Santos Cycling Club Penasaran Taklukkan Medan Tanjakan

Santos Cycling Club (SCC). Begitu nama komunitas sepeda di PT Santos Jaya Abadi (Kapal Api Global). Komunitas ini berdiri pada pertengahan Desember 2019. Berawal dari lima orang, kini member SCC sudah mendekati 30-an cyclist.

SCC didirikan oleh lima orang. Mereka adalah Muhammad Chasun, Muhammad Rohim, Yanuar Kambali, Ali Mashudi, dan Marianto. Kelimanya memang memiliki hobi gowes. Chasun, misalnya. Ia tergabung di Surabaya Road Bike Community (SRBC). Sedangkan Muhammad, Ali, dan Yanuar adalah member Strattos Cycling Club.

Karena sama-sama bergelut di dunia sepeda, kelima orang ini kompak membentuk sebuah wadah bernama SCC pada medio Desember. Kehadiran SCC rupanya memicu karyawan Santos lainnya untuk bergabung dan bersepeda. Dalam waktu kurang dari sebulan jumlah anggotanya hampir 30-an orang.

"Itu masih bisa bertambah karena ada kawan-kawan lain yang juga berminat. Anggota kami berasal dari semua divisi yang ada di Santos Jaya Abadi, alias Kopi Kapal Api," jelas salah satu founder SCC, Yanuar Kambali kepada Mainsepeda.com.

Ketertarikan karyawan Santos terhadap bersepeda juga dipengaruhi kisah salah satu pendiri SCC, Marianto. Mulai gowes pada Februari 2019, Marianto berhasil menurunkan berat badan hingga 15 kilogram pada September 2019 lalu.

"Teman-teman akhirnya tahu bahwa selain gaya hidup sehat, bersepeda juga berguna untuk menurunkan berat badan. Makanya banyak kawan-kawan di Santos yang akhirnya ikut bersepeda," ucap Yanuar.

Setelah mendapatkan lampu hijau dari perusahaan untuk mendirikan komunitas sepeda, mereka pun membuat jersey di SUB Jersey. Kostum milik SCC didominasi warna merah manggis dengan logo Kapal Api di bagian dada.

Perkenalan jersey anyar dilakukan dengan gowes keliling Kota Surabaya pada Minggu (12/1) lalu. Startnya dari kantor Santos di Sepanjang, Sidoarjo. Rombongan kemudian bergerak menuju Jalan Ahmad Yani, Surabaya. Mereka berhenti sejenak untuk berfoto di depan salah satu kafe milik Kapal Api, Excelso.

Setelah itu mereka bergerak ke pusat Kota Surabaya hingga mencapai Tugu Pahlawan. Dari tempat ikonik di Surabaya itu mereka menuju Wdnsdy Cafe, dan SUB Design Gallery melalui Jalan Diponegoro. Setelah mengambil gambar di kedua tempat ini, mereka melanjutkan perjalanan ke Karang Pilang.

"Selepas itu itu kami singgah di Sepanjang untuk sarapan di warung nasi pecel langganan kami. Setelah sarapan, kami bersepeda hingga finis di samping kantor Santos. Kalau ditotal, perjalanan kami menempuh jarak sekitar 60 kilometer," bilang Yanuar.

Setelah menyelesaikan rute datar keliling Kota Pahlawan, SCC mencoba gowes di medan tanjakan pada akhir pekan ini. Titik yang ingin mereka taklukkan adalan tanjakan ringan di Pandaan, Kabupaten Pasuruan. "Kami ingin mengukur kemampuan dengan naik tanjakan di Pandaan," sebut Yanuar.

Yanuar mengungkapkan, keinginan untuk menaklukkan medan tanjakan terilhami oleh Founder DBL sekaligus Presiden Persebaya Surabaya, Azrul Ananda. Penggagas Bromo KOM Challenge ini memang dikenal doyan menalukkan tanjakan-tanjakan sulit saat bersepeda.

"Kami banyak yang terinspirasi oleh Mas Azrul. Orang yang baik, dan tidak pelit berbagi ilmu. Beliau itu kok ya kuat bersepeda sampai 100 kilometer apalagi di medan tanjakan. Dilakukan tiap minggu pula. Saat kami bertemu di Jatijejer, beliau bilang bahwa bisa kuat karena latihan, dan latihan," ungkapnya.(mainsepeda)

Foto: Dokumentasi Santos Cycling Club


COMMENTS