Kolom Sehat: Eh Hujan Gerimis Aje

| Penulis : 

Eh hujan gerimis aje, ikan teri diasinin. Eh jangan menangis aje,yang pergi jangan dipikirin. Apakah pembaca selagi membaca bisa tahu nada dari teks lagu Benyamin Sueb dan Ida Royani ini? Dulu waktu om saya suka memutar filmnya, saya ikut mendengar. Jadi sedikit-sedikit saya masih ingat nadanya.

Andaikan bisa hujan itu dibuat gerimis aje, pasti enak ya. Cuaca bisa jadi sejuk-sejuk adem. Cocok untuk gowes. Apalagi kalau gerimisnya di siang hari. Sayangnya kita harus membuyarkan lamunan ini. Sebab kenyataan berkata lain.

Memang beberapa kali pasti kita sudah memuat tulisan soal hujan dan bersepeda. Serta bagaimana mengantisipasinya. Tapi kali ini ada update yang di luar dari kebiasaan. Curah hujan kali ini begitu tinggi. Menurut BMKG, beberapa daerah di Indonesia perlu waspada akan adanya cuaca ekstrem yang akan terjadi.

Kabar baiknya adalah cuaca ekstrem ini diperkirakan akan selesai pada akhir februari. Tapi yang terjadi di sejumlah wilayah saat ini sedang mengalami musibah bencana alam. Masih menurut berita yang dikeluarkan BMKG, bahwa atmosfer berdinamika sehingga membuat hujan yang tercipta lebih tinggi intensitasnya. Alias menjadi ekstrem.

Beberapa daerah seperti Pacitan dan Pujon dilaporkan mengalami tanah longsor di sejumlah titik. Membuat arus itu praktis ditutup total untuk perbaikan dan pembersihan longsor. Bukan keadaan ideal untuk lalu lintas kendaraan bermotor. Apalagi bagi kita pesepeda.

Berikut beberapa hal yang sebaiknya dilakukan bila ingin gowes ke luar kota dalam menghindari cuaca ekstrem dan dampaknya:

1. Membaca atau Mendengarkan Berita
Berita adalah hal yang dinamis. Keadaan aman kemarin bukan jaminan aman untuk hari ini atau esok. Demikian sebaliknya. Mengetahui berita lalu lintas tempat yang ingin kita datangi adalah hal preventif yang cukup ampuh untuk menghindarkan kita dari musibah.

2. Memantau Media Sosial
Kali ini media sosial yang dipantau bukan medsos mantan, ya. Ini medsos berita atau yang berkaitan dengan kota yang ingin kita datangi. Kadang berita ter-update itu bisa kita dapat dari medsos. Karena para pengguna medsos akan mengunggah hal aktual di akunnya.

3. Sepeda Terawat dan Berlampu
Memakai sepeda yang lebih besar tapak bannya atau sepeda dengan kondisi fit, bisa menjadi salah satu cara agar kita siap bila sewaktu-waktu kita terkena cuaca ekstrem. Paling tidak kita punya sistem rem yang bekerja dengan sangat baik. Beberapa kejadian kecelakaan sepeda disebabkan sistem rem yang terganggu.

4. Telepon Genggam
Bawalah telepon genggam atau alat telekomunikasi yang berfungsi. Jangan bawa handphone keluaran terbaru tapi tidak punya paket data. Bila handphone Anda sering bermasalah ketika kena air, bawalah plastik. Masukkan ke dalam plastik ketika hujan. Supaya aman. Karena ketika di jalan, itu satu-satunya alat yang membuat Anda langsung bisa meminta bantuan. Orang dekat juga dapat mencari keberadaan Anda dengan alat itu .

Semoga hujannya cepat menjadi normal lagi, ya. Dan membuat pegowes tidak berlama-lama beralasan mendekam di rumah untuk bermain catur. Sekian. (mainsepeda)

Podcast Mainsepeda Bareng AZA x Johnny Ray Episode 126

Foto: Chaidar (@chaidar26 )

Populer

Criterium du Dauphine 2025, Etape 7: Pogacar Semakin Dekat Juara Umum
Criterium du Dauphine 2025, Etape 6: Pogacar Menang, Vingegaard Kewalahan
Kolom Sehat: Dauphine dan Kegelisahan 
Nggravel Blitar 2025: Berburu Cyclocomp iGPSport BiNavi Sembari Liburan Keluarga Seru
Trik Sepeda Unbound Gravel 2025: Ban Makin Lebar, Eksperimen Dua Pentil
Nggravel Blitar 2025: Rehat Ngopi di De Karanganjar, Finis Makan Masakan Mak Ti 
Jajal Rute Dholo KOM, Wakapolda Jatim Tanpa Nuntun
181 Cyclist Starter Bentang Jawa 2025
Tour de Surakarta Kembali Digelar, Ajak Peserta Kenali Budaya Solo
Criterium Dauphine 2025, Etape 5: Jake Stewart Menang, Evenepoel Terselamatkan