Juara Bentang Jawa 2023, Boru McCullagh Pecahkan Rekor Dzaki Wardana

Boru McCullagh menang dominan di Bentang Jawa 2023. Pembalap asal Inggris itu finis jauh di depan para pesaing.

Selalu di depan sejak start, Boru menyelesaikan rute sejauh 1.500 km dengan catatan waktu 84 jam 59 menit. Catatan waktu itu memecahkan rekor tercepat sebelumnya atas nama Dzaki Wardana dengan 87 jam.

Bentang Jawa 2023 start hari Minggu lalu (13/8) pada pukul 05.30 WIB, di Pantai Carita, Banten. Boru finis terdepan di Taman Blambangan, Banyuwangi, Jawa Timur, pada hari Rabu (16/8) pukul 18.29 WIB.

Ia menyusuri Pulau Jawa dari sisi barat ke timur dalam tiga hari setengah saja.

Finis kedua adalah Thopa Syaibani dengan catatan waktu 89 jam 40 menit. Sama dengan Boru, Thopa finis di tanggal 16 Agustus jelang tengah malam, tepatnya pukul 23.10 WIB.

Jefri Irawan melengkapi podium di urutan ketiga dengan catatan waktu 91 jam 5 menit. Ia finis di Taman Blambangan, Banyuwangi, hari ini (17/8) pukul 12.35 WIB. Finisher keempat dan kelima ditempati oleh Bambang ”Bembenx” Anggoro Jati dan Terry Herianta Tarigan.

”Boru memang luar biasa, ia membukukan rekor baru di Bentang Jawa,” kata Riefa Istamar, salah seorang founder Bentang Jawa saat dihubungi di Banyuwangi. ”Memasuki tahun ketiga ini persaingan semakin kompetitif, tidak lepas dari jumlah peserta yang hampir dua kali lipat dibandingkan tahun lalu,” lanjutnya.

Sebagai catatan, tahun ini Bentang Jawa diikuti 123 peserta. Sebanyak 103 cyclist kategori solo, sebanyak 20 pair. Sampai sore ini, baru lima peserta yang finis di Taman Blambangan.

”Semoga tahun depan Dzaki Wardana yang juara Bentang Jawa edisi 2021 dan 2022 ikut tahun depan, untuk memecahkan lagi rekor yang sebelumnya pernah ia pegang, sehingga persaingan lebih seru lagi,” kata Riefa.

Riefa menjelaskan, sosok Boru cukup menarik perhatian dot watcher dan penggemar sepeda yang ada di sepanjang rute dari Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, sampai ujung Jawa Timur. Pesepeda pengelana itu cukup aktif di media sosial, pun hangat ketika disapa di sepanjang jalan.

Boru dalam beberapa postingan menunjukkan ia makan sambil bersepeda, tidur hanya beberapa menit di minimart, maupun usahanya melawan dingin dengan memanfaatkan plastik seadaanya saat melintasi Taman Nasional Bromo Tengger Semeru.

”Boru memang memberi warna tersendiri pada event kita tahun ini,” kata Riefa. ”Ia memang seorang pesepeda touring hebat, sedang dalam perjalanan mengelilingi dunia yang ia targetkan selesai kurang dari setahun. Jadwal Bentang Jawa 2023 bersamaan dengan ia melintasi Asia Tenggara, maka ia bisa ikut. Saat datang ke Indonesia, ia bersepeda dari Malaysia, melewati Sumatera, baru ke Jawa,” jelasnya.

“Bromo bagi saya salah satu rute yang berat dan untuk mengatasi suhu Bromo yang dingin, saya menggunakan kantong plastik di dada saya untuk menjaga suhu tubuh saya tetap dalam keadaan hangat,” ucap Boru.

Boru menyebut perjalanannya di Bentang Jawa sangat fantastis. "Kaki saya saat ini rasanya lelah. Senang rasanya bisa menyelesaikan perjalanan,” ungkapnya.

Sampai sore ini, dari 123 peserta, sebanyak 21 di antaranya sudah menyatakan mundur dari perlombaan. Rute sejauh 1.500 km dengan elevation gain mencapai 16.000 meter memang cukup berat. Kemungkinan besar, jumlah cyclist yang finis sebelum cut off time pada hari Sabtu (19/8) pukul 17.30 WIB tidak sampai 100 cyclist.(mainsepeda)

Foto-Foto: Dokumentasi Bentang Jawa dan Boru


COMMENTS