AA SoS Malaysia Training Camp 2024-Day 2: Rute Menanjak Panjang, Cerai Berai Sejak Km 15

Hari kedua Azrul Ananda School of Suffering (AA SoS) Malaysia Training Camp 2024 pasti memberi perasaan berbeda-beda bagi 24 cyclist yang ikutserta. Rute 84 km konstan naik turun, dengan elevation gain lebih dari 2.000 meter, dari Ipoh menuju Cameron Highlands via Simpang Pulai.

Start pukul 08.00 dari hotel di Ipoh (karena matahari baru terbit sekitarpukul 07.30), rombongan praktis hanya bersama pada 10 km pertama saat perjalanan keluar dari Ipoh menuju Simpang Pulai. Begitu belok ke arah Cameron Highlands, ungkapan "sepeda mempertemukan tapi tanjakan memisahkan kita" benar-benar jadi kenyataan.

Rute resminya adalah 84 km menuju Boh Tea Centre di Sungei Palas, di kawasan Brinchang, Cameron Highlands. Pada 74 km setelah belokan di Simpang Pulai itu, jalan mulai halus menanjak, halus turun, lalu makin berat menanjak, makin cepat turun, dan terus menerus seperti itu dengan kecenderungan naik.

Pada km 15, terdapat ramp atau bagian yang kemiringannya mencapai 9 persen. Di situlah peloton mulai cerai-berai. Kelompok cepat mulai memisahkan diri, diprovokasi oleh attack dari Asril Kurniadi Adenan. Di belakangnya, mulai terbentuk kelompok-kelompok kecil. Termasuk yang tercecer sendiri-sendiri.

Karena praktis tidak ada warung --apalagi mini market-- hingga sekitar 10 km sebelum finis, peserta harus mengandalkan mobil support yang stand by untuk suplai di km 33 dan 56.

Alhasil, semua peserta --dalam grup masing-masing atau sendirian-- punya cerita masing-masing. Khususnya di belokan menjebak ke arah Kampung Raja. Sebelum start, Azrul Ananda sudah mengingatkan terus menerus kalau setiap tahun selalu ada peserta yang bablas kelewatan belokan. "Mungkin memang harus jadi tradisi ini, harus ada yang selalu kelewatan untuk belok", ucapnya.

Tahun ini, alhasil beberapa tetap bablas tidak belok. Karena bablasnya itu cenderung turunan, untuk kembali mereka pun mendapatkan sedikit tambahan ekstra menanjak.

Cuaca yang konstan "menyala" memberi tantangan ekstra. Temperatur terus di kisaran 36 derajat Celcius dan lembab. Hujan turun tidak merata, tapi tidak menerpa peserta. Ini membuat beberapa peserta sempat mendapat pemandangan pelangi indah.

Pada akhirnya, "Abah Asril" finis duluan pukul 11.51 di Boh Tea. Diikuti M. Rifqi Febrianto dan Elvan Richardo (Rico) pada pukul 12.18. Berikutnya adalah William dan Ivo Ananda pukul 12.25. Lalu kelompok empat orang Azrul Ananda, Go Suhartono (Koh Hai), Faisol Arif, dan Joko Juarez pukul 12.57.

Total menanjak ketika sampai di Boh Tea Centre: Lebih dari 2.200 meter.

Kelompok dan individu lain berdatangan menyusul.

Nah, walau finis rute resmi di Boh Tea Centre, untuk ke penginapan peserta kembali harus mengayuh sepedanya. Sedikit menanjak lagi untuk kembali ke jalan utama, lalu turun ke Kota Tanah Rata. Di kota kolonial di ketinggian 1.100 meter itulah penginapan berada. Jadi, peserta dapat tambahan bonus lagi 14 km bersepeda.

Menjadikan total dua hari gowes lebih dari 200 km, menanjak hampir3.000 meter.

Sore hingga malam, peserta bebas jalan-jalan dan makan di Tanah Rata. Malamnya, semua menikmati hidangan steamboat, hidangan hangat populer di kawasan yang dingin tersebut.

Sejauh ini, Malaysia Training Camp masih berlangsung sesuai brosur. Bukan liburan bersepeda, melainkan acara bersepeda yang memberikan tantangan sambil mengunjungi tempat yang unik.

Tanah Rata misalnya, berkali-kali jadi lokasi finish queen stage (etapepenentu) Tour de Langkawi, balap sepeda paling bergengsi di Asia Tenggara. Bahkan, garis finishnya tidak jauh di depan hotel peserta. Banyak pembalap kelas dunia pernah finis di sini. Seperti juara Tour de France Egan Bernal.

Rina Harjianto, peserta dari Malang, mengaku senang bisa dapat pengalaman ini. "Biasanya, kalau ke Malaysia, paling hanya di sekitar Kuala Lumpur saja. Sekarang bisa melihat kota-kota lain, bahkan kota-kota kecilseperti di Cameron Highlands ini", akunya.

Fitur-fitur tanjakan tertentu juga memberi kesan khusus. Seperti adanya terowongan di sekitar km 50. "Ini mirip seperti terowongan di Alpe du Zwift (tanjakan virtual di Zwift, Red)", ujar William dari komunitas Kadal Cirebon.

Pada hari ketiga, Sabtu, 3 Februari, menu tanjakan kembali menyambut. Pagi-pagi sekali, pukul 05.00, peserta sudah harus diboyong turun naik mobil ke kawasan Sungai Koyan. Sepeda sudah disiapkan di sana, lalu semua gowes naik kembali ke hotel di Tanah Rata. Total jarak 73 km dengan total menanjak di atas 1.500 meter. "Karakter menanjaknya mirip dengan hari pertama, tapi tidak seberat hari pertama", kata Azrul.

Makan steamboat yang merupakan favorit di Cameron Highlands menjadi “hadiah” setelah nanjak di siang hari.

Peserta diwanti-wanti untuk sudah sampai hotel pukul 11.00. Kalau pukul 10.00 belum sampai titik tertentu, wajib di-loading mobil kembali ke hotel. Karena siangnya sudah harus checkout, melanjutkan perjalanan ke Kuala Lumpur. (mainsepeda)

 

Daftar Peserta AA SoS Malaysia Training Camp 2024

1. Asril Kurniadi Adenan  Gresik
2. M. Rifqi Febrianto  Surabaya
3. Jario Kunnero Horas  Surabaya
4. Nur Hidajat  Madiun
5. Hendi Dwi Permana  Bontang
6. Ahmad Idris  Jayapura
7. Rina Harjianto  Malang
8. Vee Gusti  Jakarta
9. Mohammad Rozaly  Samarinda
10. Suryanata Gan  Samarinda
11. Budi Suyanto  Purwokerto
12. Johnny Ray  Surabaya
13. Faisol Arif  Surabaya
14. Yanto Purwogiyono  Cirebon
15. William  Cirebon
16. Fernando Sindu  Jakarta
17. Christopher Sesio Jakarta
18. Azrul Ananda  Surabaya
19. Ivo Ananda  Surabaya
20. Celine Cecilia  Kediri
21. Elvan Richardo  Surabaya
22. Octavian Trisna Wijaya  Surabaya
23. Joko Juarez  Surabaya
24. Go Suhartono (Koh HaiSurabaya


COMMENTS