Peserta Journey to TGX ditunggu acara seru saat finis di Pendopo Kabupaten Trenggalek Sabtu nanti (2/12). Mainsepeda bersama Pemkab Trenggalek, menyiapkan pesta durian dan makanan khas. Makan sepuasnya setelah gowes 250 km, apalagi bagi yang suka durian, akan menjadi balasan yang setimpal atas perjuangan gowes Surabaya-Trenggalek.

”Pemkab Trenggalek menyiapkan sop ayam dan soto khas di pendopo, kami juga menyiapkan makanan ringan, berbagai jenis minuman yang melimpah. Bagi yang suka durian, paling seru tentu pesta durian di tempat finis nanti,” kata Donny Rahardian dari Mainsepeda.

Bagi yang belum pernah ke Trenggalek, sop ayam adalah salah satu hidangan khas di sana. Tidak sepopuler ayam lodho, namun sop ayam juga khas Trenggalek. Jadi, Journey to TGX ini akan mengajak para peserta menikmati kuliner khas Trenggalek sejak finis.

Sebagai daerah yang memiliki banyak kawasan pegunungan dan perbukitan, Trenggalek juga dikenal sebagai salah satu penghasil durian terbesar di Jawa Timur.

Di Trenggalek bahkan juga ada hutan durian tepatnya di Desa Durensari. Meski saat ini tidak puncak musim durian, masih cukup banyak ditemui durian di sana. Akan ada pesta durian lokal saat finis nanti selain makanas khas Trenggalek.

Trenggalek sebagai kabupaten yang bergerak maju, memang terus berupaya mengembangkan potensi-potensi yang mereka miliki. Desa-desa wisata berbasis budaya dikembangkan. Pertanian dan perkebunan yang menjadi mata pencaharian utama warga di sana, dipacu dan dikembangkan ke arah agro industri.

Denyut Trenggalek bergerak menjadi daerah wisata itu nantinya bisa dirasakan peserta Journey to TGX. Selain pesta durian dan makanan melimpah saat finis, peserta akan disambut tarian lokal. Plus band lokal. Hiburan ini disiapkan sore hingga malam.

Journey to TGX adalah event bersepeda jarah jauh mandiri yang akan diselenggarakan Sabtu lusa (2/12). Peserta akan start dari Surabaya Town Square mulai pukul 05.00 WIB, gowes sejauh 250 km menuju Pendopo Kabupaten Trenggalek dengan cut off time 22.00 WIB.

Peserta wajib melewati rute yang sudah dibagikan ke masing-masing peserta, secara mandiri, tanpa bantuan. Peserta diwajibkan check-in di kilometer 163 di Desa Kauman Kabupaten Tulungagung. Di sini, disiapkan makanan ringan dan minuman, mekanik, serta fisioterapis.

Esok harinya, Minggu (3/12), ada climbing coffee ride dari Pendopo Kabupaten Trenggalek menuju Dilem Wilis, perkebunan kopi zaman Belanda. Di sana para peserta akan diajak menikmati, sekaligus menanam bibit kopi. Makanan melimpah juga disiapkan di Dilem Wilis.

Jika saat finis disiapkan sop ayam, di Dilem Wilis akan disiapkan ayam lodho. Menu khas Trenggalek itu akan dilengkapi kothok tuna, botok jamur tahu kemangi, bakwan jagung manis, dan lain-lain. Peserta bisa makan sepuasnya secara prasmanan. Tidak perlu khawatir berat badan naik, wkwkwkwkw. Toh sudah gowes 250 km Surabaya-Trenggalek, plus nanjak 20 km dari pendopo ke Dilem Wilis.

Di Dilem Wilis juga disiapkam hiburan musik. Plus pengundian hadiah dengan grand prize frameset Wdnsdy Bike.(mainsepeda)

Populer

Kolom Sehat: X , Sepuluh
SRAM Red AXS 2024: Rem Game Changer, Dapat Bike Computer, Tak Perlu Upgrade Pulley
Giro d'Italia 2024, Etape 12: Breakaway 126 Km, Alaphilippe Finis Solo
Cyclist Asal Kalimantan Ramai-Ramai Ambil Race Pack Antangin Bromo KOM X di Hari Pertama
Kalender Event Mainsepeda 2024: East Java Journey Pertama, Bromo KOM X 18 Mei
Maribeth Ikut Antangin Bromo KOM X karena Ada Kelas Women Under 29, Narendra Surprise Race Pack
TC di Sidoarjo Dua Bulan, Tiga Pembalap Muda Manado Siap Bersaing di Antangin Bromo KOM X
Dua Opsi Recovery Antangin Bromo KOM X: Datar atau Easy Climb
Datang Sebelum Race Pack Collection Dibuka, Alumni EJJ 2024 Bersyukur Start Bromo KOM X Lebih Awal
Antangin Bromo KOM X: Peserta dari 17 Negara, 31 Provinsi, 428 Komunitas