Lusia menjadi yang terbaik di seri perlombaan bersepeda menanjak East Java Trilogy 2023. Tiga event yang diselenggarakan, Antangin Bromo KOM Challenge, Banyuwangi Bluefire Ijen KOM Challenge, dan Kediri Dholo KOM Challenge, semuanya dia menangkan. Sapu bersih kategori women 40+.

Di Dholo, Lusia unggul cukup jauh dari Henny K. Dewi yang finis kedua. Lusia finis dengan catatan waktu 1 jam 26 menit 14 detik. Henny kedua dengan 1 jam 35 menit 59 detik. Finis ketiga Ivo Ananda dengan catatan waktu 1 jam 42 menit 52 detik.

Di klasemen trilogi, Lusia sempurna dengan 80 poin. Masing-masing 20 poin dari kemenangan tiap seri, plus 20 poin bonus ikut dari menyelesaikan tiga event trilogi. Henny di peringkat kedua dengan 65 poin. Ivo di peringkat ketiga dengan 54 poin.

 

 Lusia bersama cyclist ketegori women mejeng dengan jersey dari Sub Jersey jelang start dari pitstop Pendopo Panjalu Jayati.

Menurut Lusia, ia mengkombinasikan lari dan bersepeda untuk mempersiapkan diri menyambut Dholo KOM Challenge. Menu sepeda, ia nanjak tiga kali dalam sepekan. Sisanya latihan endurance dengan menu lari.

”Menuju Dholo, taget nanjak selama latihan per pekan 3.000 sampai 4.000 meter,” kata Lusia.

Intensitas latihan dengan sepeda, menurut Lusia paling intens adalah menjelang Bromo KOM pada Mei lalu. Itu tidak lepas karena Bromo KOM adalah debutnya di event nanjak yang diselenggarakan Mainsepeda.

”Saat Bromo KOM latihan lebih proper, karena itukan event pertama, tidak tahu juga medannya seperti apa,” ungkap Lusia.

Tentang mana yang paling berat di antara event Trilogi Jatim, Lusia menyebut ketiganya tidak bisa dibandingkan apple to apple. Tantangannya berbeda.

”Buat saya Dholo lebih berat dibandingkan Ijen. Di Dholo tikungannya gak ada putus, gak ada kesempatan buat kita nafas,” ungkap Lusia yang nuntun di Tanjakan Gigi 1 meski pada akhirnya juara. ”Belum lagi panas di Dholo luar biasa. Sampai finis saya habis Super O2 6 botol masih dehidrasi,” imbuh perempuan kelahiran Medan itu.


 Lusia saat menanjak Kelok 9 pada Kediri Dholo KOM Challenge 24 September lalu.

Kediri, seperti halnya wilayah lain di Jawa, memang sedang panas-panasnya ketika Dholo KOM diselenggarakan 24 September lalu. Suhu bisa mencapai 34 derajat celcius. Tidak hanya Lusia, peserta lain termasuk dari ketegori men juga merasakan tantangan panas yang luar biasa. Itu dikombinasikan dengan tanjakan Kelok 9 dan Tanjakan Gigi 1 yang juga luar biasa. Klop siksaannya. (*)

Populer

Bromo KOM X: Butuh Waktu Berapa untuk Jadi Juara?
SRAM Red AXS 2024: Rem Game Changer, Dapat Bike Computer, Tak Perlu Upgrade Pulley
Preview Bromo KOM X Kelas Men Elite: Agung Ali Sahbana Ingin Revans di Bromo KOM X
Tuntaskan East Java Trilogy 2024, Lengkapi Kepingan Medalinya
Jersey Bromo KOM X: Jersey Ikonik Penanda Edisi Kesepuluh Bromo KOM
Giro d'Italia 2024, Etape 10: Pogi Main Aman, Paret-Peintre Finis Solo di Puncak Bocca della Selva
Kolom Azrul Ananda: Misteri Tanjakan Bromo
Preview Bromo KOM X Kategori Men Age 35-39: Target Eko Setiawan Patahkan Dominasi Juara Bertahan
Antangin Bromo KOM X Jadi Ajang Comeback Jawara EJJ 2024
Mark Cavendish Back On Track! Menang Etape Kedua Tour de Hongrie, Buka Harapan untuk Tour de France