Tour de France 2020: Rute Penuh Tanjakan untuk Bantu Jagoan Prancis

Christopher Froome, Egan Bernal, Steven Kruijswijk, Thibaut Pinot, Caleb Ewan, Julian Alaphilippe, Warren Barguil dan Romain Bardet berpose di depan peta rute Tour de France 2020 setelah konferensi pers di Paris, Selasa (15 Oktober).


Balapan paling bergengsi di dunia, Tour de France, tampaknya benar-benar sudah ingin mendapatkan juara dari negeri sendiri. Saat pengumuman rute 2020 di Paris Selasa (15 Oktober), terlihat bagaimana 21 etape itu memberi kans besar untuk para bintang Prancis.

Tour de France 2020 bakal start dan finis di Prancis. Tidak ada acara di negara lain. Rutenya sangat berat. Sangatlah “mountainous” alias bergunung-gunung. Total ada 29 tanjakan panjang dilewati, enam etape finis di ketinggian. Lalu hanya ada satu etape time trial (TT) sejauh 36 km, tapi itu pun berupa tanjakan panjang menuju Planche des Belle Filles.

Semua itu terlihat jelas demi mendapatkan juara dari Prancis. Sesuatu yang sudah lama tidak terjadi. Kali terakhir pada 1985!

Kalau melihat rute yang disuguhkan, ada dua pembalap paling diuntungkan. Yaitu bintang 2019 Julian Alaphilippe (Deceuninck-QuickStep), Romain Bardet (AG2R La Mondiale), dan Thibaut Pinot (Groupama-FDJ).

Keduanya tergolong jagoan di tanjakan, namun mungkin tidak sehebat superstar dari negara lain dalam hal TT. Dengan berkurangnya rute TT, plus etape TT-nya berupa tanjakan panjang, para bintang Prancis itu jadi punya kans lebih besar untuk menang.

Seandainya rute TT lebih panjang dan datar, maka keuntungan bisa didapatkan nama-nama besar seperti Chris Froome (Team Ineos), Tom Dumoulin (Jumbo-Visma), atau Primoz Roglic (juga Jumbo-Visma).

Usai pengumuman rute, para pembalap menyebutnya sebagai salah satu rute terberat Tour de France dalam beberapa tahun terakhir.

“Rute tahun depan termasuk brutal. Mungkin yang terberat dalam 5-6 tahun terakhir. Ada begitu banyak tanjakan, ketinggian yang dicapai,” kata Chris Froome.

Pembalap Inggris itu akan memburu gelar kelimanya tahun depan. Kalau rute ternyata merepotkan Froome, maka Team Ineos masih punya satu lagi kartu kuat. Juara bertahan Egan Bernal dari Kolombia tergolong cocok menghadapi rute seberat itu.

Para pembalap Prancis sendiri ikut merasa kalau rutenya berat. Tapi mereka merasa ini kesempatan emas untuk meraih kemenangan yang dinanti-nantikan publik Prancis.

“Tentu saya menyukai (rute ini), dan ini cocok untuk saya. Ada begitu banyak finis di tanjakan, juga banyak etape naik-turun. Ini rute yang indah. Saya tak sabar menghadapinya. Apalagi kami akan melewati desa tempat saya berasal. Itu bakal sangat spesial,” komentar Thibaut Pinot.

Tempat yang dimaksud Pinot itu akan dilewati pada Etape 20, etape penentu berupa TT 36 km yang dimaksud di atas. Kalau semua berjalan sesuai skenario yang diinginkan, maka hari itu pula Pinot bisa mengunci gelar pertama untuk Prancis sejak 1985.

Rencananya, Tour de France 2020 akan dimulai di Nice, 27 Juni. Lalu berakhir di Paris pada 19 Juli. Jadwal ini sekitar seminggu lebih cepat dari biasanya, demi mengakomodasi berlangsungnya Olimpiade 2020 di Tokyo. Kebetulan, jadwal balap sepeda di Jepang hanya berlangsung enam hari setelah ending Tour de France.(mainsepeda)

 


COMMENTS