Kisah-Kisah Pemilik Sepeda Dario Pegoretti di Indonesia

Pegoretti itu bukan sepeda. Tapi seni. Setuju? Tidak bisa dipungkiri banyak cyclist yang mengatakan begitu. Sama seperti membeli lukisan, terutama Pegoretti yang edisi Ciavete. Corak di sekujur frame itu benar-benar dilukis sendiri oleh sang maestro, Dario Pegoretti. Dipastikan tidak ada yang sama antar frame.

Kabar meninggalnya pria kelahiran 62 tahun silam ini begitu membuat kaget para penggemar Pegoretti. Tapi mereka beruntung mempunyai sebuah atau lebih frame yang dibikin di workshop pribadi di kawasan Dolomiti, Italia.

Dan sekarang, mereka makin mencintainya dan memperlakukan Pegoretti lebih istimewa. (mainsepeda)

 

RAMON. J. TENG dan SHANDY PRISILIA (Jakarta)

Awalnya, Ramon dan Shandy menggunakan road bike berbahan karbon untuk triathlon. Tapi setelah menggunakan Pegoretti, pasangan ini menemukan cinta dan emosinya.

“Nilai tradisional sebuah sepeda masih dipegang teguh oleh Pegoretti. Dia tidak mau disc brake dan electronic shifting yang dianggapnya terlalu berlebihan,” tutur Ramon.

Walaupun nilai yang dipertahakan Pegoretti dianggap kuno, hasilnya nyata. Perpaduan antara nilai tradisional, desain klasik Italian roadrace dan finishing warna dan corak modern membuat setiap pemilik Pegoretti puas dengan karyanya.

Kenyamanaan bersepeda dengan geometri yang ideal dan nilai artistik yang indah dilihat mata itu tidak mudah ditemukan di sebuah sepeda. Tapi ada di setiap Pegoretti.

Spesifikasi :

Frame : Duende Piaza (milik Ramon) dan Marcelo (milik Shandy)

Grupset : Campagnolo Super Record 11 speed

Wheelset : Reynolds 32 (milik Ramon) dan Campagnolo Shamal Ultra (milik Shandy)

Stem handlebar seatpost : Fizik (milik Ramon) dan Deda (milik Shandy)

 

FITRA TARA MIZAR (Bandung)

Buat Tara, sapaan akrabnya, steel is a must! Dan Pegoretti adalah must have item untuk true cyclist! Tara sudah naksir frame Pegoretti sejak tahun 2000an. Dan terus memburunya tapi belum bisa terbeli karena keterbatasan akses.

Akhirnya tahun 2012 memberanikan diri pesan langsung ke Dario Pegoretti di Verona, Italia. Lama tak ada kabar, saya sempat email ke Dario menanyakan kapan frame saya jadi. “Pertengahan 2013 email saya dibalas hanya dengan satu kalimat. The frame just done but I’m not in the mood to paint what you asked. Sampai speechless saya tidak tahu bagaimana harus membalas email itu,” cerita Tara.

Akhirnya, setelah total menunggu selama 9 bulan, datanglah frame Pegoretti saya di tahun 2013 akhir. Meskipun begitu, idealisme Dario Pegoretti diramu indah oleh idealisme weightweenies Tara.

Parts high end semua dipasang di Pegoretti Responsorium ciavete kebanggaannya. “Demi mengejar bobot ringan. Terakhir, saya cek timbangannya masih di angka 6,2 kg. Ini bobot yang hebat mengingat framenya dari besi,” tutur Tara.

Saat ini yang membuat Tara sedih adalah pesanan frame set Pegoretti tipe Big Leg Emma dengan high headtube dan nama Tara di toptube harus terhenti. “Saya sudah pesan sejak Maret lalu dan Dario sudah konfirm sendiri bahwa dia akan kerjakan. Bahkan dia bersedia dengarkan musik John Coltrane demi mendapatkan feel corak pemusik ini di frame saya. Tapi sekarang semua tinggal kenangan. Melalui Cycling Concept saya berusaha tetap membeli frame set Big Leg Emma meskipun masih mentah. Buat kenang-kenangan,” tutup Tara sedih.

Spesifikasi

Frame : Pegoretti Responsorium ciavete

Handlebar : Zipp SL

Stem : 3TTT

Seatpost : karbon custom

Rem : THM

Crank : THM

Chainring : Carbon Ti

Grupset : Sram Red

Sproket : Ceradure

Sadel : Becker Road SL

Wheelset : Enve Edge Extralite custom

 

RICKY RENALDO (Jakarta)

Buatnya, Pegoretti itu bukan sepeda biasa. Secara fungsi, berkualitas tinggi, secara seni ini adalah masterpiece. Ricky sangat penasaran dengan hasil warna frame Pegoretti ciavete-nya.

“Jadi kita hanya bisa menentukan base color dan tema. Selebihnya Dario sendiri yang akan mengolahnya dan kita tidak tahu seperti apa. Jadi seperti lotere saat datang ke Indonesia dan saya lihat hasilnya. Wuih bikin saya takjub!” cerita Ricky.

Ricky tidak terlalu lama menunggu Pegoretti kebanggaannya itu. Cukup setahun, frame sudah hadir di rumahnya. “Biasanya kalo pesan ciavete bisa menunggu dua hingga tiga tahun,” tuturnya.

Spesifikasi :

Frame : Pegoretti Love#3 ciavete

Grupset : Campagnolo Record 11 speed

Handle bar, stem dan seatpost : Enve black

Wheelset : Campagnolo Shamal

 

THIE HONG PENG dan ANTHONY RUSLI (Surabaya)

Buat dua orang cyclist Surabaya ini, Pegoretti bukan untuk dipakai harian. Ibarat menyimpan mobil mewah, Hong Peng dan Anthony memilih hari-hari khusus untuk membawanya jalan-jalan.

“Saya suka dengan Pegoretti. Dilihat itu enak, dipakai juga nyaman banget karena steel bike. Jadi kalo saya ingin santai-santai barulah saya ajak keluar Pegoretti ini,” tutur Hong Peng yang memilih warna NK blue color scheme.

Senada dengan Hong Peng, Anthony juga tidak sering membawa Pegoretti warna catch the spider blue color scheme. “Tapi saya akui, naik Pegoretti beda banget dengan naik sepeda lain. Berasa empuknya dan ungkapan steel is real itu benar saya rasakan,” tuturnya.

Spesifikasi (Thie Hong Peng) :

Frame : Pegoretti Responsorium NK Blue color Scheme

Grupset : Campagnolo Super Record

Wheelset : Shamal Ultra C17

Sadel : Astute

Stem : 3T

Handlebar : 3T Ergonova

Seatpost : 3T Stylus carbon

Spesifikasi (Anthony Rusli) :

Frame : Pegoretti Responsorium Catch The Spider Blue Scheme

Grupset : Sram Red eTap

Wheelset : Bora One 35 tubular

Sadel : Astute

Stem : 3T

Handlebar : 3T Ergonova

Seatpost : 3T Stylus carbon

 

STEVANUS ANDRE (Surabaya)

Beruntung, Andre tidak harus menunggu lama demi mendapatkan sepeda impiannya. Steel is real, itu yang membuat Andre penasaran gimana sih rasanya naik sepeda besi itu.

“Waktu itu saya nanya ke toko Sepeda Kita soal Pegoretti. Eh, ternyata ada ready size saya, 51 dengan motif ciavete yang legendaris itu. Langsung saya beli tanpa banyak mikir,” tuturnya.

Beruntungnya lagi, Andre langsung suka dengan warna merah ciavete. Maklum, edisi ciavete adalah edisi hasil goresan tangan Dario Pegoretti sendiri. “Saya lihat frame ini enak dipandang motifnya. Jadi sudah seperti jodoh saja ini!” bilangnya tertawa.

Spesifikasi :

Frame : Pegoretti Responsorium ciavete

Grupset : Sram Red eTap dengan 3d+ Praxis

Wheelset : Campagnolo Bora One

Sadel : Fizik Antares

Stem : 3T

Handlebar : FSA Extralight

Seatpost : Deda Superleggera

 

AZRUL ANANDA dan JOHN BOEMIHARDJO (Surabaya)

Untuk kolektor sepeda high end seperti Azrul, Pegoretti pasti masuk dalam wish list. Dia memiliki dua, sebuah Responsorium ciavete warna merah dan Marcelo hitam-putih. Bagi dia, yang istimewa adalah yang Marcelo. Sebab, Marcelo itu adalah bekas milik Simon Mottram, pendiri dan CEO Rapha. Memang, keduanya sudah saling kenal dan beberapa kali bersepeda bersama di Italia, Amerika Serikat, dan Australia. "Selain itu, Marcelo punya karakter lebih racing, lebih agresif, dan itu yang saya suka," ujarnya. Marcelo itu dilengkapi dengan komponen serba Italia. Grupsetnya Campagnolo Record, wheelset Campagnolo Bora Ultra 35, plus komponen Fizik. 

John Boemihardjo juga menyukai seni. Sebuah Pegoretti Responsorium Ciavete warna putih dengan corak kebiruan jadi kebanggaannya. Grupset Campagnolo Super Record 11 speed dan komponen Deda membuat Pegoretti milik John ini makin indah. Seakan tidak puas dengan hanya memiliki frame, Azrul dan John melengkapi koleksinya dengan lukisan karya Dario Pegoretti. "Saya juga punya pompa ban yang tubuhnya dilukis oleh Dario Pegoretti," tutup John bangga.

Spesifikasi (Azrul Ananda)

Frame : Pegoretti Marcelo 

Grupset : Campagnolo Super Record 11 speed

Wheelset : Campagnolo Bora Ultra 35

Handlebar, stem dan seatpost : Fizik

Spesifikasi (John Boemihardjo)

Frame : Pegoretti Responsorium ciavete 

Grupset : Campagnolo 80th anniversary 11 speed

Wheelset : Campagnolo Shamal Ultra

Handlebar, stem dan seatpost : Deda

 

KARESNA KAMDANI (Jakarta)

Sebagai steel bike freak (pecinta sepeda besi), Karesna tidak mungkin melewatkan Pegoretti. “Meskipun sepeda itu klasik bentuknya, tapi saya mau padukan dengan gaya balap. Jadi waktu order saya minta tipe Responsorium dengan warna merah biru putih. Karena tiga warna ini pasti ada di semua mobil balap,” tuturnya.

Tak menunggu lama, enam bulan kemudian frame impian datang. “Saya tidak menyangka jadinya sekeren ini. Saya puas dengan paint job dan pilihan warnanya unik. Kalo suntuk, pasti saya pandangi sepeda ini dan bisa menghilangkan stress,” tuturnya.

Spesifikasi

Frame : Pegoretti Responsorium ciavete

Grupset : Campagnolo

Wheelset : Enve

Handlebar : FSA

Seatpost : Thomson

Stem : Fizik

 

ARMAND FARHAD (Jakarta)

Anggota AWWsome Cycling Club ini merasa beruntung mendapatkan frame Pegoretti Responsorium ciavete. Armand tidak memberinya secara langsung, tapi mendapatkannya dari teman. "Saya suka warnanya yang lucu imut. ada 37 lebah di sekeliling frame saya ini. Sama kayak lukisan, kan!" tuturnya bangga. 

Meskipun base colornya hitam dan kuning. Tapi Armand tidak kecewa karena Dario pintar mengolah warna ngejreng sebagai aksen. Ada merah, pink, biru, dan hijau tosca tersebar indah. "Senang melihat frame ini, lucu dan hanya satu-satunya di dunia. Saya sangat mencintainya!" tegas Armand.

Spesifikasi :

Frame : Pegoretti Responsorium ciavete

Grupset : Campagnolo Record

Wheelset : Lightweight Meileinstein

Handlebar : Enve

Seatpost : Enve

Stem : Enve

Sadel : AX Lightness

 

ROY ALDRIE WIDHIJANTO (JAKARTA)

Telah lama Roy bersepeda. Dan "jalur" yang diambil adalah balapan. Tentu frame karbon jadi pilihan utama karena ringannya, stiffnessnya dan geometrinya memang didesain untuk balap. Tapi, sebagai cyclist sejati, Roy juga ingin merasakan nikmatnya bersepeda santai dan nyaman. Pilihannya jatuh pada steel bike, Pegoretti.

Karena suka warna putih, Roy mengorder tipe Marcelo dengan warna ciavete. "Karena ciavete jadi tidak bisa tahu seperti apa coraknya. Eh, ketika sampai ada aksen oranye yang memberi mewah dan racing banget sesuai dengan jiwa saya," tutur Roy tertawa. 

Spesifikasi

Frame : Pegoretti Marcelo Ciavete

Grupset : Shimano Dura Ace 9100

Wheelset : karbon

Handlebar : Deda

Seatpost : Deda

Stem : Deda

 

ARIF RAZIF (Jakarta)

Setiap frame Pegoretti mempunyai motif yang berbeda, itu yang jadi incaran dan idaman Arif. "Memang saya tidak rekues langsung ke Dario untuk dibuatkan dengan tema dan warna tertentu. Saya beli frame ini sudah ready, tapi ketika saya lihat langsung jatuh cinta pada pandangan pertama. Seperti jodoh gitu hahaha..." tutur Arif.

Meskipun begitu, Arif tetap harus menunggu setahun demi mendapatkan Pegoretti Love#3. Frame yang memiliki karakter sebagai pure race bike ini menggunakan bahan aluminium. Berat frame size 54 milik Arif ini hanya 1.225 gram. "Kombinasi perfect. Nyaman digunakan, tapi bisa cepat dan responsif," tutur anggota komunitas AWWsome Cycling Club (ACC) ini.

Spesifikasi

Frame : Pegoretti Love#3 ciavete

Grupset : Campagnolo 80th anniversary

Wheelset : Campagnolo 80th anniversary

Handlebar : 3T LTD ergonova

Seatpost : PMP

Stem : Extralite 120 mm

 

Foto-Foto : dokumen pribadi

 

 

 

 


COMMENTS