patah Tulang, Paru-paru Jonas Vingegaard juga Bermasalah

Kemenangan Pogacar pada gelaran yang dijuluki La Doyenne atau 'Wanita Tua' ini sudah terprediksi sejak awal. Pogacar memilih absen di ajang-ajang WorldTour UCI usai menjuarai Volta a Catalunya pada bulan Maret. Ia dilaporkan menjalani latihan intensif khususnya di rute tanjakan. 

Hasil ini akan menjadi modal yang menjanjikan untuk menghadapi Giro d'Italia yang akan mulai awal Mei mendatang. Ia sebelumnya belum pernah berpartisipasi dalam ajang terbesar balap sepeda di Italia tersebut. Walaupun begitu, Pogacar sekali lagi bakal masuk lis calon juara mengingat beberapa rivalnya akan absen. Sebut saja Jonas Vingegaard dan Remco Evenepoel (Soudal Quick-Step) akibat cedera. (Mainsepeda)

Results powered by FirstCycling.com


COMMENTS