Siapa Bisa Kalahkan Carapaz dan Ineos di Giro 2022?


Libur Lebaran Anda tidak akan sepi. Sebab ada Giro d'Italia 2022 yang siap menemani. Satu dari tiga balapan terbesar di dunia tersebut akan start Jumat (6/5) hingga akhir Mei. Giro 22 diikuti bintang-bintang balap sepeda dunia, mulai Mathieu van der Poel (Alpecin-Fenix), Mark Cavendish (QuickStep Alpha Vinyl), Tom Dumoulin (Jumbo-Visma), hingga Richard Carapaz (Ineos Grenadiers).

Giro 2022 akan dimulai dari Budapest di Hungaria menuju Verona. Berlangsung selama tiga pekan dengan total jarak 3.446 kilometer. Giro musim ini terdiri dari dua balapan Individual Time Trial (ITT) di Etape 2 dan Etape 21. Kemudian, para pembalap juga harus menghadapi delapan etape pegunungan di mana separuh di antaranya akan disajikan di pekan terakhir. Giro 22 diikuti total 18 peserta WorldTour dan empat ProTeam.

Bicara soal persaingan, harus diakui bahwa Giro memang tidak semegah Tour de France. Balapan di Prancis pada Juli nanti akan diikuti juara bertahan Tadej Pogacar (UAE Team Emirates) serta Primoz Roglic (Jumbo-Visma). Pembalap top asal Kolombia, Egan Bernal (Ineos Grenadiers) seharusnya juga kembali berlaga di Prancis pada tahun ini. Akan tetapi, kecelakaan fatal pada awal tahun ini membuat program balapnya berantakan.

Bernal merupakan pemenang Giro d'Italia 2021. Tahun lalu, rider 24 tahun tersebut seperti berlaga tanpa lawan. Remco Evenepoel (QuickStep Alpha Vinyl) yang digadang menjadi pesaing Bernal, hanya memberi perlawanan di pekan pertama saja. Selepas itu, rider asal Belgia tersebut seakan tidak berdaya. Bahkan harus meninggalkan ajang ini sebelum dimulainya Etape 18.

Meskipun tanpa Pogacar, Roglic, dan Bernal, Giro tahun ini haram untuk dilewatkan. Masih ada Carapaz yang menjuarai ajang ini pada 2019. Lalu Dumoulin sebagai pemenang Giro 2017, dan Simon Yates (BikeExchange–Jayco) yang menjuarai La Vuelta a Espana 2018. Selain nama-nama tersebut, ada João Almeida (Quick-Step Alpha Vinyl), Alejandro Valverde (Movistar) Miguel Ángel 'Superman' López (Astana Qazaqstan), dan Mikel Landa (Bahrain Victorious).

Richard Carapaz juara Giro 2019 dan menjadi pembalap Ekuador pertama yang memenangi Grand Tour

Di antara para pembalap tenar di Giro 2022, Carapaz layak menjadi kandidat terkuat. Selain pernah menjuarai Giro pada 2019 bersama Movistar, ia dalam motivasi tinggi lantaran meraih medali emas di Olimpiade Tokyo pada medio 2021. Carapaz akan menunggangi sepeda beraksen emas serta mengenakan helm dengan corak senada, setidaknya hingga Olimpiade Paris pada 2024 mendatang.

Performa Carapaz pada musim ini juga tidak mengecewakan. Selain menjadi juara nasional ITT Ekuador, ia telah memenangi Etape 6 Volta Ciclista a Catalunya. Ia mengakhiri balapan ini dengan finis kedua di klasemen overall. Balapan di Catalunya pada akhir Maret sekaligus menjadi yang terakhir. Setalah itu, ia memusatkan konsentrasi ke Giro 2022.

Menurunkan Carapaz di Italia adalah bukti nyata bahwa Ineos Grenadiers benar-benar serius di Giro. Tim mapan asal Inggris itu telah memenangi dua edisi terakhir balapan ini melalui Tao Geoghegan Hart (2020) dan Bernal (2021). Kini mereka ingin hat-trick juara di Giro 22, sekaligus memberi gelar Grand Tour kedua untuk Carapaz.

Untuk menyukseskan misi tersebut, Ineos Grenadiers menurunkan pembalap tangguh untuk mendampingi rider asal Ekuador tersebut. Ada Jonathan Castroviejo, Jhonatan Narváez , Richie Porte, Pavel Sivakov, Ben Swift, Salvatore Puccio, dan Ben Tulett. "Giro 2022 adalah target terbaru sekaligus tantangan secara personal bagi saya. Membalap Giro dengan tim yang kuat sangat penting. Saya ingin melakukannya dengan cara terbaik dan mencoba untuk menang," tegas Carapaz dalam sesi persentasi tim.

Joao Almeida pernah menguasai jersey pink selama lebih dari dua pekan di Giro 2020

Lalu, siapa yang bisa menggagalkan Carapaz dan Ineos Grenadiers menjadi juara di Giro 2022? Sosok Almeida layak diperhitungkan. Sejak bergabung dengan UAE Team Emirates pada awal musim ini, nama Almeida seakan tenggelam di bawah bayang-bayang Pogacar. Giro 2022 adalah arena yang pas bagi rider asal Portugal tersebut untuk membuktikan diri. Apalagi ia pernah menguasai jersey pink selama 15 hari di Giro 2020 lalu.

Kiprah Valverde dan Dumoulin juga layak diperhatikan. Walaupun berusia 42 tahun dan menjadi pembalap paling tua di peloton WorldTour, performa Valverde belum luntur. Ia memenangi Trofeo Pollença dan Gran Camiño musim ini. Serta menjadi runner-up di Strade Bianche dan La Flèche Wallonne. Valverde ingin menutup karier sebagai pembalap profesional dengan manis.

"Sepanjang karier saya, saya hanya sekali tampil di Giro. Giro adalah balapan yang tidak terlalu menuntut seperti Tour de France. Saya ingin memiliki balapan yang bagus, finis dengan baik, atau meraih kemenangan etape," bilang Valverde dalam laman resmi Movistar.

Sementara Dumoulin adalah pembalap besar di peloton. Masalah utamanya adalah dirinya sendiri. Tampaknya cukup pelik. Hingga membuat Dumoulin harus hiatus selama setengah musim pada 2021 lalu. Dengan tongkat kepemimpinan penuh yang diberikan tim Jumbo-Visma, pembalap asal Belanda tersebut diharapkan bisa berbuat lebih di Giro 2022.

Mathieu van der Poel datang ke Giro 22 dengan modal kemenangan di Tour of Flanders

Persaingan dalam perebutan maglia ciclamino (jersey ungu) juga tak kalah seru. Peter Sagan dipastikan tidak tampil di Giro 22. Sebab tim yang dibela saat ini, TotalEnergies, tidak mendapatkan undangan untuk turun di lomba tiga pekan di Italia. Sebagai gantinya, Giro tahun ini akan diramaikan Mark Cavendish (QuickStep Alpha Vinyl) dan Mathieu van der Poel (Alpecin–Fenix).

Giro bukan balapan yang rutin diikuti Cavendish. Ia cuma lima kali tampil di ajang ini. Sprinter asal Inggris itu lebih sering tampil di Tour de France dan La Vuelta a Espana. Meski demikian, prestasinya luar biasa. Cavendish meraih 15 kemenangan etape dan pernah merebut maglia ciclamino. Ia kali terakhir ambil bagian di Giro 2013.

Genap delapan tahun setelah partisipasi terakhirnya di Giro, Cavendish kembali ke Italia tahun ini. Pembalap 36 tahun itu memimpin QuickStep Alpha Vinyl dalam perjuangan merebut maglia ciclamino. Tim asal Belgia tersebut sangat serius untuk merbut sukses di Italia. Mereka menyertakan Michael Morkov sebagai tim sukses Cavendish di Giro. Pembalap asal Denmark tersebut turut menyukseskan Cavendish di Tour de France 2021.

Giro 2022 akan menjadi debut Van der Poel. Jagoan cyclocross itu menegaskan, ia akan menuntaskan balapan ini hingga etape pemungkas. Van der Poel tak ingin mengulang perbuatannya di Tour de France tahun lalu. Ia memiliki modal bagus menuju Negeri Pisa. Van der Poel baru saja memenangi Dwars door Vlaanderen dan Tour of Flanders. Ia akan menjadi pesaing serius untuk Cavendish di Giro tahun ini. (mainsepeda)

Podcast Main Sepeda Bareng AZA x Johnny Ray Episode 83

Foto: Eurosport, Getty Images, Cor Vos


COMMENTS