Attack di 60 Km Akhir, Mathieu van der Poel Menang Fenomenal di Paris-Roubaix

Pembalap Alpecin-Deceuninck Mathieu van der Poel melanjutkan catatan di buku rekornya setelah menjuarai Paris-Roubaix 2024 pada Minggu, 7 April 2024. Ia memenangi balapan berjuluk "The Hell of the North" ini dengan sangat fenomenal. 

Pembalap Belanda ini melakukan breakaway pada 60 km sebelum finis. Van der Poel terus meninggalkan peloton. Bahkan, kelompok pengejar yang terdiri dari 5 pembalap tak bisa menjangkaunya.

Hingga gap terus melebar, Van der Poel tidak mengendurkan pace-nya sedikit pun. Di medan bebatuan nan terjal sekali pun. Dia pun sendirian melaju di Velodrome Roubaix untuk mencatatkan kemenangan dengan jarak ekstrem 3 menit!

Mathieu van der Poel ketika melewaji jalan gravel di kawasan Hornaing Wandignies.

Van der Poel pun mengakhiri balapan seorang diri dengan catatan waktu 5 jam 25 menit 58 detik. Di belakangnya, terdapat rekan setim di Alpecin-Deceuninck, Jasper Philipsen, dan peringkat ketiga menjadi milik pembalap Lidl-Trek, Mads Pedersen. 

Catatan ini membuat Van der Poel memecahkan rekor kemenangan solo terpanjang di Paris-Roubaix yang sebelumnya dipegang Andrei Tchmil pada tahun 1994. Rekor Tchmil 1 menit 13 detik pecah dengan kemenangan spektakuler Van der Poel.

Baca Juga: Strategi Cerdas UAE Team Emirates Bawa Juan Ayuso Menjuarai Tour Basque Country 2024

Van der Poel bagai mesin kemenangan bagi Alpecin-Deceuninck. Sebelum turun di Paris-Roubaix, juara dunia road race 2023 ini juga mencatatkan kemenangan luar biasa di Tour of Flanders 2024. Saat itu, ia tak terbendung oleh lawan-lawannya sehingga terus memimpin sejak jarak masih menyisakan 45 Km. 

Selain memecahkan rekor Tchmil, sejumlah rekor prestisius lain juga kini berada di tangan Van der Poel. Pembalap 28 tahun ini menjadi orang keenam yang memenangkan Paris-Roubaix dengan memakai jersey pelangi (jersey yang dikenakan untuk juara dunia road race).

Ia juga menjadi orang pertama sejak Fabian Cancellara pada tahun 2013 yang mampu merebut brace gelar di dua ajang monument berbeda, Tour of Flanders dan Paris-Roubaix.

"Ini sulit untuk dipercaya, sungguh! Sekali lagi, dengan bantuan tim, mungkin lebih kuat dari pada tahun lalu. Saya sangat bangga dan senang dengan akhir yang diraih," kata Van der Poel.

Perihal keunggulannya jarak jauhnya, Van der Poel mengaku hanya fokus pada kemampuannya. "Tidak juga, saya ingin membuat persaingan menjadi sulit sejak saat itu karena itu kekuatan saya. Saya mengalami hari yang baik hari ini," ujar Van der Poel. 

Van der Poel merayakan kemenangannya di Paris-Roubaix dengan rekan-rekan setimnya di Alpecin-Deceuninck.

Kemenangan di Paris-Roubaix menjadi gelar monument keenam Van der Poel di sepanjang karirnya. Yakni, tiga gelar Tour of Flanders, dua gelar Paris-Roubaix, dan satu gelar Milan-San Remo. 

Di sisi lain, hasil di Paris-Roubaix membawa kepercayaan diri tim Alpecin-Deceuninck terbang setinggi langit. Dengan duet Van der Poel dan Philipsen, tim yang berbasis di Belgia total menyabet lima titel one-day race UCI WorldTour musim ini. Keduanya pun akan menjadi andalan utama bagi Alpecin-Deceuninck untuk merebut kemenangan etape di ajang grand tour yang segera hadir seperti Giro d'Italia dan Tour de France. (Mainsepeda)

 

Results powered by FirstCycling.com


COMMENTS