Digawangi Duo YouTuber Dony Adhika dan Yoga Pino

Selain aktif sebagai YouTuber yang mengulas tentang sepeda, Dony Adhika dan Yoga Pino juga membentuk sebuah komunitas. Namanya sangat unik: DWDW Raphapa. Komunitas yang dibentuk pada Juni 2018 itu meroket sangat cepat karena aktif di media sosial, baik Instagram maupun YouTube.

DWDW Raphapa (Baca: dewe-dewe ra papa) didirikan oleh enam orang cyclist asal Jogjakarta raya. Mereka adalah Setyawan, Andhika Putra, Amal, Teddy, serta duo YouTuber Yoga Pino dan Dony Adhika. Mulanya mereka bertemu di sebuah event gowes. Dari sini mereka semakin sering bertemu untuk gowes bareng.

Awalnya kegiatan gowes mereka direkam kemudian diunggah di kanal YouTube Yoga Pino. Selain itu, agenda gowes bareng juga diumumkan lewat Instagram Yoga Pino. "Setelah beberapa kali gowes, akhirnya kami bikin nama DWDW Raphapa," cerita Dony Adhika saat berjumpa dengan Mainsepeda.com belum lamaini.

Sesuai dengan namanya, mereka tidak ada keanggotaan. Tidak ada pendaftaran, apalagi iuran bulanan. Semua orang bisa masuk. Mereka juga tidak membatasi orang yang ingin ikut gowes bareng. "Jadi kami tidak bisa mengklaim berapa jumlah anggota kami," jelas Dony.

Aktif menyampaikan informasi dan membagi dokumentasi gowes bareng di Instagram dan YouTube membuat DWDW Raphapa semakin dikenal masyarakat. Contohnya saat mereka pertama kali membuat jersey pada akhir 2018. Jumlah pemesannya mencapai 100 orang.

Jumlah itu terus bertambah seiring berjalannya waktu. Dony mengungkapkan, penjualan jersey DWDW Raphapa 2020 sudah menembus angka 800an. Jersey itu terdistribusikan ke seluruh Indonesia. "Bahkan ada cyclist yang beluim pernah ikut gowes bareng, tapi punya koleksi jersey DWDW Raphapa," ungkap Dony.

Sekarang ada sekitar 50 cyclist yang ikut gowes bareng bersama DWDW Raphapa. Selain itu, jumlah anggota di WhatsApp group mencapai 250 orang. Laiknya komunitas sepeda pada umumnya, mereka selalu berdiskusi tentang rute gowes mingguan. Setelah menemukan kata sepakat, mereka baru mengumumkannya di Instagram.

"Tapi sejak pandemi ini kami tidak pernah mengumumkan di media sosial. Kami hanya menyampaikan kepada cyclist yang sering gowes bersama kami. Ini semata-mata untuk kesehatan dan keselamatan bersama," jabar Dony.

Terkait rute, setiap pekan mereka selalu menjelajah di sekitar Jogjakarta dan Jawa Tengah (Jateng). Maret lalu mereka beramai-ramai mengikuti event menanjak paling seru di Indonesia, Herbana Bromo KOM Challenge 2020. Pada awal Agustus kemarin mereka bikin gowes 200 kilometer ke Kebumen. Pesertanya 40 orang.

Kemudian mereka gowes keliling Jogja pada medio Agustus. Titik mulanya di pusat Kota Jogja. Kemudian mereka bergerak ke ujung selatan ke Pantai Parangtritis. Dari selatan mereka ke Kaliurang di ujung utara Jogja. Selain gowes, mereka juga mengadakan bakti sosial di Desa Hargobinangun, Kecamatan Pakem, Sleman.

"Paket yang disalurkan berasal dari margin penjualan jersey 2020 dan sumbangan dari donatur. Sebab kami tidak profit oriented," terangnya.

Dengan massa yang begitu besar, lanjut Dony, ada banyak permintaan untuk membikin sebuah event bersepeda. Kans itu sangat terbuka karena DWDW Raphapa tidak pernah kesulitan mendapatkan sponsor. Akan tetapi, niat tersebut masih belum terwujudkan hingga kini.

Teruntuk komunitas sepeda, Dony menyarankan mereka untuk aktif di media sosial. Dimulai sejak 2018, kini akun Instagram DWDW Raphapa sudah memiliki 9,805 followers. "Kalau ingin besar dan mencari orang baru, harus mamaksimalkan medsos," pesan YouTuber dengan 72,7 ribu subscribers itu. (mainsepeda)

Podcast Main Sepeda Bareng AZA x Johnny Ray Episode 12

Audionya bisa didengarkan di sini

Foto: Dokumentasi DWDW Raphapa


COMMENTS