Tour de France Preview 1: Rute Lotere di Awal, Baru Adu Climbing

Ajang balap sepeda paling bergengsi di dunia, Tour de France (TdF), bakal berlangsung 7-29 Juli nanti. Segala persiapan akhir sedang dilakukan, baik oleh penyelenggara maupun 22 tim peserta.

Setiap tahun, pasti ada perencanaan khusus menghadapi Le Tour (julukan TdF). Tapi tahun ini, perlu ada perencanaan lebih khusus karena dua hal. Pertama, pengurangan jumlah anggota per tim. Kedua, rute yang dirancang unik dan variatif, menjadikan TdF 2018 sebagai salah satu yang terberat dalam sejarah.

DELAPAN PER TIM

Ya, tahun ini ada pengurangan jumlah pembalap. Bila sebelumnya satu tim sembilan orang, sekarang menjadi delapan orang.

Alasan resminya: Soal keamanan. Semakin sedikit pembalap, semakin aman lomba. Apalagi dengan begitu banyaknya mobil dan motor pengawal. Juga membuat persaingan lebih sengit. Tim kuat seperti Team Sky tidak bisa lagi punya pasukan pengawal sebanyak dulu. Diharapkan, lomba lebih sulit dikontrol oleh tim kuat, persaingan jadi lebih seru.

Alasan tidak resmi: Hemat biaya! Amaury Sport Organisation (ASO) sebagai pemilik TdF bisa hemat banyak dengan pengurangan peserta ini. Khususnya dalam penyediaan logistik.

Pengurangan ini membuat tim harus lebih memikirkan komposisi tim. Kalau fokus 100 persen mengejar general classification (GC), maka harus memastikan punya climber cukup. Kalau kejar sprint, harus punya tukang tarik cepat yang cukup. Yang sulit kalau timnya berbagi target, punya climber sekaligus sprinter. Berapa pembalap pendukung untuk masing-masing target.

Beberapa tim pada akhirnya harus memilih fokus. Tidak lagi punya dua target. Contohnya Mitchelton-Scott. Mereka 100 persen mendukung Adam Yates mengejar GC. Sebagai konsekuensi, sang sprinter, Caleb Ewan, harus absen dari lomba paling bergengsi ini.

RUTE LOTERE DI AWAL

Secara keseluruhan, TdF 2018 termasuk yang terpendek dalam sejarah. “Hanya” 3.229 km, terbagi dalam 21 etape. Tapi, lomba ini pada prinsipnya terbagi dalam dua bagian.

Pada sembilan etape awal, ASO merancang rute yang sangat variatif. Dua etape pertama adalah datar, memberi kesempatan bagi para sprinter. Lalu etape ketiga adalah team time trial (TTT), yang bisa menjadi seleksi awal kandidat juara GC. Seorang climber hebat bisa langsung kehilangan peluang kalau timnya lemah dalam TTT.

Baru sedikit bernapas, seleksi climber lanjutan terjadi pada Etape 6. Etape ini berakhir di Mur de Bretagne, tanjakan pendek tapi curam.

Etape 12 merupakan etape tanjakan di pegunungan legendaris, Alpe d'Huez.

Kemudian, yang paling ditakuti para climber yang biasanya kecil-kecil dan kurus-kurus: Etape 9 yang melintasi rute Paris-Roubaix. Ya, mereka harus tahan banting “terbanting-banting” di jalanan berbatu besar-besar dan kasar. Total ada 15 sektor Paris-Roubaix dilewati, mencapai hampir 22 km jalanan berbatu.

Pada 2014, di etape seperti ini, Chris Froome terjatuh dan harus out dari lomba. Siapa bakal jadi korban 2018? Tidak satu pun tentu ingin begitu.

Tour de France Etape 9 akan melewati rute Paris-Roubaix sejauh 22 km.

Setelah Etape 9 ini, kita harus mengabsen lagi siapa saja kandidat GC yang tersisa. Karena setelah itu persaingan relatif normal. Ya, ada banyak etape tanjakan tersisa, termasuk melewati lokasi legendaris seperti Alpe d’Huez. Namun relatif normal seperti TdF pada umumnya.

Yang tidak normal mungkin hanya Etape 17. Etape ini dirancang seperti “sprint untuk climber.” Panjangnya hanya 65 km, tapi naik, turun, naik, turun, dan finis di tanjakan. Plus, para pembalap akan start ala Formula 1, sesuai urutan GC.

Dengan jarak hanya 65 km, jangan kaget kalau dari bendera start semua langsung tancap gas! Dan kalau etape ini sukses, jangan kaget kalau akan diulangi lagi di tahun-tahun selanjutnya.

Sang juara pemenang yellow jersey akan ditentukan lewat rute individual time trial (ITT) naik-turun sejauh 31 km, pada Etape 20.

Sebagai penutup, seperti biasa, ada etape parade sekaligus sprint di jalanan Champs-Elysees di Paris. (bersambung)

Etape terakhir sebagai etape parade sekaligus sprint di jalanan Champs-Elysees di Paris.

 

RUTE TOUR DE FRANCE 2018

 

Stage 1 - 7 Juli, 2018 Noirmoutier-En-L'Ïle - Fontenay-Le-Comte 201 km    

Stage 2 - 8 Juli, 2018 Mouilleron-Saint Germain - La Roche-Sur-Yon 182.5 km    

Stage 3 - 9 Juli, 2018 Cholet (TTT) 35.5 km    

Stage 4 - 10 Juli, 2018 La Baule - Sarzeau 195 km    

Stage 5 - 11 Juli, 2018 Lorient - Quimper 204.5 km    

Stage 6 - 12 Juli, 2018 Brest - Mûr de Bretagne Guerlédan 181 km    

Stage 7 - 13 Juli, 2018 Fougères - Chartres 231 km    

Stage 8 - 14 Juli, 2018 Dreux - Amiens Métropole 181 km    

Stage 9 - 15 Juli, 2018 Arras Citadelle - Roubaix 156.5 km    

Rest day 1 - 16 Juli, 2018 Annecy      

Stage 10 - 17 Juli, 2018 Annecy - Le Grand-Bornand 158.5 km    

Stage 11 - 18 Juli, 2018 Albertville - La Rosière 108.5 km    

Stage 12 - 19 Juli, 2018 Bourg-Saint-Maurice Les Arc - Alpe d'Huez 175.5 km    

Stage 13 - 20 Juli, 2018 Bourg d'Oisans - Valence 169.5 km    

Stage 14 - 21 Juli, 2018 Saint-Paul-Trois-Châteaux - Mende 188 km    

Stage 15 - 22 Juli, 2018 Millau - Carcassonne 181.5 km  

Rest day 2 - 23 Juli, 2018 Carcassonne      

Stage 16 - 24 Juli, 2018 Carcassonne - Bagnères-de-Luchon 218 km    

Stage 17 - 25 Juli, 2018 Bagnères-de-Luchon - Saint-Lary-Soulan (Col de Portet) 65 km    

Stage 18 - 26 Juli, 2018 Trie-sur-Baïse - Pau 171 km    

Stage 19 - 27 Juli, 2018 Lourdes - Laruns 200.5 km    

Stage 20 - 28 Juli, 2018 Saint-Pée-sur-Nivelle - Espelette (ITT) 31 km    

Stage 21 - 29 Juli, 2018 Houilles – Paris Champs-Elysees 116 km  

Foto : Simon Wilkinson, Eric Feferberg 

 

 

 


COMMENTS