Pedes CC, Komunitas "Cyclist Pandemi" Sidoarjo yang Kecanduan Tanjakan Pedas

Banyak komunitas sepeda yang lahir karena pandemi Covid-19, salah satunya Pedes Cycling Club (PCC) asal Sidoarjo, Jawa Timur. PCC baru saja menggelar event gowes long ride menuju ke Jogjakarta, Sabtu, 17 Juni 2023.

Lawatan Pedes Cycling Club ke Daerah Istimewa Yogyakarta menempuh jarak 375 km dari Sidoarjo. Petualangan Pedes dimulai dari Sidoarjo melewati Mojokerto hingga lanjut ke Kertosono. Dari sana mereka mengambil rute arah Ngawi. Masuk Jawa Tengah melintasi Sragen kemudian Solo. Mereka sampai di Yogyakarta pada malam hari.

“Kami memilih long ride karena biar teman-teman yang tidak terlalu suka nanjak tetap bisa ikut ke Jogjakarta,” ujar David Santoso, pentolan PCC.

Komunitas asal Sidoarjo ini memesan jersey khusus buatan SUB Jersey. Jersey yang dipesan khusus ini bisa menyala ketika gelap. Diberi nama ‘Day and Night’. Maklum perjalanan dari Sidoarjo menuju Jogjakarta dimulai pagi hari hingga petang. Berangkat dari Sidoarjo pukul 05.10 WIB dan tiba di  kota Gudeg pukul 21.20 WIB.

“Kami memakai jersey khusus agar di malam hari bisa terlihat oleh kendaraan di belakang, karena dari pengalaman, ada teman-teman yang lampu sepedanya mati di tengah perjalanan,” tambah David.

Pedes terbentuk pada 2021 silam ketika pandemi Covid-19 melanda dunia. Tidak ada tanggal pasti kapan komunitas ini terbentuk. Sebab komunitas ini lahir dari ketidaksengajaan. Mayoritas anggota berasal dari area perumahan yang sama. Di Citra Garden, Pondok Mutiara, dan Pondok Jati, Sidoarjo.

“Awalnya kita memiliki hobi berbeda, ada yang hobi berenang, tenis, dan lainnya. Namun karena pandemi olahraga-olahraga tersebut dilarang untuk dilakukan, akhirnya kami mulai bersepeda dan keterusan sampai bikin komunitas,” cerita pria berusia 53 tahun itu.

Usut punya usut, nama Pedes yang terbilang cukup unik untuk digunakan sebagai nama komunitas ternyata punya makna. Yakni mayoritas anggota hobi gowes nanjak. Rute menanjak seperti Bromo, Lava View, Jemplang, termasuk rute Trenggalek-Pacitan yang pernah menjadi momok bagi peserta East Java Journey 2023 sudah mereka coba.

“Diberi nama pedes karena kami sering gowes di tanjakan yang ‘pedes’, jadi dari situlah akhirnya memutuskan pake nama Pedes” kelakar David.

PCC punya agenda gowes mingguan setiap hari Rabu dan Sabtu. Hari Rabu biasanya mereka gowes pendek 60 km. Sedangkan khusus Sabtu mereka gowes di atas 100 km dan hampir selalu berangkat di jam 05.00 WIB. Di hari Sabtu Pedes biasa gowes di rute tanjakan, Nongkojajar menjadi rute favorit Pedes.

Seperti komunitas sepeda lainnya, Pedes juga selalu menjadwalkan touring luar kota. Gowes dari Sidoarjo ke Bali pernah mereka lakoni. Dilanjut dengan ngeloop di Pulau Dewata juga sudah dicoba Pedes. Sebelum ke Jogyakarta pekan lalu, mereka lebih dulu menjajal trek dari Sidoarjo ke Solo.

Anggota pedes didominasi cyclist yang usianya 40 tahunan ke atas. Anggota tertua berusia 68 tahun. Kini komunitas asal Sidoarjo itu sudah memiliki 21 anggota tetap, yang rutin gowes tiap minggunya.(mainsepeda)

Ikuti cerita lengkap Dzaki Wardana selama di TABR di Podcast Mainsepeda


COMMENTS