Jangan Lupa Cek Kualitas Udara Sebelum Gowes

| Penulis : 

Pandemi Covid-19 tak menyurutkan minat masyarakat untuk berolahraga di luar ruangan. Bahkan jumlahnya makin banyak. Lonjakan ini juga terjadi di olahraga bersepeda. Ada banyak cyclist baru yang bermunculan sejak pandemi ini terjadi. Bukan hanya di Indoneisa saja, tapi di seluruh dunia.

Akan tetapi, terpapar Covid-19 bukan satu-satunya risiko yang dihadapi ketika beraktiivtas di luar ruangan. Masyarakat, khususnya di wilayah Jakarta-Bogor-Depok-Tangerang-Bekasi (Jabodetabek), juga harus berhadapan dengan paparan polusi udara yang bisa memberi efek buruk ke tubuh.

Berdasarkan temuan Nafas, sebuah aplikasi untuk memantau kualitas udara di Jabodetabek, sekitar 40 persen area olahraga di tempat tersebut memiliki kualitas udara lebih dari 100ug/m3, yang menurut indeks kualitas udara termasuk dalam kategori berbahaya.

"Yang paling penting itu kalau mau olahraga pantau kualitas udara terlebih dulu," kata Co-Founder & Chief Growth Officer Nafas Piotr Jakubowski kepada Mainsepeda.com.

Jakubowski menjelaskan, secara rata-rata, bersepeda di pagi hari, pukul 04.00-09.00, memiliki risiko terbesar terpapar polusi udara. Akan tetapi bukan berarti setiap hari memiliki risiko yang sama. Sebab ada pagi hari di mana kualitas udara sedang bagus dan ada pula yang sangat tidak bagus.

Selain pagi hari, cyclist juga sering kali gowes pada malam hari. Menurut Jakubowski, jika melihat dari data jam per jam, night ride terjadi waktu yang rata-rata kondisinya lebih bagus dari pagi hari. Tapi, ada pula situasi di mana kondisi kualitas udara juga tidak bagus pada malam hari.

"Rekomendasi dari riset University of Cambridge bukan untuk menghentikan semua olah raga ketika kualitas udara mulai tidak bagus, tapi untuk adjust durasi berolahraga sesuai dengan level kualitas udara. Yang pentingnya pantau kualitas udara sebelum berolahraga," terangnya.

Dalam laporan tersebut dijelaskan, jika level Polusi Particulate Matter (PM 2,5), di atas 100, aktivitas olahraga dikurangi di bawah 90 menit. Kalau level PM2.5 di atas 165, aktivitas dikurangi di bawah 30 menit. Ia mengajak berolahraga yang aman dengan pantau udara bisa selalu di bawah limit PM2.5.

"Dengan lebih waspada kepada polusi udara, kita mengurangi exposure tubuh kita kepada PM2.5, polutan yang bahaya untuk manusia karena kecil sekali," ucap Jakubowski. (mainsepeda)

Podcast Main Sepeda Bareng AZA x Johnny Ray Episode 22

Foto: The Times

Populer

Kolom Azrul Ananda: Misteri Tanjakan Bromo
Giro d’Italia 2024, Etape 2: Taklukkan Tanjakan Santuario di Oropa, Pogacar Rebut Maglia Rosa
Menyala Abangku! Jadi Inspirasi Jersey Baru Strattos CC
Jhonatan Narvaez Kuasai Etape Pertama Giro d’Italia
Kolom Sehat: Hari Apes Nggak Ada di Kalender
Tadej Pogacar Melawan Dirinya Sendiri di Giro d'Italia
Kalender Event Mainsepeda 2024: East Java Journey Pertama, Bromo KOM X 18 Mei
Preview Bromo KOM X Kategori Men 30-34: Firman Hidayat Kembali Head to Head dengan Bagus Hefnar
Kolom Sehat: Sisi Lain Bromo
Antangin Bromo KOM Challenge 2023: Total Jarak 103 Km, COT Pukul 13.30 WIB