Banyuwangi International BMX Resmi Ditunda

| Penulis : 

Inilah kompetisi BMX paling bergengsi di Indonesia. Satu-satunya ajang di Indonesia yang mempertandingkan kelas Hors Class (HC), Banyuwangi International BMX. Sayangnya, event ini resmi karena kondisi global. Padahal seharusnya event ini dilangsungkan 4-5 April 2020 mendatang. Namun, ajang ini resmi ditunda karena kondisi global.

"Demi kebaikan dan keselamatan bersama, kompetisi Banyuwangi International BMX resmi kami tunda. Kami sudah berkirim surat ke federasi balap sepeda Indonesia dan dunia terkait masalah tersebut," ujar Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas dalam keterangan pers yang diterima Mainsepeda.com.

Banyuwangi International BMX seharusnya menjadi ajang penting bagi atlet atau negara yang berambisi lolos ke Olimpiade 2020 di Tokyo, Jepang. Sebab, selain mempertandingkan kategori C1, event ini juga melombakan kategori Hors Class, alias HC.

HC adalah level kelima dalam piramida kompetisi BMX. Hanya ada enam balapan kategori HC setiap tahunnya di setiap benua. Balapan level HC minimal diikuti oleh sepuluh negara. Hadiah yang diterima juga lebih besar daripada balapan kategori C1.

Perolehan poinnya pun berbeda. Poin maksimal di kategori HC adalah 90. Sedangkan di level C1, poin maksimal yang didapat pembalap adalah 60. Teknis pelaksanaan balapan kategori HC harus mengacu pada World Cup atau World Championship. Mulai dari staging, pejurian, pengaturan lalu lintas pembalap, hingga hospitality terhadap peserta.

Kepala Dinas Pemuda dan Olah Raga Banyuwangi, Zen Kostolani menambahkan, pihaknya telah berkirim surat kepada PB ISSI dan Union Cycliste Internationale (UCI) tentang penundaan ini. Jadwal baru akan sesegera mungkin diumumkan.

"Kami terus memantau perkembangan. Jika kondisi global sudah aman, kami akan umumkan jadwal. Bagi kami yang penting saat ini adalah keselamatan dan kebaikan bersama," jelas Zen.(mainsepeda)

Populer

Criterium du Dauphine 2025, Etape 8: Pogacar Raih Gelar Juara Umum
Criterium du Dauphine 2025, Etape 7: Pogacar Semakin Dekat Juara Umum
Jajal Rute Dholo KOM, Wakapolda Jatim Tanpa Nuntun
Criterium du Dauphine 2025, Etape 6: Pogacar Menang, Vingegaard Kewalahan
Nggravel Blitar 2025: Berburu Cyclocomp iGPSport BiNavi Sembari Liburan Keluarga Seru
Review Sensah Empire Pro 12-Speed setelah 1.000 Km Plus (3-Habis)
Sembilan Cyclist Mencari Tantangan "Gravel" Surabaya–Banyuwangi
Herbamojo, Suplemen untuk Mendukung Stamina Tetap Prima
WCC Surabaya Gowes ke Malang, Kolab dengan Ratjoen Femmes
Kolom Sehat: Dauphine dan Kegelisahan