Deni Sudrajat Ingin Sempurna di Dholo KOM, Juwanto Optimistis Pertahankan Gelar


Deni Sudrajat (kiri) saat melintasi tanjakan Erek-Erek, sementara Juwanto semringah begitu melewati garis finis.

Berakhirnya EJ Sport Banyuwangi Blue Fire Ijen KOM Challenge 2023 juga menghadirkan keseruan persaingan perebutan juara Trilogi Jatim 2023, kategori Men Age 45-49. Ada nama Deni Sudrajat dan Juwanto di persaingan itu.

Deni Sudrajat berada di atas angin. Ia menguasai klasemen sementara Trilogi Jatim 2023 kategori Men Age 45-49. Deni sudah mengemas 40 poin. Didapat dari menjuarai Antangin Bromo KOM Challenge 2023 dan EJ Sport Banyuwangi Blue Fire Ijen KOM Challenge 2023. 

Ia terus dikuntit oleh Juwanto yang sekarang mengemas 27 poin. Meskipun terpaut 13 poin, bukan tidak mungkin gelar juara nanti berganti tangan. Sebab Trilogi Jatim selalu menghadirkan drama di setiap gelarannya.

Keberhasilan Deni Sudrajat meraih juara di Ijen KOM sebenarnya cukup istimewa. Sebab pria yang kini berdomisili di Bandung itu belum pernah menjajal rute Ijen KOM.

Deni mengaku selama ini hanya "mengintip" rute Ijen melalui YouTube Mainsepda. Ia mempelajari rute, menyiapkan strategi, dan latihan di rute yang profil tanjakannya hampir sama.

“Saya berlatih endurance dan power di rute tanjakan di Bandung. Saya juga latihan dengan sepeda yang lebih berat untuk memburu posisi pertama,” ujar Deni.

Meski tak mengenal karakter Ijen KOM, tapi Deni sudah membidik juara di sana. Ia berlatih intensif demi meraih poin penuh sekaligus meninggalkan pesaingnya. 

“Bersyukur karena kemarin sudah sesuai target. Hasil latihan saya terbayarkan ketika bisa finis nomer satu di Ijen," ungkapnya. Setelah merasakan siksaan di Ijen KOM, Deni berujar bahwa Bromo masih lebih berat dibanding Ijen dan Kediri.

Jika Deni Sudrajat merasa bahwa Ijen terasa lebih mudah ketimbang Bromo. Hal berbeda dirasakan Juwanto. Cyclist asal Semarang itu merasa Ijen lalu sangat berat baginya.

“Kemarin saya merasakan perihnya Erek-Erek. Jadi saya tahu kenapa pembalap dunia saja nuntun di Ijen,” cerita Juwanto.

Meski merasa berat, Juwanto berujar bahwa ia sudah sesuai targetnya dengan masuk ke tiga besar. Bahkan posisinya lebih baik ketimbang di Bromo lalu.

“Sudah sesuai target. Saya memang mengincar bisa masuk ke tiga besar di Trilogi Jatim,” ujar Juwanto.

Meski berada diatas angin, Deni masih memiliki berambisi kembali meraih poin penuh di Kediri Dholo KOM Challenge 2023, yang digelar 24 September mendatang. Itu sekaligus membuat catatan sempurna di Trilogi Jatim 2023.

Baca Juga: Pendaftaran Dholo KOM 2023 Siap Dibuka: Dari Kediri, ke Kediri, untuk Kediri

“Saya sudah berlatih intensif untuk Kediri, saya rasa Juwanto adalah saingan yang berat. Karena terkadang ia bisa memberikan kejutan,” ucap Deni.

Sementara Juwanto merasa peluangnya masih terbuka untuk bisa merebut posisi pertama di klasemen. Ia akan memaksimalkan kemampuannya di Dholo KOM.

“Juara Trilogi Jatim ini masalah gengsi. Secara matematis mungkin sulit mengejar Deni, tapi kita tidak tahu apa yang akan terjadi di Kediri,” ujar Juwanto.

Juwanto pantas masih optimistis, ia merupakan pemegang title King of Mountain Trilogi Jatim 2022 kategori 45-49. Bahkan di Trilogi 2022, poin yang diperoleh Juwanto sempurna: 60 poin. Ia juara di Bromo KOM, Ijen KOM, dan Dholo KOM.

Tapi perjuangan Juwanto tahun ini memang tidak mudah. Bukan hanya harus mengatasi Deni Sudrajat. Tapi Juwanto juga harus bisa lewat dari penguntitnya, Gunawan Indro.

Juwanto dan Gunawan bahkan kini punya poin yang sama setelah berakhir Ijen KOM. Mereka sama-sama mengemas 27 poin. Juwanto mendapatkan poin itu dari Bromo KOM (juara ketiga, 12 poin dan juara kedua Ijen, 15 poin). Sementara Gunawan kebalikannya. Ia mendapatkan 15 poin (juara kedua Bromo KOM), dan 12 poin (juara ketiga Ijen KOM).(Mainsepeda)

Untuk melihat klasemen Trilogi Jatim 2023 silakan pilih kategori di bawah ini:


COMMENTS