Pilih Opsi Bundling karena Ingin Tuntaskan Trilogi Jatim

Usai menuntaskan Bromo KOM 2022, Jony Hamiyanto akan mengikuti keseluruhan Trilogi Jatim 2023

Opsi bundling banyak dipilih oleh para cyclist saat mendaftar di Bromo KOM Challenge 2023. Selain berpartisipasi di Bromo KOM tahun ini, mereka juga akan mengikuti dua rangkaian Trilogi Jawa Timur (Jatim) 2023 lainnya. Yakni Banyuwangi Bluefire Ijen KOM Challenge dan Kediri Dholo KOM Challenge.

Seperti halnya tahun lalu, Bromo KOM menjadi event pembuka dari rangkaian Trilogi Jatim. Pendaftaran event "naik haji" bagi cyclist di Indonesia itu sudah sudah dimulai pada Rabu (8/2) pukul 00.00 WIB. Langsung sold out selama kurang dari tujuh jam.

Meski demikian, cyclist masih bisa berpartisipasi di event nanjak yang digelar 27 Mei mendatang. Caranya adalah dengan memilih opsi bundling. Dengan demikian, cyclist sekaligus mengunci keikutsertaan mereka di Banyuwangi Bluefire Ijen KOM Challenge pada 29 Juli 2023. Serta Kediri Dholo KOM Challenge pada 24 September 2023.

Salah satu peserta yang memilih opsi bundling adalah Jony Hamiyanto. Ada berbagai alasan yang membuat cyclist 48 tahun ini memutuskan untuk mengunci slot Trilogi Jatim 2023 lebih dini. Faktor pertama adalah harga yang lebih terjangkau. Dengan memilih opsi bundling, ia mendapatkan harga terbaik untuk mengikuti tiga event di Trilogi Jatim.

"Saya belum pernah mengikuti keseluruhan Trilogi Jatim. Saya hanya ikut Bromo KOM 2022. Itu sangat berkesan bagi saya. Ramai sekali. Saya senang dengan aura eventnya," ungkap Jony.

Peserta asal Gorontalo tersebut ingin melengkapi petualangannya di Jatim tahun ini. Dengan mengikuti Banyuwangi Bluefire Ijen KOM Challenge pada 29 Juli dan Kediri Dholo KOM Challenge pada 24 September mendatang. Ia juga sudah mulai mengumpulkan informasi terkait akomodasi ke kedua kota tersebut.

"Jujur saja, saya penasaran dengan Gunung Ijen dan Dholo. Katanya Ijen punya view yang bagus. Lalu di Dholo ada Kelok 9 dan Gigi 1," sebut Jony.


Selain ikut Bromo KOM William Lolong akan berpartisipasi di Ijen KOM dan Kediri Dholo KOM

Alasan senada disampaikan William Lolong. Ia mengaku sudah dua kali mendaftar di Bromo KOM. Akan tetapi selalu berhalangan hadir karena berbagai faktor. "Semoga tahun ini kesampaian nanjak di Bromo KOM," harap cyclist yang juga berasal dari Gorontalo itu.

Menurut William, untuk menghemat waktu pendaftaran, juga mendapatkan harga terbaik, ia memilih opsi bundling pada tahun ini. Jadi, selain bersiap untuk Bromo KOM, pria 32 tahun itu juga berancang-ancang menjalani debut di Banyuwangi Bluefire Ijen KOM Challenge dan Kediri Dholo KOM Challenge.

"Saya sudah sering melihat review tentang tanjakan di Ijen dan Dholo. Itu yang membuat saya penasaran," ungkap William.

Dari Bekasi, Jawa Barat (Jabar) ada sosok Purwanto yang akan melakoni debutnya di Bromo KOM. Cyclist 42 tahun ini mengaku belum pernah sekali pun "naik haji" ke Bromo. Oleh sebab itu, Purwanto begitu bahagia ketika berhasil mengunci slot Bromo KOM Challenge 2023.

"Saya ingin ikut merasakan atmosfer dan kegembiraan dalam Bromo KOM. Saya ingin mencoba rute event terfavorit yang dilaksanakan oleh penyelenggara yang sangat berpengalaman," ungkap Purwanto.

Tak hanya debut di Bromo KOM saja, Purwanto juga sudah mengamankan tempat di Banyuwangi Bluefire Ijen KOM Challenge pada 29 Juli dan Kediri Dholo KOM Challenge pada 24 September mendatang. Ia mengaku tertantang untuk menaklukkan kedua event ini. Sekalian healing di Ijen dan Dholo," sebut Purwanto lantas terbahak.

Sementara itu, Wili Setiawan mengaku sangat penasaran dengan Bromo KOM. Seperti halnya Purwanto, ini adalah debut Wili di event nanjak paling heboh di Indonesia tersebut. Peserta asal Bandung ini ingin menjajal jalur nanjak menuju Wonokitri, Bromo. "Yang katanya bikin kewer para goweser itu," ucapnya lantas tertawa.

Selain mengamankan tempat di Bromo KOM, Wili juga dipastikan tampil di Banyuwangi Bluefire Ijen KOM Challenge pada 29 Juli dan Kediri Dholo KOM Challenge pada 24 September. "Selain pendaftaran pendaftaran lebih murah, kans mendapatkan slot peserta juga lebuh mudah," ungkapnya. (mainsepeda)

Podcast Mainsepeda Bareng AZA x Johnny Ray Episode 125

Foto: Bromo KOM, Dokumentasi William Lolong


COMMENTS