Pionir Komunitas Road Bike di Tarakan

Tarakan Roadbike CC (TRCC) masih tergolong baru. Mereka terbentuk pada Februari 2020 lalu. Kebetulan di Tarakan, Kalimantan Utara, sepeda jenis road bike belum terlalu populer. Masih kalah dibandingkan dengan MTB dan sepeda lipat. TRCC mengklaim sebagai komunitas road bike pertama di kota tersebut.

Pendiri TRCC Hendry Suryono menceritakan, awalnya ia pindah dari Palembang ke Tarakan. Karena sudah rutin gowes, ia memutuskan membawa sepedanya ke tempat baru.

"Berhubung bujangan, saya bisa melakukan hal apa saja selain pekerjaan. Sempat terpikir MTB, akhirnya saya pilih road bike saja. Orang baru masa langsung masuk ke hutan," ungkap Hendry.

Dalam rutinitas barunya di Tarakan, Hendry bertemu dengan pegiat sepeda lipat di sana. Berkat bujuk rayunya, mereka akhirnya hijrah ke road bike. TRCC mulai dikenal dan booming setelah mereka mengadakan gowes 75 kilometer pada Agustus tahun lalu.

"Dari situ cyclist yang awalnya memakai seli dan MTB, mulai banyak yang pindah ke road bike," akunya. "Gara-garanya nggak bisa mengejar road bike. Padahal effort sudah maksimal, kok malah makin jauh," lanjut pria 43 tahun itu.

Kebetulan pandemi membuat orang-orang lebih intens untuk gowes. Satu per satu mulai membeli road bike, hingga saat ini anggota TRCC mencapai 32 orang. Mulai dari pegawai BUMN hingga pengusaha.

Mereka rutin gowes setiap akhir pekan. Panjang rutenya minimal 100 kilometer. Selain itu juga ada "Gowes Satu Jam Saja" dengan rute dari Pelabuhan ke Islamic Centre.

Karena Tarakan merupakan sebuah pulau, rutenya tidak panjang. Sekitar 35 kilometer saja. Untuk menempuh jarak ratusan kilometer, bisanya mereka melakukannya dengan nge-loop beberapa kali.

"Untuk long trip biasanya tiga kali nge-loop dengan rute didominasi pantai. Jadi, treknya pasti ada angin kencang. Kalau mendekati pantai rutenya dominan rolling," kata Hendry.

Perkembangan road bike di di Tarakan mulai pesat. Menurut Hendry, ada banyak anggota yang upgrade sepeda. Jika saat awal dulu Hendry hanya gowes dengan tiga orang, kadang malah sendirian, kini setiap hari selalu ada pengguna road bike yang terlihat di jalan.

"Secara antusias memang naik. Apalagi setelah melihat road bike yang enak dan lebih kencang. Tapi beberapa pengguna MTB kadang tetap turun off road," tuturnya.

Setelah anggota dan antusias meninggat, TRCC me-launching jersey pertamanya pada 4 April lalu. Kostum ini didominasi warna gelap. "Tidak ada maksud apa-apa. Yang jelas ingin jersey yang nggak gampang terlihat kotor," ujarnya lantas tertawa. (mainsepeda)

Foto: Tarakan Roadbike CC


COMMENTS