Poin Ketat, Empat Besar Men 30-34 Siap Habis-habisan di Dholo KOM

Persaingan Trilogi Jatim 2023 makin seru begitu EJ Banyuwangi Blue Fire Ijen KOM Challenge 2023 tuntas digelar, Sabtu 29 Juli 2023. Di klasemen sementara Trilogi Jatim, ada beberapa kelompok umur yang persaingan tiga besarnya begitu kompetitif. Salah satunya Men 30-34. 

Di kelompok umur 30-34 ada Kasiono Hadi dan Dwi Putra Fisabil yang poinnya sama ketat. Keduanya sama-sama berada di urutan 2 dengan 20 poin. Poin itu didapat dari Bromo KOM dan Ijen KOM.

Kasiono meraih posisi keempat di Bromo KOM (10 poin) dan Ijen KOM (10 poin). Sedangkan Dwi berada di posisi kelima di Bromo KOM (8 poin) dan posisi ketiga di Ijen (12 poin).

Kasiono dan Dwi juga sudah memastikan diri mengamankan slot di event terakhir Trilogi Jatim, Kediri Dholo KOM Challenge 2023. Seperti diketahui, peserta yang mengikuti seluruh rangkaian Trilogi Jatim bisa mendapatkan bonus 20 poin. Dengan catatan mereka harus turun di ketiga event Trilogi Jatim. Jadi, kans Kasiono dan Dwi meraih juara Trilogi Jatim 2023 kategori Men 30-34 sangat terbuka.

Saat ini pimpinan klasemen Trilogi Jatim 2023 adalah Firman Hidayat. Ia sudah mengumpulkan 40 poin. Terpaut 20 poin dari Kasiono Hadi dan Dwi Putra Fisabil. Hanya saja, sampai saat ini Firman Hidayat belum terdaftar sebagai peserta Kediri Dholo KOM Challenge 2023.

Peluang meraih juara di kategori Men Age 30-34 juga masih didapat Bagus Hefnar. Ia kini berada di posisi ketiga klasemen dengan poin 18. Di Ijen, Bagus sukses meraih podium dua. Ia nyaris juara, hanya saja berhasil dikejar oleh Firman. Bagus juga sudah terdaftar sebagai peserta Kediri Dholo KOM Challenge 2023.

Kasiono Hadi mengaku sebenarnya ingin menarget juara. "Tapi belum rezeki, Mas. Rutenya berat pol. Apalagi saya baru pertama itu sampai Paltuding," ujarnya.

Pembalap dari Ubung Academy Bali itu sebenarnya pernah ikut Banyuwangi Blue Fire Ijen KOM Challenge edisi 2022. Namun saat itu rutenya memang tidak sampai Paltuding. Hanya finis di Gatasan. Di Ijen KOM 2022, Kasiono juga finis di posisi keempat.


Kasiono Hadi ketika mencoba menaklukkan tanjakan Erek-Erek di EJ Banyuwangi Blue Fire Ijen KOM Challenge 2023.

Meskipun saat ini berada di posisi kedua klasemen Trilogi Jatim 2023, namun pria yang akrab disapa Eno itu optimistis bisa merebut juara di Dholo KOM.

Terlebih Kasiono pernah punya catatan apik di Dholo KOM. Ia adalah juara Kediri Dholo KOM Challenge kategori Men 30-34 edisi 2022. Sayangnya saat itu Kasiono gagal menjadi juara Trilogi Jatim 2022 karena kalah jumlah poin di klasemen akhir dari Eko Setiawan.

"Semoga bisa mempertahankan juara di Dholo. Persiapan harus saya matengkan ini," ujarnya.

Kasiono mengatakan, konsep klasemen dan juara Trilogi Jatim yang dibuat Mainsepeda mampu menghadirkan persaingan seru. “Konsep ini keren menurut saya. Asli seru. Apalagi penyelenggaraan event-event Mainsepeda kan memang bagus,” ungkapnya.

Sementara itu, Dwi Putra Fisabil juga optimistis bisa menyodok di puncak klasemen di Kediri Dholo KOM Challenge nanti. Dwi mengaku sangat termotivasi meraih juara. Apalagi ini tahun ini adalah keikutsertaan pertama kalinya di Trilogi Jatim.

"Saya baru tahu konsep Trilogi Jatim itu usai Bromo. Jadi kurang ngepush di Bromo. Selain itu karena Bromo digelar tak jauh setelah ramadan, jadi persiapannya kurang juga," kata cyclist asal MLA Racing Lamongan itu.

Di Bromo, Dwi memang hanya bisa finis di posisi kelima. Akhirnya ia hanya mendapatkan 8 poin. Begitu paham konsep klasemen Trilogi Jatim, Dwi semangat ngepush di Ijen.

Hasilnya positif. Ia bisa meraih podium ketiga. Capaian itu terbilang luar biasa karena Dwi belum pernah mencoba rute Ijen sampai Paltuding.

“Selama ini saya optimalkan latihannya nanjak di Bromo saja,” ujar pria yang tinggal di Probolinggo itu.

Dwi mengaku akan berlatih ekstra agar bisa meraih hasil maksimal di Dholo. “Apalagi ini jedanya dari Ijen masih dua bulan lagi. Saya akan latihan dan pelajari profil tanjakannya,” jelas pria yang tinggal di Probolinggo itu.

Bagaimana dengan sang capolista, Firman Hidayat?

“Saya berharap bisa turun juga di Dholo. Semoga ada jalan untuk daftar dan ikut,” ucapnya.

Baca Juga: Pendaftaran Dholo KOM 2023 Siap Dibuka: Dari Kediri, ke Kediri, untuk Kediri

Meskipun saat ini unggul 20 poin, Firman mengakui persaingan di Trilogi Jatim 2023 sangat ketat. Terutama ketika di Ijen. Saat itu Firman mengaku sempat tertinggal oleh juara kedua Ijen, Bagus Hefnar.

“Setelah melewati pos Jambu, Kasiono dan Dwi juga sempat menyalip saya. Waktu itu saya coba mengontrol jarak agar tidak tertinggal jauh,” ceritanya.

Setelah melewati Gantasan, Firman kemudian coba mengejar. Hasilnya, ia bisa menyalip Kasiono dan Dwi. “Saya sudah di posisi kedua ketika kurang 5 km lagi,” ungkap pembalap asal Balikpapan yang kini tinggal di Jakarta itu.

Ketika berada di posisi kedua, Firman mencoba lebih ngepush untuk menangkap Bagus. “Saya sempat nyaris menyerah. Saya pikir finis nomor dua juga masih memimpin klasemen Trilogi Jatim,” katanya.

Namun ketika memasuki 2 km terakhir, ia melihat Bagus. “Percaya diri saya langsung timbul. Tak habis pikir di 1,5 km saya attack dia dan berhasil,” ujarnya.

Meskipun bukan orang Banyuwangi, tapi Firman mengaku hafal dengan rute dan tanjakan Ijen. Sebab ia pernah bergabung dengan Banyuwangi Road Cycling Club (BRCC) pada 2017. “Meskipun waktu itu cuma setahun bersama BRCC, tapi saya masih hafal rutenya,” pungkas Firman.(mainsepeda)


COMMENTS