King dan Queen of the Mountain Kembali Memperebutkan Piala Pangdam V/Brawijaya

Bromo KOM Challenge 2020 kembali memperebutkan Piala Pangdam V/Brawijaya. Piala tersebut akan diberikan kepada juara King dan Queen of Mountain di setiap kategori. Keputusan ini disampaikan seusai audiensi dengan Pangdam V/Brawijaya, Mayjen TNI R. Wisnoe Prasetja Boedi, Jumat (24/1).

Pria asli Surabaya ini mengatakan, Kodam V/Brawijaya siap menyukseskan event yang akan dilangsungkan 14 Maret itu. Selain memperebutkan Piala Pangdam V/Brawijaya, Bromo KOM Challenge 2020 juga akan mengambil start di Kodam V/Brawijaya.

"Event ini harus memberi jaminan aman untuk pesertanya. Oleh sebab itu, kami akan menyiagakan anggota kami sepanjang rute. Pos-pos lain juga bisa dimaksimalkan semua," ujarnya, Jumat (24/1) siang.

Pangdam juga mengapresiasi Bromo KOM Challenge yang sudah memasuki tahun ketujuh penyelenggaraan. Menurutnya, Bromo KOM Challenge memberi multi-efek positif untuk Jawa Timur. Mulai dari sisi ekonomi, dan pariwisata.

"Ke depan harus dipatenkan. Sehingga Piala Pangdam V/Brawijaya ini akan terus berjalan siapa pun Pangdam-nya. Selain itu, jika sudah ada MoU, event ini menjadi ajek. Kalau Maret, ya Maret terus. Jadi menjadi agenda tetap," ucap Pangdam.

Pada tahun ini jumlah peserta Bromo KOM Challenge mencapai 1.400 cyclist. Mereka berasal dari 21 negara. Tergabung dalam400 komunitas yang tersebar di 138 kota, dan kabupaten di seluruh Indonesia.

Selain Indonesia, para peserta Bromo KOM Challenge hadir dari Amerika Serikat, Inggris, Singapura, Thailand, Filipina, Selandia Baru, Belanda, Malaysia, Jepang, Jamaika, Jerman, Kolombia, Kanada, Belgia, Austria, Australia, Aljazair, Denmark, Perancis, dan Swiss.

"Ini rekor untuk event sepeda di Indonesia. Event lainnya tidak ada yang peserta sampai 20 negara," bilang founder Bromo KOM Challenge, Azrul Ananda.

Menurut Azrul, Bromo KOM Challenge tak ubahnya seperti 'naik haji' bagi pegiat sepeda di Indonesia. Jaraknya memang terkesan tidak terlalu jauh. Hanya 100 kilometer. Tapi peserta harus nanjak hingga ketinggian 2.000 meter. "Ini event menanjak paling disegani, dan ditakuti di Indonesia," imbuh Azrul.



Peserta road bike akan start dari Makodam V/Brawijaya di Surabaya. Sedangkan peserta kategori sepeda lipat, dan Brompton start dari GOR Untung Suropati, Kota Pasuruan. GOR Untung Suropati sekaligus menjadi pit stop pertama untuk peserta yang start dari Surabaya.

Dari Pasuruan, barisan lomba akan start duluan. Diikuti peloton non-kompetitif serta sepeda lipat dan Brompton. Lomba secara resmi dimulai saat melewati gate KOM Start di Pasrepan. Dari sana, silakan tancap gas sejauh 25 km menuju garis finis di Wonokitri, Bromo.

"Pelaksanaannya sengaja kami buat di hari Sabtu agar peserta bisa menginap satu malam di Bromo dan lanjut ke Surabaya," jelas Azrul.

Sebelumnya, Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa menaruh perhatian lebih pada event yang disebut sebagai 'kenduri'-nya cyclist di Indonesia ini. Khofifah siap mendukung apa yang diperlukan untuk menyukseskan perhelatan Bromo KOM Challenge 2020.

Dukungan maksimal juga diberikan Pemerintah Kota (Pemkot) Pasuruan. Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Pasuruan, Bahrul Ulum, memastikan jajarannya siap memberikan yang terbaik untuk memeriahkan event menanjak paling heboh di Indonesia tersebut.

Bromo KOM Challenge 2020 didukung oleh SUB Jersey, Wdnsdy Bike, Strive Nutrition Products, Mainsepeda.com, dan dieksekusi oleh DBL Indonesia.(mainsepeda)

 


COMMENTS